Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pun gagal menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Akan tetapi ia mendapatkan tawaran untuk membuat partai politik (parpol) baru.
Tawaran ini dari Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR) Bursah Zarnubi.
“Saya menantang Pak Moeldoko untuk bergabung bersama kami dan para aktivis muda membuat partai baru dengan platform baru yang lebih berpihak kepada rakyat dan pemberdayaan sektor pertanian, UMKM dan perburuhan.
Itu jalur legal konstitusional yang lebih bermartabat,” kata Bursah dalam pernyataannya seperti dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (1/4/2021).
Baca: PROMO JSM Alfamart Hari Kamis 1 April 2021, Popok Hanya Rp 13 Ribuan, Minyak Goreng 2L Rp 26 Ribuan
Baca: Ayah Jadi Korban Bom Bunuh Diri, Anak Sekuriti Gereja Katedral Makassar Ditawari jadi Polisi
Bursah Zanubi juga menyambut baik keputusan pemerintah yang menolak mengesahkan kepengurusan Partai Demokrat versi KLB.
Menurut Ketua Umum PGK ini, keputusan yang tegas dan bijaksana tersebut sangat berdampak positif bagi pembangunan demokrasi di Indonesia.
di Indoneesia.
"Keputusan pemerintah menolak kepengurusan hasil KLB Demokrat harus kita apresiasi.
Kita memandang keputusan ini telah berdampak positif dalam menjaga marwah demokrasi di tanah air," kata Bursah.
Baca: Digugat Mantan Istri Siri, Bambang Pamungkas Diharapkan Akui Dua Anaknya dengan Amalia Fujiwati
Baca: Hasil Tanding Catur Online antara WGM Irene dan GothamChess Berakhir Imbang 2-2
Seperti diketahui, pada Rabu 31 Maret 2021, pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM telah menolak mengesahkan kepengurusan Partai Demokrat Pimpinan Moeldoko Hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.
Dengan demikian maka Partai Demokrat yang sah dan diakui pemerintah adalah kepengurusan di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AYH).
Oleh karenanya, Bursah berharap kedua kubu yang sempat bersitegang dapat menerima keputusan pemerintah tersebut dengan legawa dan mengakhiri konflik yang terjadi dengan tetap menjaga diskursus publik yang sehat dan beradab.
“Saya ucapkan selamat kepada AHY yang secara politik telah memenangkan konflik yang terjadi.
Tetaplah bersikap patriotik dalam memimpin partai. Ke depan sebaiknya tidak ada lagi pengurus partai yang saling mengejek dengan pihak lawan (Moeldoko),” ujarnya.
Baca: Alasan Pemerintah Tolak Pengesahan Klaim Partai Demokrat Kubu Moeldoko Versi KLB
Baca: Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Moeldoko: Saya Tak Pernah Mengemis untuk Dapatkan Pangkat dan Jabatan
Imbauan yang sama juga disampaikan Bursah kepada kubu Moeldoko.
Bursah menyarankan agar Moeldoko tidak perlu lagi menjadikan Partai Demokrat sebagai wadah untuk berpolitik praktis.
Bakat kepemimpinan Moeldoko, menurut Bursah, sebaiknya disalurkan melalui partai politik baru dengan platform yang baru.
Jika Pak Moeldoko setuju, kami siap berdialog sambil ngopi-ngopi membicarakan partai baru ini,” ujar Bursah.
Simak berita lainnya mengenai KLB Partai Demokrat di sini