Mengenal Tanaman Porang yang Punya Nilai Jual Tinggi: Simak Manfaat hingga Cara Budidaya

Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tanaman dan umbi Porang.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Porang adalah tanaman umbi-umbian dan termasuk dalam spesies Amorphophallus Muelleri Blume.

Budidaya tanaman porang dilakukan oleh para petani Indonesia dan bernilai ekonomi tinggi.

Dilansir sulsel.litbang.pertanian.go.id, umbi porang mengandung zat glucomanan atau zat dalam bentuk gula kompleks dan serat larut yang berasal dari ekstrak akar tanaman.

Porang juga diekspor ke luar negeri untuk kebutuhan bidang industri, kesehatan dan makanan.

Dilansir TribunJateng.com, selain mengandung banyak glukomannan, sebuah zat gula kompleks dan serat larut dari ekstrak akar, tanaman porang juga jenis umbi yang bernilai ekonomi tinggi.

Seorang petani porang asal Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Sudadi mengatakan, dari sisi ekonomi lebih menguntungkan menanam porang dibandingkan menanam padi.

Menurutnya, untuk satu hektare luas lahan sawah yang ditanami 40 ribu batang Porang dalam satu kali panen mencapai hasil 80 ton umbi.

Ilustrasi tanaman porang (Amorphophallus muelleri) (SHUTTERSTOCK/Shanjaya)

Baca: Sederet Tanaman Hias Ini Bisa Menyerab Debu dan Bebaskan Rumah dari Udara Kotor

Baca: 5 Kiat Memelihara Tanaman dalam Rumah, Dijamin Tumbuh Sehat dan Cantik

Selain dijual dalam bentuk basah atau kering, biji katak yang terdapat pada tanaman Porang juga dapat diperjualbelikan.

"Saya sudah tiga tahun menanam porang. Harga jual umbi per kilogram Rp 13 ribu basah, setiap satu tanaman dapat menghasilkan 2 sampai 2,5 kilogram umbi. Sementara itu, jika dijual kering menjadi tepung, per kilogram Rp 200 ribu," katanya kepada Tribunjateng.com beberapa waktu lalu.

Sudadi menambahkan, Porang selama ini diolah menjadi tepung untuk kebutuhan industri pangan ekspor seperti pembuatan Konnyaku atau Shirataki.

Adapun beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor hasil tanaman Porang antara lain China, Vietnam, India, dan Eropa.

Pihaknya mengungkapkan, selama membudidayakan tanaman Porang dalam setahun dapat menghasilkan sekira Rp 800 juta.

Baik dari penjualan umbi basah atau kering, dan biji katak untuk pembibitan Porang.

"Karena yang masuk pabrik untuk ekspore ada minimal berat 1,5 kilogram. Jadi biji kataknya dijual terpisah perkilogram dihargai Rp 10 ribu. Lalu, umbi chips atau kering harganya Rp 80-90 ribu per kilogram," ujarnya.

Tentang Porang

Dilansir pertanian.magelangkota.go.id, porang (Amorphophallus mueleri blume) merupakan komoditas pertanian yang mulai dilirik untuk dikembangkan secara luas.

Produk komoditas ini mempunyai manfaat, yakni sebagai bahan baku kosmetik, lem, dan jelly.

Kemudian, sebagai bahan pangan rendah kalori dan dapat dengan mudah diolah menjadi bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, umbi porang mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan.

Syarat Tumbuhnya Tanaman Porang

Tanaman porang yang dibudidayakan harus mempunyai kualitas yang baik.

Untuk itu perlu diketahui syarat-syarat tumbuh tanaman porang, antara lain:

- Intensitas cahaya 60 – 70%

- Ketinggian 0 – 700 m Namun yang paling bagus pada daerah dengan ketinggian 100 – 600 m dpl.

- Dibutuhkan tanah yang gembur/subur dan tidak bec

- Tanah dengan tekstur lempung berpasir dan bersih dari alang-ala

- Derajat keasaman tanah ideal antara pH 6 – 7.

- Naungan yang ideal: Jati, Mahoni Sono, dan lain-lain.

Petani di Cimahi Jawa Barat mengemas hasil panen umbi porang

Persiapan Lahan

Lokasi tumbuh tanaman porang yang baik adalah di bawah naungan dengan intensitas cahaya 60 –70%.

Sementara kegiatan untuk persiapan lahan sebagai berikut:

1. Pada lahan datar

Setelah lahan dibersihkan dari semak-semak liar/gulma lalu dibuat guludan selebar 50 cm dengan tinggi 25 cm dan panjang disesuaikan dengan lahan.

Jarak antara guludan adalah 50 cm.

2. Pada lahan miring

Lahan dibersihkan tidak perlu diolah, lalu dibuat lubang tempat ruang tumbuh bibit yang dilaksanakan pada saat penanaman.

