Pada saat berita ini ditulis, belum diketahui bagian kilang minyak yang terbakar.
Namun, api diketahui muncul pertama kali pada sekitar pukul 01.00 WIB.
Karena kebakaran ini, jalan menuju PT Pertamina RU VI Balongan terpaksa ditutup untuk sementara waktu.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi peristiwa yang tidak diinginkan.
Berdasarkan pantauan Tribuncirebon.com, api membubung tinggi dan menimbulkan kepulan asap tebal.
Langit di Kabupaten Indramayu bahkan menyala terang walau malam hari akibat besarnya api.
Baca: Bangun Kilang Minyak Tercanggih, Pertamina Kerja Sama dengan Rusia Beli 821 Hektar Tanah di Tuban
Baca: Fakta-fakta Proyek Kilang Minyak GRR milik Pertamina yang Bikin Warga Tuban Borong Beli Mobil
Salah seorang warga Desa Balongan, Darmanto (42), mengatakan sebelum api muncul, dirinya mengaku mendengar bunyi ledakan yang nyaring.
"Ada ledakan, bareng sama petir, terus gak lama muncul api besar," ujar Darmanto.
Sementara itu, mobil ambulan dan truk petugas hilir mudik di lokasi kebakaran.
Kendaraan itu diketahui mengevakuasi sejumlah warga yang mengalami luka-luka akibat meledaknya PT Pertamina RU VI Balongan.
Belum diketahui berapa orang yang menjadi korban akibat kejadian ini.
Baca: Tanah Dibeli Pertamina, Warga Tuban Sedikit yang Gunakan Uang untuk Berwirausaha, Pilih Beli Mobil
Baca: Tak Banyak yang Tahu, Ini Arti Kode Angka yang Tertulis di SPBU Pertamina
Berdasarkan informasi yang diterima Tribuncirebon.com, mereka yang mengalami luka-luka dilarikan ke RS Pertamina Balongan dan RSUD Indramayu.
Selain mengevakuasi korban, petugas juga mengevakuasi warga di sejumlah desa yang berlokasi di sekitaran PT Pertamina RU VI Balongan.
Perumahan Bumi Patra dan Pendopo Indramayu diketahui dijadikan sebagai lokasi pengungsian dadakan.
Sebagian warga lagi mengungsi dengan menggunakan kendaraan pribadi masing-masing.
"Kita langsung evakuasi, yang penting warga selamat dahulu," ujar Danramil 1601/Indramayu, Kapten Inf Disman kepada Tribuncirebon.com, Senin (29/3/2021).
Di tempat pengungsian sudah disiapkan tenaga medis.
Baca: Agar Masyarakat Tinggalkan BBM Premium, Pertamina Diskon Harga Pertalite, Berlaku di Provinsi Ini
Mereka akan memeriksa kondisi kesehatan dari para warga.
Hingga berita ini terbit, belum ada keterangan resmi dari PT Pertamina RU VI Balongan soal kejadian tersebut.
Melansir Kompas.com, pada Senin (4/2/2019) dua tahun lalu, salah satu area Pertamina EP Balongan tersebut juga pernah terjadi kebakaran.
Namun, Pertamina EP memastikan kebakaran itu bukan terjadi di kilang melainkan di wilayah kerja fasilitas Oil and Gas Transportation (OGT) Pertamina EP Asset 3.
"Kebakaran bukan di kilang minyak Balongan, Sekarang sudah padam," demikian ungkap Goverment Relation Ast Manager PT Pertamina EP Subang, Field Rizki Vistiari, saat itu.
Baca: Fakta Kondisi Kampung Miliarder di Tuban, Presdir Pertamina Rosneft Mengaku Sedih
Berdasarkan laman Pertamina, Kilang VI Balongan adalah kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero).
Kegiatan bisnis utama di kilang ini adalah mengolah minyak mentah dari Duri dan Minas menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), non BBM dan Petrokimia.
Kilang ini mulai beroperasi pada 1994 dan terletak di Indramayu atau sekitar 200 km arah timur Jakarta.
Baca berita lainnya tentang Pertamina di sini.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS: Kilang Minyak Pertamina Balongan Terbakar, Warga Dengar Ledakan