Hal itu disampaikan oleh Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri.
Menurut Ahmad Dofiri, kebocoran atau remberasan kilang sementara menjadi dugaan kuat penyebab kebakaran.
Hal tersebut menurutnya berdasarkan laporan saat menggelar rapat atau pun pertemuan di Pendopo Indramayu bersama Bupati, TNI-Polri, Dinas Kesehatan (Dinkes), dan kepala desa wilayah terdampak dari kebakaran kilang.
"Sementara sih informasi yang kami terima itu ada rembesan atau kebocoran di kilang atau tangki itu sendiri. Jadi seperti itu infonya ada kebocoran atau rembesan dari tangki," kata Dofiri, saat memberikan keterangan, Senin (29/3/2021).
Kapolda menjelaskan, saat ini pihak kepolisian sedang membantu penyelidikan dengan mendatangkan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri untuk mengetahui dugaan ledakan ataupun kebakaran kilang.
"(Puslabfor) sudah meluncur hari ini. Tetapi otomatis melihat-melihat situasi di TKP juga. Kalau misalnya (api) sudah mereda tentunya akan dilakukan. Nanti ada langkah-langkah sumber apinya dari mana dan karena apa itu akan kita lakukan," kata Dofiri.
Saat ini, menurutnya, kondisi api di kilang Pertamina RU VI Balongan sedikit meredup dan akan dilakukan pemadaman oleh petugas.
Saat berita ini ditulis kondisi api di kilang masih menyala dan mengeluarkan asap pekat.
"Tapi sekarang kita sedang fokus dulu melokalisir api supaya tidak menjalar ke tangki-tangki yang lain, dan itu sudah bisa diatasi oleh pihak Pertamina. Jadi mudah-mudahan bisa mengecil apinya baru akan dilakukan pemadaman," kata dia.
Baca: Berikut Daftar Korban Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan, Indramayu
Baca: Kilang Minyak Pertamina Balongan Terbakar, Sekitar 700 Warga Mengungsi di 3 Lokasi
Dilansir dari Kompas.com, ribuan warga mengungsi Sementara itu, Bupati Indramayu Nina Agustina Dai Bachtiar mengungkapkan, dari kebakaran kilang tersebut tiga desa terdampak yakni Balongan, Majakerta dan Sukahurip.
Sebanyak 1.000 orang lebih dari 3 desa itu mengungsi ke Pendopo Indramayu.
"Mereka ketakutan trauma karena ledakan. Tapi kita sudah atasi. Kita jamin kesehatan pengungsi termasuk biaya perawatan, dan pihak Pertamina juga menanggung. Dampak ini juga ada korban dirawat di rumah sakit," kata Nina, dikutip dari Kompas.com.
Nina juga menjelaskan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu terdapat 21 orang menjadi korban.
Dari jumlah tersebut, 14 orang luka bakar ringan dan sedang, serta 7 orang luka bakar berat.
Dari 7 orang luka bakar berat tersebut, 2 di antaranya dirawat di RSUD Indramayu dan 5 di RSUD Gunung Jati Cirebon.
"Kebakarannya itu di bagian tengki. Kan di situ tangki ada empat, jadi itu yang terbakar. Tapi semua pengungsi akan kita tangani dengan baik," ujar Nina.
Sebelumnya, kilang minyak Balongan merupakan kilang minyal vital keenam dadi tujuh kilang yang dikelola Pertamina.
Api dan asap besar terlihat dari jarak 5 km
Terbakarnya kilang minyak Balongan itu membuat api dan asap yang muncul sangat besar.
Besarnya kobaran api pun sampai terlihat dari jarak lima kilometer.
Suara keras yang diduga ledakan dari kilang minyak Pertamina tersebut juga terdengar.
Baca: Kilang Minyak Pertamina Balongan Terbakar, Sekitar 700 Warga Mengungsi di 3 Lokasi
Baca: Kilang Pertamina Balongan Terbakar, Ridwan Kamil Sebut Keadaan Sudah Terkendali: Warga Jangan Panik
Seorang warga sekitar bernama Tarsono (50), warga Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan mengatakan, saat kejadian kebakaran dirinya mengaku sedang tidur.
Ia pun terbangun setelah mendengar bunyi ledakan yang sangat keras.
Tarsono pun mengatakan jika ledakan itu terdengar sebanyak dua kali.
"Saya langsung keluar, api sudah besar," katanya.
Tarsono yang pada saat itu baru bangun tidur itu langsung panik.
Ia segera membangunkan keluarganya.
Tanpa berfikir panjang, ia segera mengeluarkan motor dan mengevakuasi diri dan keluarga ke rumah kerabat di desa sebelah yang agak jauh dari lokasi kebakaran.
Baca: Deretan Fakta Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan, Terdengar Suara Ledakan dan Sambaran Petir
Baca: Kesaksian Warga Soal Kebakaran Kilang Minyak di Indramayu: Selamatkan Diri setelah Dengar Ledakan
"Pintu rumah saja gak saya kunci, yang penting nyelametin diri dulu, langsung bawa keluarga," ucapnya.
Selain itu, Tarsono juga mengaku merasakan hawa panas dan bau sangit pasca kebakaran kilang.
"Bau sangit kaya gitu, bau gak enak,"
Selain Tarsono, warga sekitar juga turut merasakan hawa panas dan bau menyengat menyelimuti pemukiman.
Walau radius dari titik kebakaran hingga pemukiman warga sekitar 1-1,5 kilometer, namun bau tersebut tercium sangat menyengat.
Selain bau, hawa panas pun menyelimuti wilayah setempat, padahal matahari belum terbit.
"Panas juga, kerasa banget," ujar dia.
Baca artikel lain mengenai terbakarnya kilang minyak balongan di sini.