Gempa Jatim, Sepasang Suami Istri di Lumajang Meninggal Dunia Tertimpa Batu Berdiameter 2 Meter

Penulis: Shin PuanMaharani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gempa di Lumajang, Jawa Timur sebabkan sepasang suami istri meninggal dunia

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gempa bumi yang terjadi kemarin Sabtu (10/4/2021) di beberapa wilayah Jawa Timur mengakibatkan sejumlah orang menjadi korban.

Salah satunya adalah sepasang suami istri di Lumajang, Jawa Timur yang meninggal dunia saat melintasi jalan perbukitan Piket Nol dengan sepeda motor.

Dikutip dari SURYAMALANG.com, pasangan tersebut bernama Ahmad Fadholi dan Sri Yani, warga Kecamatan Tempursari, menjadi korban longsoran material batu di kilometer 56, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Tak banyak informasi mengenai kronologi meninggalnya suami istri tersebut.

Namun, diperkirakan runtuhnya bebatuan saat gempa mengakibatkan meninggalnya Ahmad Fadholi dan Sri Yani.

Batu berdiameter 2 meter tersebut jatuh hingga mengenai dua sejoli itu.

Tembok rumah milik warga Bandulan Kota Malang ambruk akibat gempa, Sabtu (10/4/2021). (BPBD)

Baca: Gempa di Malang 6,1 SR, Dipicu Tumbukan Lempeng 200 Kilometer dari Pantai Selatan Jawa

Baca: Gempa Malang, Nenek 92 Tahun Sebatang Kara Ini Selamat, Loncat Sebelum Tertimpa Reruntuhan

Saat kejadian, Ahmad Fadholi langsung meninggal di tempat. Badannya dan motor terjepit batu raksasa.

Sedangkan istrinya, Sri Yani mengalami luka-luka di badan.

Saat itu, warga bersama pengendara yang lewat langsung menolong mereka.

Sang suami dibawa ke ruang jenazah RSUD Pasirian, sedangkan istrinya dilarikan ke RSUD dr Haryoto.

Nahasnya, meski tim medis sudah memberikan perawatan, nyawa Sri Yani pun ikut melayang.

Seperti diketahui, beberapa wilayah di Jawa Timur mengalami gempa bermagnitudo 6,1 SR pada Sabtu (10/4/2021) pukul 14.00 WIB.

Gempa Magnitudo 6,7 terjadi di barat daya Malang Jawa Timur pada Sabtu (10/4/2021) pukul 14:00:15 WIB. (BMKG)

Baca: Guncangan di Malang Magnitudo 6,1 Berdekatan dengan Pusat Gempa yang Merusak Jawa Timur Tahun 1972

Baca: BNPB Sebut Gempa 6,1 SR yang Guncang Malang Disebabkan oleh Tumbukan Lempeng Tektonik

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan jika gempa yang tejadi di Malang, Jawa Timur diakibatkan aktivitas di pertemuan antar lempeng tektonik atau subduksi.

Getaran gempa dirasakan hingga Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta.

Raditya membeberkan gempa ini berkekuatan menengah.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” kata Raditya dalam siaran pers BMKG, Sabtu.

Pusat gempa terletak di laut 90 kilometer arah barat daya dari Kota Malang.

Gempa juga berasal dari dalam tanah dengan kedalaman 25 kilometer.

Warga di Kabupaten Tulungagung berhamburan keluar rumah karena getaran gempa yang terasa kuat, Sabtu (10/4/2021) siang. (surya.co.id/david yohannes)

Baca: KUMPULAN Foto Kerusakan Gempa Tektonik di Malang & Sekitarnya, Atap Rubuh Hingga Patung Gorila Rusak

Baca: Daerah Terdampak Gempa Tektonik M 6,7 yang Guncang Selatan Jawa, Dirasakan Sampai Lombok Utara

Getaran gempa bervariasi di berbagai daerah.

Guncangan gempa terasa paling kuat Turen dengan skala V MMI.

Gempa juga kuat mengguncang Malang, Blitar dan Karangkates dengan skala IV MMI.

Warga Blitar dan Malang berlarian menyelamatkan diri keluar dari bangunan saat merasakan getaran gempa.

Kemudian, getaran dengan skala III MMI terasa di wilayah Kediri, Trenggalek, Jombang III-IV MMI dan Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Yogyakarta, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar.

Menurut Raditya, skala III MMI menggambarkan getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Sementara, wilayah lain, seperti Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Banjarnegara merasakan getaran dengan skala II MMI.

Skala II MMI menggambarkan getaran terasa oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca lengkap soal kebakaran Pasar Kambing Tanah Abang di sini

(Tribunnewswiki.com/Puam, SURYAMALANG.com)



Penulis: Shin PuanMaharani
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer