Kondisi Terkini Satpam Gereja Katedral Makassar yang Berani Adang Pelaku Bom Agar Tak Masuk

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ledakan bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ledakan bom terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021).

Bom bunuh diri itu sempat menggegerkan warga sekitar lantaran di dalam gereja masih ada jemaat yang beribadah.

Diketahui pelaku bom bunuh diri itu terdiri dari 2 orang.

Keduanya pun sempat memaksa masuk ke dalam aula Gereja Katedral, sekitar pukul 10.30 WITA.

Diduga, pelaku berencana meledakkan diri di dalam Gereja Katedral.

Namun, niat keji pelaku bom bunuh diri itu digagalkan oleh petugas keamanan gereja.

Namanya adalah Kosmas (51).

Pria yang bekerja sebagai sekuriti Gereja Katedral itu menjadi salah satu korban dalam insiden ledakan bom bunuh diri tersebut.

Sebuah video rekaman CCTV dari seberang depan Gereja Katedral Makassar menangkap detik-detik kejadian sebelum ledakan terjadi pada Minggu (28/3/2021) (tangkapan layar kompasTV)


Kosmas mengadang pelaku supaya tidak bisa masuk ke dalam aula gereja.

Adik Kosmas yang bernama Jon (48) menceritakan bahwa Kosmas berhasil mencegah pelaku bom bunuh diri itu.

"Iya, Beliau (Kosmas) yang sempat mengadang," ujar Jon di Rumah Sakit Stella Maris Makassar, Minggu (28/3/2021).

Alami luka bakar

Jon mengatakan, saat ini kondisi Kosmas perlahan membaik.

Meskipun sebelumnya, Kosmas mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuhnya.

Baca: Empat Orang Terduga Teroris di Bima NTB Ditangkap Densus 88, Diduga Berkaitan dengan Bom di Makassar

Baca: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar, Lokasi Berada di Gang Kecil

Kini, Kosmas masih dirawat secara intensif di Rumah Sakit Stella Maris.

"Sekarang sudah agak baikan. Dia sudah bisa bicara dan bisa jalan," kata Jon.

Sebelumnya diberitakan, sebuah ledakan terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, sekitar pukul 10.30 WITA.

Polisi menduga kasus ini sebagai aksi teror bom bunuh diri.

Namun, hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan.

Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes E Zulpan mengatakan, korban luka akibat bom bunuh diri di Gereja Katedral di Jalan Kajolalido Makassar, Sulawesi Selatan, bertambah menjadi 14 orang.

Saat ini, para korban masih dalam perawatan di beberapa rumah sakit.

Tidak ada pihak gereja atau jemaat yang menjadi korban tewas.

Tim Densus 88 Antiteror Polri menggeledah rumah L, terduga pelaku bom Gereja Katedral Makassar di Jalan Tinumbu, Kecamatan Bontoala, Makassar. (KOMPAS.com/Himawan)

Kronologi

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menjelaskan kronologi peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).

Menurut Argo kejadian terjadi pukul 10.20 Wita, selepas umat Gereja Katedral Makassar menjalankan ibadah Misa.

Argo menuturkan, pelaku bom bunuh diri diduga sebanyak dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor matic dengan plat nomor DT 5984 MD.

"Jadi awalnya memang, pelaku yang diduga menggunakan roda dua ini dia akan masuk pelataran maupun pintu gerbang dari gereja Katedral," jelas Argo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta.

"Kebetulan jam tersebut adalah sudah selesai dari kegiatan Misa, kemudian karena melihat banyak yang keluar gereja, atau separuh dari jamaah yang hadir di gereja karena protokol kesehatan itu, dari dua orang tadi melakukan aksinya," sambungnya.

Baca: Kapolri Puji Aksi Heroik Satpam Gereja Katedral Makassar yang Berani Adang Pelaku Bom Bunuh Diri

Baca: FAKTA Bom Bunuh Diri di Gereja Katederal Makassar, Sosok Heroik Pengadang Pelaku & Kesaksian Korban

Upaya memasuki pelataran atau halaman gereja itu, dijelaskan Argo, kemudian dihadang oleh petugas keamanan Gereja Katedral Makassar.

"Pelaku sempat dicegah oleh security gereja tersebut tapi kemudian terjadilah ledakan itu," paparnya.

Pasca ledakan terjadi, pihak kepolisian menemukan sepeda motor beserta bagian tubuh manusia di sekitar lokasi kejadian.

Sementara itu, Argo mengatakan sebanyak 14 orang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut.

"Jadi ada 14 korban yang sekarang masih dalam perawatan, yang sedang ditangani oleh dokter dan mudah-mudahan segera kembali yang sakit-sakit ringan," sebut Argo.

Mayoritas korban, lanjut Argo, mengalami luka di bagian leher hingga kaki.

Baca: Bom di Depan Gereja Katedral Makassar, Jokowi: Semua Ajaran Agama Menolak Terorisme Apapun Alasannya

"Ada korban dari pihak security gereja dan dari pihak jamaah, rata-rata korban (luka-luka) di bagian leher, dada, muka, tangan dan kaki," ungkapnya.

Argo menjelaskan saat ini pihak kepolisian sedang melakukan penyilidikan.

"Tentunya nanti dengan berbagai metode entah itu metode sprial gang digunakan untuk melihat mengenai barang bukti maupun alat bukti yang ada di TKP," kata Argo.

"Dari Inafis dan Puslabfor saat ini sedang berjalan, sedang menyisir satu persatu temuan-temuan apa saja yang ditemukan, baik temuan tubuh ataupun temuan serpihan dan lain sebagainya, lagi kita olah," tuturnya.

Lebih lanjut, Argo juga mengatakan bahwa saat ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri untuk segera melakukan penyelidikan langsung di tempat kejadian perkara.

Baca artikel lain mengenai bom di Gereja Katedral Makassar di sini.

(TribunnewsWiki.com/Kompas.com)



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer