Pengeroyokan bermula saat waria bernama Asep alias Tania (24) menawarkan jasa seks melalui Michat pada pelanggannya ED (32).
Tarif yang dipatok Asep alias Tania ini adalah Rp 1,5 juta sudah termasuk hotel.
Waria asal Bandar Lampung yang kos di Surabaya ini mengaku sebagai perempuan pada korbannya.
Sementara 2 temannya yang ikut menghajar ED adalah Doni alias Natasya (23) warga Bandar Lampung dan M Alfandi alias Maudy (27) warga Bone Sulawesi.
Ketiga tersangka itu kompak mengeroyok ED.
Ketiganya berhasil merampas barang berharga milik ED mulai dari uang sebesar 1,5 juta rupiah dan satu handphone.
Korban yang mendapatkan perlakuan bar-bar dari para pelaku akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Sementara itu, ketiga pelaku sudah keluar dari hotel yang telah disepakati Ed dan Asep alias Tania untuk bertemu.
Akhirnya ketiga pelaku berhasil ditangkap pada Selasa (23/3/2021).
"Pelaku kami tangkap setelah kami melakukan penyelidikan dan mempelajari tekaman CCTV. Begitu ada informasi jika kembali ke hotel pada Selasanya lalu kami tangkap," ungkap Kanit Reskrim Polsek Genteng, Iptu Sutrisno, Senin (29/3/2021).
Dua orang tersangka lalu digiring ke Mapolsek Genteng Surabaya.
Baca: Sosok Yoshi Rinrada Waria Tercantik Seantero Thailand yang Nikahi Pria Konglomerat
Baca: Unggah Bukti Ini, dr Richard Sebut Dirinya akan Dijebak dengan Seorang Waria
Sedangkan satu orang lainnya sedang sakit dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Ternyata para waria MiChat ini sudah dua kali beraksi serupa di kawasan Surabaya dan berhasil menggasak barang berharga korbannya.
Kejadian pengeroyokan ED oleh 3 waria ini bermula saat korban mencari jasa layanan seks di Mi Chat.
Asep alias Tania ini menginap di hotel di kawasan Genteng, seperti dikutip dari Surya.
"Tersangka menginap di sebuah hotel di kawasan Genteng," ujar Kanit Reskrim Polsek Genteng, Iptu Sutrisno, Senin (29/3/2021).
Keduanya sepakat, dan ED datang menemui Asep di hotel tersebut.
Waria Asep ini sengaja membuat remang-remang lampu agar tak mudah diketahui jika dirinya ternyata waria saat berada di dalam kamar.
ED yang curiga akhirnya mendesak Tania alias AS ini dan dibuat kaget.
Bagaimana tidak, ED dibuat kaget dengan identitas calon pelayan seksnya ini yang ternyata seorang waria.
Kemudian Asep alias Tania ini melontarkan ancaman pada ED.
Pelaku juga meminta uang bayaran yang sudah disepakati.
Asep lalu menelpon dua teman waria lainnya yang kebetulan juga berada di lokasi hotel tersebut lantaran ED menolak untuk memberikan uang.
ED yang komplain dan menolak membayar Asep alias Tania harus berakhir dikeroyok 3 waria itu.
"Korban kemudian komplain dan tidak mau meneruskan transaksi itu. Namun tersangka malah marah," kata Sutrisno.
Aksi beberapa perempuan yang membuat video TikTok dengan latar tugu nol kilometer di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, mendadak viral dan menuai kecaman.
Video berdurasi 12 detik itu dinilai tidak layak dipertontonkan karena mengandung unsur pornografi.
Pasalnya, ketiga perempuan yang membuat video joget TikTok itu tiba-tiba memamerkan celana dalam mereka.
Dalam video tersebut terlihat tiga perempuan sedang menari diiringi musik yang sempat dipopulerkan Tiktokers Chikaku.
Pengambilan gambar dilakukan malam hari.
Video tersebut pun viral di TikTok dan di media sosial lainnya.
Namun ada fakta mengejutkan dari video viral tersebut.
Tiga dari empat pelaku yang memakai daster dan pamer celana dalam itu ternyata laki-laki yang berperawakan seperti perempuan.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh polisi saat para pelaku ditangkap.
"Tim Naga Sat Reskrim dan Sat Intelkam Polres Pangkalpinang mengamankan 3 pelaku waria dan 1 yang mengambil rekaman videonya," kata Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang, AKP Adi Putra, Rabu (20/1/2021).
Adi menuturkan, penyidik cyber crime Sat Reskrim Polres sedang melakukan pemeriksaan terhadap pelaku sesuai UU ITE.
Baca: Kasus Prank Beri Kardus Isi Sampah pada Waria Berbuntut Panjang, Youtuber Ferdian Paleka Kini Buron
Baca: 6 Fakta Kasus Prank Ferdian Paleka Beri Sampah ke Waria: Orang Tua Janji Serahkan Pelaku ke Polisi
"Namun semua nanti tergantung dengan kebijakan wali kota, atas nama warga kota Pangkalpinang karena kami tetap mengedepankan kearifan lokal," ujar Adi.
Mantan kapolsek Bukit Intan Pangkalpinang ini menegaskan, tindakan penegakan hukum merupakan langkah terakhir.
Di sisi lain, Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil mulanya mengaku belum mengetahui adanya video tersebut.
Ketika video ditunjukkan kepadanya, Maulan pun kaget.
Dia mengaku masih harus berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Saya akan sampaikan ini pada OPD terkait, bagaimana proses nanti yang tepat," ucap Maulan.
Dia mengajak masyarakat bijak bermedia sosial agar kejadian serupa tidak terulang.
Maulan sendiri baru meresmikan tugu tersebut dua pekan lalu.
Lokasi Tugu Pangkalpinang berada di depan rumah dinas wali kota.
Lokasinya juga berseberangan jalan dengan Mapolres Pangkalpinang dan Gereja Maranatha warisan Belanda.
Artikel ini telah tayang di Surya dengan judul BO PSK Lewat Michat, Pria di Surabaya Malah Dikeroyok 3 Waria dan Barang Berharganya Dirampas