Dalam konferensi pers, Listyo mengatakan sejumlah fakta mengenai dua terduga teroris berinisial L dan YSF.
Dua pelaku pengebom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) dikatakan sebagai pasangan suami istri.
Keduanya berisinial L (26) dan YSF yang baru menikah selama 6 bulan.
Dua pelaku bom bunuh diri itu tinggal di Jalan Tinumbu I Lorong 132, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar.
Sang istri, YSF dikenal sebagai pekerja swasta.
Bahkan ada yang menyebut YSF dalam kondisi hamil 4 bulan.
Sebelum melakuka pengeboman, keduanya berboncengan menggunakan motor dan berusaha masuk ke area gereja.
Bom yang mereka bawa meledak di puntu gerbang gereja saat dihentikan oleh sekuriti gereja.
Dari kamera CCTV, terlihat pasangan suami istri itu mengendarai motor dengan nopol DD 5984 MD.
Dari hasil penyelidikan, L meninggalkan surat wasiat untuk orangtuanya.
Menurut Listyo Sigit, dalam surat itu L berpamitan kepada orangtuanya dan siap untuk mati.
"Saudara L ini sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya yang isinya mengatakan yang bersangkutan berpamitan dan siap untuk mati syahid," katanya, di Mapolda Sulsel, Senin (29/3/2021) siang.
Dikatakan Listyo Sigit, dua pasangan pengemboman bunuh diri di Makassar merupakan kaum milenial.
Menurutnya, mereka berdua membuat bom lewat pelatihan yang ada di media sosial.
Baca: Baru Saja Menikah, Perempuan Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Disebut Sedang Hamil 4 Bulan
Baca: Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar: Berubah Sejak Putus Kuliah lalu Menikah
“Mereka kembangkan tata cara membuat bahan peledak secara online training di media sosial,” paparnya.
Keduanya juga diduga bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan aksi serupa di Katedral Our Lady of Mount Carmel, Pulau Jolo, Filipina Selatan.
Mereka berdua disebut sering ikut pengajian yang berisi doktrin jihad di perumahan Villa Mutiara Cluster Biru, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
"Mereka ada dalam kelompok pengajian Villa Mutiara di mana masing-masing memiliki peran untuk memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana untuk jihad," ujar Listyo Sigit saat konferensi pers di Mapolda Sulsel, Senin (29/3/2021).
Selain itu LIstyo menyebut jika L dan YSF berperan membeli bahan yang akan digunakan untuk alat bom bunuh diri.
Tidak hanya kedua pasangan suami istri, peran merencanakan bom bunuh diri dan mempersiapkan bahan peledak itu, kata Listyo, juga melibatkan 4 warga Bima, Nusa Tenggara Barat.
Empat orang tersebut diamankan pascaledakan bom bunuh diri di Makassar.
Listyo mengatakan, L dan YSF dinikahkan oleh Risaldi. Menurut Kapolri, Risaldi merupakan terduga teroris yang ditembak di Villa Mutiara Cluster Biru, Makassar, bulan Januari 2021 lalu.
Selain Rizaldi, aparat juga menembak mati menantunya yang bernama Zulfikar.
"Risaldi dan Zulfikar ini merupakan jaringan JAD yang memiliki keterkaitan dengan pengeboman di Jolo Filipina 2018 lalu," imbuh Listyo Sigit.
Kemudian, Ketua RW 1 yang mengatur lingkuhan tempat tinggal L di Kelurahan Bunga Ejaya mengatakan, L dinilai berubah sejak putus kuliah.
Hamka mengatakan jika L berubah sejak ia tak mau lagi melanjutkan sekolahnya di perguruan tinggi.
"Dia kuliah dekat sini. Saya lupa kampus apa. Tapi tiba-tiba dia mau berhenti. Saya kasihan sama ibunya, karena dia tidak mau dilarang," jelasnya.
"Berubah, dia sering pulang malam, terus sudah tidak mau bergaul sama warga di sini. Dulu memang pendiam, tapi masih mau kumpul," lanjutnya.
Setelah berhenti kuliah, tidak lama kemudian L dikabarkan sudah menikah.
Baca: Fakta-fakta Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar: Sering Tegur Ibunya saat Lakukan Ritual Adat
Baca: Pelaku Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Katedral Makassar Ternyata Pasutri, Baru Nikah 6 Bulan
"Tiba-tiba menikah, tidak tahu orang mana itu (istrinya), kami tidak tahu karena tidak menikah lewat pemerintah atau menikah siri," katanya.
Setelah menikah, L bertambah keras dan sering kali menegur ibunya jika melakukan ritual adat seperti barasanji.
"Dia selalu tegur orang tuanya kalau barasanji, katanya bid'ah, tidak boleh. Bahkan L ini tidak mau makan ayam atau sapi kalau bukan dia sendiri yang potong," tuturnya.
Hamka melanjutkan ceritanya, perselisihan L dan ibunya berakhir saat L dan istrinya memilih meninggalkan rumah.
"Sudah pindah di lorong sebelah, yang tadi digerebek itu, bahkan didapat ada 5 peluru," terang Hamka.
Hamka mengatakan, saat berita pemboman gereja, tidak ada warga yang menyangka jika dia adalah L.
"Tidak ada yang menyangka, kami kira cuma ikut pengajian-pengajian saja. Ternyata pas ada berita bilang kalau dia warga sini, inisial L, di situ kami langsung tahu kalau itu L sama istrinya," katanya.
Petugas kepolisian melakukan penggeledahan rumah terduga teroris di kawasan Condet, Jakarta Timur, Senin (29/3/2021).
Kepolisian Polda Metro Jaya menangkap dua terduga teroris di kediamannya yang juga dijadikan ruang pamer (showroom) mobil bekas.
Atas kejadian ini, pihak RT dan RW telah mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk menjaga pergaulan anaknya dengan ketat.
"Kami sudah minta warga untuk terus mengawasi pergaulan anaknya, jangan sampai terjadi hal yang sama," ujarnya.
Ia mengatakan, warga sekitar tidak ada yang membenci keluarga L atas kejadian ini.
Rencananya jasad pasangan suami istri terduga pelaku bom bunuh diri akan dimakamkan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Tepatnya di kampung ayah L, pelaku pria.
Hal tersebut disampaikan Ketua RT tempat mereka tinggal, Nuraini.
Ia mengatakan setelah dimasukkan peti, jenazah keduanya tak dibawa ke rumah kos atau pun rumah orang tua L yang ada di Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala.
"Ada di Maros sekarang karena langsung dimakamkan di sana, tidak dibawa ke sini (rumah pelaku)," kata Nuraini saat dihubungi melalui telepon, Senin (29/3/2021) malam.
"Daripada di sini ribut-ribut lagi bede lebih baik ke Maros langsung. Diantar sama pengawas katanya," tambah Nuraini.
Baca artikel lain mengenai dua terduga pelaku bom bunuh diri di Makassar di sini.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Perempuan Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Dikabarkan Hamil 4 Bulan, Baru Menikah 6 Bulan