Peristiwa tersebut menyebabkan ratusan warga mengungsi.
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini kembali menerbitkan instruksi kepada seluruh anggota Fraksi untuk menyisihkan gaji dewan guna membantu korban bencana banjir bandang dan longsor di Flores Timur NTT dan Bima NTB.
Menurut Jazuli musibah yang terjadi di NTT dan NTB perlu mendapat perhatian khusus mengingat dampaknya yang meluas hingga jatuhnya korban jiwa yang cukup besar.
Belum lagi dampak kerusakan tempat tinggal dan besarnya jumlah warga yang mengungsi di dua wilayah tersebut.
"Fraksi PKS kembali terpanggil untuk membantu saudara-saudara kita di Flores Timur NTT dan Bima NTB. Atas nama Pimpinan dan Anggota Fraksi PKS kami mengucapkan keprihatinan dan belasungkawa yang dalam atas musibah ini. Semoga segera teratasi dengan baik," kata Jazul melalui keterangannya, Senin (5/4/2021).
Anggota Komisi I DPR Dapil Banten ini mengajak seluruh komponen bangsa bahu-membahu menunjukkan kepedulian kepada saudara kita di NTT dan NTB dengan mengirim bantuan dalam bentuk apapun sesuai kapasitas dan kemampuan.
"Pertolongan dan bantuan kita atas nama kemanusiaan tanpa melihat ras, suku, dan agama. Tapi yang pasti kita saudara satu bangsa harus menunjukkan solidaritas nasional agar saudara-saudara kita di sana menjadi ringan bebannya," ucapnya.
Fraksi PKS DPR berkomitmen untuk terus menggalang solidaritas kepedulian dalam bentuk bantuan di setiap musibah yang terjadi di Indonesia.
"Semoga ikhtiar sederhana ini mendatangkan keberkahan dan meringankan beban saudara-saudara kita yang tertimpa musibah," pungkasnya.
Baca: Fakta-Fakta Banjir Bandang dan Longsor di Adonara yang Disebabkan Bibit Siklon Seroja
Baca: Info Terkini Banjir Bandang dan Longsor di Flores Timur: 67 Orang Tewas, Ratusan Tertimbun
Hingga Senin (5/4/2021) hari ini, BNPB menerima informasi terkini dampak bencana di beberapa wilayah NTT.
Perkembangan terkini bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur pada Senin (5/4/2021), pukul 05.00 WIB, data sementara mencatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike.
Warga hilang masih tercatat sejumlah 24 orang dan meninggal dunia 44.
Sedangkan warga luka-luka, mereka telah mendapatkan perawatan medis.
Berdasarkan keterangan Dr Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, sebanyak sembilan desa yang tersebar di empat kecamatan terdampak peristiwa ini.
Kedelapan desa tersebut yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).
Sedangkan kerugian materil masih tercatat rumah hanyut 17 unit, terendam lumpur 60, dan jembatan putus 5.
BPBD setempat masih terus melakukan pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur.
Baca: Mengenal Bibit Siklon Seroja, Penyebab Banjir di NTT, Ini Rekomendasi BMKG untuk Antisipasi Bencana
Baca: Bibit Siklon 99S atau Seroja Diperkirakan Masih Menguat Hari Ini, NTT Waspada Ancaman Banjir Lagi
Beberapa kendala dihadapi dalam mendukung upaya penanganan darurat.
BPBD Kabupaten Flores Timur menginformasikan akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal.