Update ini berdasar pada pengamatan Senin (5/4/2021) pukul 19.00 WIB.
"Siklon Tropis Seroja terpantau berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Pulau Timor (sekotar 90 km sebelah barat daya Sabu), bergerak dengan kecepatan 13 km/jam ke arah Barat Daya menjauhi Indonesia."
Namun, BMKG memperkirakan intensitas Siklon Tropis Seroja masih menguat selama 24 jam.
Hal ini cukup berdampak pada cuaca di Indonesia.
Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat harus mewaspadai hujan sedang hingga sangat lebat yang disertai angin kencang.
Untuk wilayah Bali, Sulawesi Selatan, dan sebagian Sulawesi Tenggara akan mengalami hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir serta angin kencang.
BMKG juga memprediksi suhu udara yang akan terjadi di wilayah Ruteng dan Bajawa berada pada kisaran 18 hingga 25 derajat celcius.
Baca: Mengenal Bibit Siklon Seroja, Penyebab Banjir di NTT, Ini Rekomendasi BMKG untuk Antisipasi Bencana
Terkait dengan tingkat kelembapan udara yang diprediksi oleh BMKG, kondisi kelembapan udara di seluruh wilayah Provinsi NTT pada hari ini berada pada kisaran 75 hingga 95 persen.
Selain itu, posisi angin bertiup diwilayah NTT dari arah barat laut ke timur dengan kecepatan angin bertiup sejauh 30 sampai dengan 40 km per jam. Kecepatan angin maksimum dapat mencapai 50-60 km per jam.
BMKG dalam memberikan peringatan dini kepada seluruh masyarakat di Provinsi NTT supaya selalu siaga terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat pada pagi hingga siang hari di wilayah Pulau Timor, Pulau Sabu, dan Pulau Rote. Siaga potensi banjir dan tanah longsor di wilayah NTT. Siaga potensi angin kencang di NTT.
Perkiraan cuaca BMKG Provinsi NTT tersebut mulai berlaku pada, Selasa (6/4/2021) pukul 08:00 Wita hingga, Rabu (7/4/2021) pukul 08:00 Wita.
Baca: Fakta-Fakta Banjir Bandang dan Longsor di Adonara yang Disebabkan Bibit Siklon Seroja
Presiden Joko Widodo angkat bicara mengenai bencana banjir bandang dan longsor di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ia mengaku mendapat laporan lengkap terkait bencana alam yang menimpa NTT dan NTB ini dari Kepala BNPB Doni Monardo.
"Saya telah mendapatkan laporan dari Kepala BNPB tentang adanya bencana banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat." ujar Jokowi dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/4/2021).
Jokowi juga menyampaikan dukacitanya kepada korban yang terdampak bencana alam tersebut.
Baca: 62 Warga NTT Meninggal Akibat Banjir dan Tanah Longsor, 4 Orang Masih Dalam Pencarian
Baca: Fraksi PKS DPR Potong Gaji untuk Bantu Korban Banjir Longsor di Flores dan Bima
"Atas nama pribadi dan rakyat Indonesia, saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban meninggal dunia dalam musibah tersebut," tulisnya.
Ia juga telah memerintahkan Kepala BNPB, Kepala BASARNAS, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri PUPR, Panglima TNI, dan Kapolri untuk segera melakukan evakuasi dan menangani korban bencana di lapangan.
"Selain itu, segera melaksanakan penanganan dampak bencana yang diperlukan," tulisnya di akun Twitter @jokowi.
Bencana banjir ini disebabkan oleh bibit siklon 99S atau Seroja yang muncul di sekitar perairan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Akibat banjir parah tersebut, puluhan orang dilaporkan meninggal dunia
Bahkan, bencana ini mengakibatkan tanah longsor dan ratusan orang tertimbun didalamnya.
Terdapat tiga kecamatan yang terdampak akibat banjir ini yakni, Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adnora Timur, dan Kecamatan Wotan Ulumado.
Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hajon, mengatakan hingga Minggu sore, sedikitnya ada 67 orang meninggal dan puluhan warga diduga masih terjebak longsor akibat dari banjir bandang itu.
Sebelumnya juga diberitakan bahwa Kabupaten Bima, NTB, dilanda banjir lebih dulu, pada Jumat (2/4/2021).
Hal tersebut juga diakibatkan oleh cuaca yang ekstrem sehingga intensitas hujan tinggi menyebabkan banjir di daerah itu.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul BMKG Berikan Peringatan Dini Siaga Terhadap Potensi Banjir dan Tanah Longsor di Wilayah NTT.