Hal itu diungkapkan oleh Ahmad Jaelani (47), pengelola kontrakan saat ditemui TribunJakarta.com.
Jaelani sempat menangkap gelagat aneh dari seseorang yang mengaku kuli bangunan itu. Pasalnya ia enggan bertukar kontak ponsel.
"Nanya kontrakan, tapi ya emang gelagatnya aneh cari kontrakan buat bilangnya buruh bangunan," ujar Jaelani.
"Tapi dia kok udah saya kasih nomor telepon enggak ngasih tahu kita, tahu-tahu datang banyak orang pakaian preman biasa, bukan kaya polisi," imbuhnya.
Tiba-tiba aparat yang menyamar itu menanyakan rumah AJ (46).
"Lah saya ditanya yang namanya ini (AJ) saya unjukin lah ini di belakang saya," ujar Jaelani.
Baca: Polisi Tangkap Pengemudi Ojek Online Terduga Teroris di Tangerang Selatan
Baca: Fakta-fakta Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar: Sering Tegur Ibunya saat Lakukan Ritual Adat
Setelah rumah kontrakan AJ dipastikan, tiba-tiba aparat lain mulai datang dan masuk ke rumah AJ.
"Tapi tahu-tahu polisi masuk ke dalam orangnya lagi tidur jam 11-an. Langsung ditangkap tangannya langsung diikat," ujarnya.
Saat ditangkap, AJ sedang di rumah bersama seorang anaknya yang masih kecil usia 10 tahun, sedangkan seorang anaknya lagi sedang bekerja. Istrinya sedang tidak berada di rumah karena berjualan.
"Ada anaknya doang, polisi bilang tolong ini anaknya disingkirkan dulu. Anaknya dua, satu berangkat kerja satu belajar," ujarnya.
Jaelani mengatakan, proses penangkapan berlangsung cepat. Namun pada sore harinya, aparat kepolisian datang lagi ke rumah kontrakan AJ, menggeledah seisi rumah.
"Prosesnya cepat," ujarnya.
Jaelani mengungkapkan, AJ bekerja sehari-hari sebagai pengemudi ojek online. AJ mengontrak di Griya NMN sejak dua tahun lalu.
"Kerjaannya Gojek," ujarnya.
AJ ditangkap bersamaan dengan penangkapan tiga terduga teroris lainnya di kawasan Condet, Keramat Jati, Jakarta Timur dan kawasan Bekasi, berinisial AA, ZA dan DS.
Baca: Polisi Temukan Atribut FPI saat Gerebek Rumah Terduga Teroris
Baca: Teroris Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Katedral Makassar Tinggalkan Surat Wasiat: Siap Mati Syahid
AJ (46) terduga teroris yang ditangkap polisi di rumahnya di Griya NMN, Cirendeu Indah IV, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (29/3/2021) merupakan simpatisan Front Pembela Islam (FPI).
Hal itu diungkapkan Franky Widi (54), tetangga sebelah kontrakan AJ.