Drama yang baru tayang 2 episode itu mendapat banyak kritik dari warganet Korea.
Pasalnya dalam dua kali penayangan, banyak masyarakat melayangkan kritikan soal adanya budaya China yang masuk ke dalam produksi pembuatan drama.
Di penayangan perdana, masyarakat melihat adanya kue bulan dan pidan China (telur seribu tahun dan merupakan makanan khas China) tersaji di atas meja, serta ada botol minuman bergaya China.
Properti dan makanan yang digunakan di episode pertama drama ini langsung menuai kritik pedas masyarakat Korea Selatan.
Saat itu SBS memberikan penjelasan kalau properti mendukung pengaturan lokasi dan waktu.
"Itu adalah lokasi di mana rombongan pengusir setan barat dapat beristirahat setelah melakukan perjalanan melalui Dinasti Ming dan baru saja memasuki Joseon," jelas SBS.
SBS juga sudah menjelaskan kalau saat itu lokasi menceritakan di perbatasan China, dan ini sudah ada dalam penjelasan tertulis di layar.
"Dan karena itu adalah wilayah yang dekat dengan perbatasan Dinasti Ming, kami menyiapkan alat peraga sambil menggunakan imajinasi kami bahwa akan ada sering menjadi lalu lintas orang Cina," kata SBS kemudian.
SBS kemudian menegaskan kalau pihaknya tak ada maksud merusak sejarah dengan menampilkan adegan yang diatur sebagai tempat terpencil jauh dari Hanyang (Seoul).
Baca: Drama Korea - Joseon Exorcist (2021)
Baca: 5 Karakter Pria Anti-Hero yang Menawan di Drakor Netflix, Ada Namkoong Min dan Song Joong Ki
Dilansir dari Kompas.com, seorang profesor ternama dari Sungshin Women's University, Seo Kyung Duk ikut mengkritisi drama Joseon Exorcist.
Dia menyoroti perilaku masyarakat China yang telah mengklaim Hanbok, Kimchi sebagai milik mereka.
"Tim produksi seharusnya lebih berhati-hati karena mereka sangat menyadari situasi saat ini, dengan menyatakan 'masa sensitif ini'," kata Seo Kyung Duk.
"Kita harus melindungi budaya dan sejarah kita sendiri," ujarnya lagi.
Kontroversi reduksi budaya yang disebut oleh masyarakat Korea itu membuat drama Joseon Exorcist mengalami penurunan rating.
Menurut Nielsen Korea, Joseon Exorcist yang tayang Selasa (23/3/2021) mencatat rating nasional rata-rata 4.5 dan 6.9 persen.
Walaupun drama ini telah mencatat rating penayangan awal yang cukup kuat dengan 5.7 dan 8.9 persen.
Karena banyaknya komentar pedas yang masuk kepada tim produksi, SBS akhirnya memutuskan untuk penunda penayangan Joseon Exorcist.
Mereka juga berjanji menghapus bagian yang menjadi kontroversi dalam dua episode awal untuk penayangan ulang dan VOD.
"Mulai siaran episode 3 yang akan datang, kami akan sepenuhnya mengubah peran menjadi karakter fiksi yang sesuai untuk genre fiksi fantasi, dan kami akan mengedit atau merekam ulang bagian yang berpotensi bermasalah sebanyak mungkin," ucap mereka.
Lebih parah lagi, kontroversi Joseon Exorcist sampai masuk ke Blue House (Istana Presiden Korea Selatan).
Baca: Drama Korea – Kingdom (2019)
Baca: 5 Adegan Serangan Zombie yang Paling Mencekam di Berbagai Tayangan Netflix, #ALIVE hingga Kingdom
Banyak warganet kemudian melayangkan petisi untuk menghapus penayangan drama bertema horor menegangkan itu.
"Jika drama tersebut dikategorikan sebagai fantasi, maka mereka seharusnya membuat karakter baru," bunyi petisi tersebut.
"Mereka menggunakan tokoh sejarah yang nyata. Jika penonton asing menonton drama ini, mereka akan berpikir bahwa penggambaran karakter era Joseon dalam drama itu nyata," tulis informasi dalam petisi.
Baca artikel lain mengenai drama korea Joseon Exorcist di sini.