Sri Wahyuni (49), mengaku menjual dagangan sotonya seharga Rp 1.000 per mangkoknya.
Penjual yang akrab disapa Yuni itu menjajakan soto seharga Rp 1.000 di Jalan Raya Sragen Timur Km 15.
Kepada wartawan, dirinya mengaku terinspirasi jualan 'soto sewu' atau soto seribu saat pandemi Covid-19 menyerang Indonesia.
Ibu dua anak ini baru sebulan membuka warung soto tepatnya pada 6 Maret 2021.
Warung soto ini berukuran 6 x 6 meter.
Tidak sulit untuk menemukan warung soto ini.
Selain letaknya di pinggir jalan, juga terdapat baliho dan spanduk di depan warung.
Baliho itu tertulis "Soto Sewu Sak Abane" dan terdapat foto Sri Wahyuni bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Yuni Sule menceritakan, pandemi Covid-19 sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat luas.
Termasuk dirinya sebagai pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sebelum membuka usaha kuliner soto sewu, Yuni Sule adalah penjual sari kedelai.
Usaha ini sudah dia tekuni sejak lama.
"Di saat corona ini tidak hanya UMKM saja, seluruh masyarakat Indonesia dampaknya corona ini luar biasa. Dulu biasanya sari kedelai 10-15 kilogram sehari habis terjual, sekarang dua kilogram bawa pulang," kata Yuni Sule dikutip dari Kompas.com di warungnya di Sragen, Jawa Tengah, Senin (5/4/2021).
Warga Dusun Bolo, Desa Karangasem, Kelurahan Banaran, Kecamatan Sambungmacan, ini mencoba menjual kuliner dengan harga terjangkau dan bisa dinikmati semua kalangan masyarakat.
Baca: Viral Rombongan Pengantin Salah Masuk Alamat, Malah Masuk ke Pertunangan Orang Lain, Begini Kisahnya
Baca: Kisah Sedih Gadis Tunatera Korban Pelecehan Ayah Tiri: Disuruh Pegang Alat Vital, Ibu Tak Percaya
"Akhirnya saya pusing. Saya iseng-iseng pengin jualan soto sewu sak abane. Jadi mau pesan berapa aja insya Allah kita siap membikinkan," ungkap istri Suratno (49).
Bahkan, setiap Jumat, Yuni Sule selalu menggratiskan sotonya kepada pembeli.
Yuni Sule mengaku sengaja menggratiskan soto kepada pembeli dengan tujuan kemanusiaan.
"Spesial untuk hari Jumat. Saya lakukan Jumat berkah soto dan es teh gratis. Bayar cukup dengan doa," terang dia.
"Khusus hari Jumat gratis itu memang sengaja. Bukan kita riya. Dari dulu kegiatan saya memang kemanusiaan. Saya paling senang kegiatan kemanusiaan," sambung dia.
Meski baru sebulan buka, warung soto sewu milik Yuni Sule sudah dikunjungi banyak pembeli, baik warga sekitar maupun warga yang melintas di jalan utama ke Ngawi, Jawa Timur.
Yuni Sule mengatakan dalam sehari bisa menjual hingga 30 porsi soto berukuran mangkok kecil.
"Selama satu bulan sudah habis 17 ekor ayam untuk soto," kata dia.
Warung soto sewu buka dari pukul 07.00 WIB hingga malam hari.
Rencananya, Yuni ingin membuka warung soto sewu miliknya itu selama 24 jam.
Di samping menyediakan soto sewu dengan menggunakan mangkok kecil, Yuni Sule juga menyediakan soto dengan mangkok berukuran sedang dan besar.
Satu porsi soto dengan menggunakan mangkok sedang harganya Rp 3.000 dan mangkok besar Rp 5.000.
Baca: Niat Sedekah, Ibu di Sragen Ini Jual Soto dan Es Teh Hanya Rp 1000 Saja
Baca: Viral Warung Soto Ambles, Pedagang dan Pembeli yang Makan Jatuh Terperosok ke Sungai
Mengenai foto dirinya dengan Presiden Jokowi di spanduk, Yuni Sule mengatakan, foto itu diambil pada tahun 2014.
Dirinya berjalan kaki dari Sragen ke Jakarta untuk membayar nazar.
Butuh waktu 14 hari untuk sampai di Jakarta bertemu Presiden Jokowi.
"2014 saya punya nazar. Kalau Pak Jokowi jadi presiden saya pengin jalan kaki dari sini (Sragen) sampai ke Jakarta," kenang Yuni Sule.
Baca artikel lain mengenai kisah inspiratif di sini.