Baca: Disebut Bikin Malu Indonesia karena Tak Bisa Bahasa Inggris, Miss Eco Intan Wisni: Panik dan Trauma

Baca: Sederet Tanaman Bunga yang Bisa Dijadikan Minuman Berkhasiat

Persiapan Bibit

Porang dapat diperbanyak secara vegetatif dan generatif (biji, bulbil/katak).

Bibit yang dipilih adalah dari umbi dan bulbil yang sehat.

Bibit porang cukup ditanam sekali.

Setelah bibit yang ditanam berumur 3 tahun, dapat dipanen selanjutnya dapat dipanen setiap tahunnya tanpa perlu penanaman kembali.

Kebutuhan bibit per satuan luas sangat tergantung pada jenis bibit yang digunakan dan jarak tanam.

Dengan prosentase tumbuh benih diatas 90%, kebutuhan benih per hektar dengan jarak tanam 0,5 m adalah:

- Umbi : 1.500 kg (± 20 – 30 buah/kg)

- Biji : 300 kg

Budidaya Tanaman Porang

Cara Tanam Porang:

Tanaman porang sangat baik bila ditanam pada musim hujan.

Cara menanam porang adalah sebagai berikut:

a. Masukkan bibit porang yang telah disiapkan ke dalam lubang tanaman yang sudah disiapkan.

b. Berikan pupuk pupuk dasar sebelum umbi porang ditanam menggunakan pupuk bokashi/kompos 0,5 kg/lubang dicampur dengan top soil.

Sementara untuk bibit katak, gunakan pupuk bokashi/kompos dicampurkan dengan tanah sekitar.

c. Perlu diperhatikan bahwa letak bakal tunas tanaman porang harus menghadap ke atas.

Kemudian pada setiap lubang tanah yang telah disiapkan tersebut harus diisi 1 bibit porang dengan jarak tanam antara 1 x 1 meter.

Setelah selesai tutup kembali lubang dengan tanah setebal 3 sentimeter

Tanaman Porang. Dalam artikel ini mengulas tentang tanaman porang yang mempunyai manfaat dan bernilai jual tinggi.

Baca: 3 Cara Basmi Hama Kutu Putih yang Menempel pada Tanaman Hias

Baca: Ingin Menanam Tanaman Herbal di Rumah? Ikuti 7 Cara Mudah Ini

Pemeliharaan Tanaman Porang

Tanaman porang merupakan tanaman yang tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus.

Namun untuk mendapatkan hasil pertumbuhan dan produksi yang maksimal, dapat dilakukan pemeliharaan yang intensif dengan cara:

1. Penyiangan

- Dilakukan dengan membersihkan gulma yang berupa rumput liar yang dapat menjadi pesaing tanaman porang dalam hal kebutuhan air dan unsur hara.

- Sebaiknya dilakukan sebulan setelah umbi porang ditanam. Penyiangan berikutnya dapat dilakukan saat gulma muncul.

- Gulma yang terkumpul ditimbun dalam sebuah lubang agar membusuk dan menjadi kompo

2. Pemupukan

Pada saat pertama kali ditanam, dilakukan pemupukan dasar.

Untuk pemupukan berikutnya dapat dilakukan setahun sekali (awal musim hujan).

Jenis pupuk adalah pupuk urea 10 gr/lubang dan SP 36,5 gr/lubang.

Pemberian pupuk dilakukan dengan cara ditanam disekitar batang porang.

3. Pengamanan pohon pelindung

Porang merupakan tanaman yang butuh naungan.

Oleh karena itu perlu dilakukan pemeliharaan terhadap pohon pelindung agar pohon pelindung dan tanaman porang dapat tumbuh dengan baik.

Panen Tanaman Porang

- Tanaman porang dapat dipanen untuk pertama kali setelah umur tanaman mencapai 2 tahun.

Setelah itu, tanaman dapat dipanen setahun sekali tanpa harus menanam kembali umbinya.

- Tanaman porang hanya mengalami pertumbuhan selama 5 – 6 bulan tiap tahunnya (pada musim penghujan).

Di luar masa itu, tanaman mengalami masa istirahat /dorman dan daunnya akan layu sehingga tampak seolah-olah mati.

- Waktu panen tanaman porang dilakukan pada bulan April – Juli (masa dorma).

- Umbi yang dipanen adalah umbi besar yang beratnya lebih dari 2 kg/umbi, sedangkan umbi yang masih kecil ditinggalkan untuk dipanen pada tahun berikutnya.

Rata-rata produksi umbi porang berkisar 10 ton per hektar.

Baca artikel lainnya terkait Budidaya Tanaman di sini

Baca: BREAKING NEWS: Pasar Kambing Tanah Abang Dilahap si Jago Merah

Baca: Macam-macam Manfaat Minum Air Mineral dengan Kadar pH Tinggi

(Tribunnewswiki.com/Septiarani,Tribunnews.com/Suci Bangun DS)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengenal Porang: Manfaat hingga Cara Budidaya Tanaman, Punya Nilai Jual Tinggi



Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer