Bagaimana Hukum Orang Berpuasa Tanpa Shalat Tarawih Menurut Islam? Simak Penjelasannya!

Penulis: Shin PuanMaharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi salat tarawih

(Berita Pagi)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Puasa di bulan ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap muslim.

Sebagaimana yang tercantum pada surat Al Baqarah ayat 183 yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Al baqarah : 183)

Beberapa amalan ibadah dapat dilakukan saat berpuasa, satu di antaranya seperti shalat tarawih.

Dikutip dari Dalamislam.com, shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam bulan ramadhan dan diakhiri dengan shalat witir.

Shalat tarawih berbeda dengan shalat tahajud karena untuk melaksanakan shalat tarawih seseorang tidak perlu tidur dan bangun di sepertiga malam untuk melaksanakannya.

Bacaan niat dan tata cara shalat Tarawih sendiri di rumah, lengkap dengan tuntunannya, yang dapat disimak dalam artikel berikut ini. (aleteiaen.files.wordpress.com)

Baca: Sering Mengantuk saat Sholat Tarawih di Kala Ramadhan? Berikut Cara Mengatasinya!

Hukum shalat tarawih di bulan ramadhan adalah sunnah muakkad atau sangat dianjurkan sesuai dengan Alqur’an dan hadits serta beberapa pendapat ulama.

Lalu bagaimana hukumnya jika berpuasa tanpa shalat tarawih?

Pertanyaan tersebut sering muncul dan terbersit di benak kita.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa hukum puasa ramadhan adalah wajib sementara hukum shalat tarawih adalah sunnah muakad dimana jika ditinggalkan tidaklah berdosa.

Karena shalat tarawih hukumnya sunnah dan bukan merupakan salah satu syarat sah atau rukun puasa maka puasa orang yang tidak menunaikan shalat tarawih adalah sah.

Hal ini diperkuat dalam hadits berikut ini mengenai hukum puasa tanpa shalat tarawih:

- Rasulullah hanya mengimami shalat tarawih selama tiga malam selama bulan ramadhan
Dari Abu Dzar, pada zaman rasulullah, diketaui bahwa rasul hanya melaksanakan shalat tarawih berjamaah selama tiga malam

صُمْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَمَضَانَ، فَلَمْ يَقُمْ بِنَا شَيْئًا مِنْهُ، حَتَّى بَقِيَ سَبْعُ لَيَالٍ، فَقَامَ بِنَا لَيْلَةَ السَّابِعَةِ حَتَّى مَضَى نَحْوٌ مِنْ ثُلُثِ اللَّيْلِ، ثُمَّ كَانَتِ اللَّيْلَةُ السَّادِسَةُ الَّتِي تَلِيهَا، فَلَمْ يَقُمْهَا، حَتَّى كَانَتِ الْخَامِسَةُ الَّتِي تَلِيهَا، ثُمَّ قَامَ بِنَا حَتَّى مَضَى نَحْوٌ مِنْ شَطْرِ اللَّيْلِ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ لَوْ نَفَّلْتَنَا بَقِيَّةَ لَيْلَتِنَا هَذِهِ. فَقَالَ: «إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ، فَإِنَّهُ يَعْدِلُ قِيَامَ لَيْلَةٍ» ثُمَّ كَانَتِ الرَّابِعَةُ الَّتِي تَلِيهَا، فَلَمْ يَقُمْهَا، حَتَّى كَانَتِ الثَّالِثَةُ الَّتِي تَلِيهَا، قَالَ: فَجَمَعَ نِسَاءَهُ وَأَهْلَهُ وَاجْتَمَعَ النَّاسُ، قَالَ: فَقَامَ بِنَا حَتَّى خَشِينَا أَنْ يَفُوتَنَا الْفَلَاحُ، قَالَ: ثُمَّ لَمْ يَقُمْ بِنَا شَيْئًا مِنْ بَقِيَّةِ الشَّهْرِ

Masjid di Yogayakarta pandu tarawih dengan menggunakan toa (Twitter @UmaruddinM)

Baca: Tata Cara Shalat Tarawih Sendiri di Rumah Lengkap dengan Niat dan Tuntunannya, Cek di Sini

Kami berpuasa bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada bulan ramadhan. Beliau tidak pernah mengimami shalat malam sama sekali, hingga ramadhan tinggal 7 hari. Pada H-7 beliau mengimami kami shalat malam, hingga berlalu sepertiga malam. Kemudian pada H-6, beliau tidak mengimami kami. Hingga pada malam H-5, beliau mengimami kami shalat malam hingga berlalu setengah malam. Kamipun meminta beliau, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana jika kita tambah shalat tarawih hingga akhir malam?’ Kemudian beliau bersabda, ‘Barangsiapa yang shalat tarawih berjamaah bersama imam hingga selesai, maka dia mendapat pahala shalat tahajud semalam suntuk.’ Kemudian H-4, beliau tidak mengimami jamaah tarawih, hingga H-3, beliau kumpulkan semua istrinya dan para sahabat. Kemudian beliau mengimami kami hingga akhir malam, sampai kami khawatir tidak mendapatkan sahur. Selanjutnya, beliau tidak lagi mengimami kami hingga ramadhan berakhir. (HR. Nasai Ibn Majah, Al-Albani)

- Rasullullah bersabda bahwa shalat tarawih tidaklah wajib

Rasullullah juga bersabda bahwa :

إِنِّي خَشِيْتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ.

Halaman
12


Penulis: Shin PuanMaharani
BERITA TERKAIT

Berita Populer