Salah satunya adalah sepasang suami istri di Lumajang, Jawa Timur yang meninggal dunia saat melintasi jalan perbukitan Piket Nol dengan sepeda motor.
Dikutip dari SURYAMALANG.com, pasangan tersebut bernama Ahmad Fadholi dan Sri Yani, warga Kecamatan Tempursari, menjadi korban longsoran material batu di kilometer 56, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Tak banyak informasi mengenai kronologi meninggalnya suami istri tersebut.
Namun, diperkirakan runtuhnya bebatuan saat gempa mengakibatkan meninggalnya Ahmad Fadholi dan Sri Yani.
Batu berdiameter 2 meter tersebut jatuh hingga mengenai dua sejoli itu.
Baca: Gempa di Malang 6,1 SR, Dipicu Tumbukan Lempeng 200 Kilometer dari Pantai Selatan Jawa
Baca: Gempa Malang, Nenek 92 Tahun Sebatang Kara Ini Selamat, Loncat Sebelum Tertimpa Reruntuhan
Saat kejadian, Ahmad Fadholi langsung meninggal di tempat. Badannya dan motor terjepit batu raksasa.
Sedangkan istrinya, Sri Yani mengalami luka-luka di badan.
Saat itu, warga bersama pengendara yang lewat langsung menolong mereka.
Sang suami dibawa ke ruang jenazah RSUD Pasirian, sedangkan istrinya dilarikan ke RSUD dr Haryoto.
Nahasnya, meski tim medis sudah memberikan perawatan, nyawa Sri Yani pun ikut melayang.
Seperti diketahui, beberapa wilayah di Jawa Timur mengalami gempa bermagnitudo 6,1 SR pada Sabtu (10/4/2021) pukul 14.00 WIB.
Baca: Guncangan di Malang Magnitudo 6,1 Berdekatan dengan Pusat Gempa yang Merusak Jawa Timur Tahun 1972
Baca: BNPB Sebut Gempa 6,1 SR yang Guncang Malang Disebabkan oleh Tumbukan Lempeng Tektonik
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan jika gempa yang tejadi di Malang, Jawa Timur diakibatkan aktivitas di pertemuan antar lempeng tektonik atau subduksi.
Getaran gempa dirasakan hingga Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta.
Raditya membeberkan gempa ini berkekuatan menengah.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” kata Raditya dalam siaran pers BMKG, Sabtu.
Pusat gempa terletak di laut 90 kilometer arah barat daya dari Kota Malang.
Gempa juga berasal dari dalam tanah dengan kedalaman 25 kilometer.
Baca: KUMPULAN Foto Kerusakan Gempa Tektonik di Malang & Sekitarnya, Atap Rubuh Hingga Patung Gorila Rusak
Baca: Daerah Terdampak Gempa Tektonik M 6,7 yang Guncang Selatan Jawa, Dirasakan Sampai Lombok Utara
Getaran gempa bervariasi di berbagai daerah.
Guncangan gempa terasa paling kuat Turen dengan skala V MMI.