Terutama untuk membangun bangsa apabila dirawat bersama dalam bingkai kerukunan dan persaudaraan.
Akan tetapi, kemajemukan masyarakat Indonesia ini apabila tidak dijaga dengan baik maka dapat berpotensi juga menjadi benih perpecahan.
“Kerukunan antar umat beragama merupakan kunci kerukunan nasional dan keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Ma'ruf Amin dalam keterangan yang diterima Setwapres, Jumat (2/4/2021).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, keberagaman yang ada di Indonesia telah diakomodasi sejak lama oleh para pendiri bangsa melalui kesepakatan nasional yang disusun.
Untuk itu, seluruh masyarakat wajib menjaga dan merawat kesepakatan tersebut salah satunya dengan mengimplementasikan Empat Bingkai Kerukunan.
“Pertama, bingkai teologis, selalu mengedepankan dan mengembangkan sikap moderasi dalam beragama, menumbuhkan pemahaman teologi kerukunan, bukan teologi konflik,” sambungnya.
Kedua, lanjutnya, bingkai politik yaitu dengan selalu mengedepankan empat konsensus nasional diantaranya Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Ketiga, bingkai sosiologis, yaitu dengan mengedepankan pendekatan kultural dan kearifan lokal, serta bijak dalam berinteraksi sosial,” tambah Wapres.
Keempat, bingkai yuridis, yaitu dengan senantiasa patuh dan taat terhadap seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin menerangkan bahwa moderasi beragama bukanlah ideologi. Moderasi agama adalah sebuah cara pandang terkait proses memahami dan mengamalkan ajaran agama agar dalam melaksanakannya selalu dalam jalur yang moderat. Moderat di sini dalam arti tidak berlebih-lebihan atau ekstrem. Jadi yang dimoderasi di sini adalah cara beragama, bukan agama itu sendiri.
“Saya berharap melalui momentum Perayaan Paskah Lintas Umat Beragama ini, para tokoh agama dapat terus berperan dan berkontribusi dalam upaya ikut menjaga kerukunan antar umat beragama, membangun kesatuan dan keutuhan nasional,” pungkas Wapres.
Pada perayaan paskah tahun ini beberapa tempat peribadatan menggelar misa secara daring, karena masih dalam masa pandemi.
Akan tetapi tak sedikit juga, tempat peribadatan yang melaksanakan misa secara langsung dan mendapat penjagaan baik dari pihak kepolisian maupun organisasi kemasyarakatan sebagai bentuk keharmonisan antar umat beragama.
Dalam perayaan tersebut turut hadir secara virtual antara lain, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wapres: Kerukunan Antarumat Beragama, Kunci Keharmonisan Berbangsa dan Bernegara