Informasi awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kue ku merupakan jajanan tradisional yang memiliki bentuk khas, yakni berbentuk menyerupai kura-kura yang umumnya berwarna merah muda.
Kue ku memiliki kulit yang lengket dan lembut ditambah terdapat isian yang manis di dalamnya.
Teksturnya kenyal karena menggunakan tepung ketan untuk kulit kue tradisional tersebut.
Sedangkan isian kue ku terbuat dari kacang hijau atau kacang tanah yang dicampur gula.
Kue ini juga disajikan saat hajatan–seperti acara khitanan, kenduri, dan perkawinan–di Indonesia.
Pada zaman modern, kue ku terus menjadi bahan pangan penting selama festival Tionghoa di banyak negara seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Tiongkok, Taiwan, dan Thailand.
Namun, kue ku di negara-negara ini tidak lagi terbatas pada acara-acara khusus karena kue ku juga tersedia secara komersial di banyak toko kue maupun di pasar tradisional. (1)
Baca: Kue Kamir
Sejarah
Kue ku dulunya disajikan saat perayaan hari besar, seperti Imlek.
Kue tersebut dijadikan center piece atau harus selalu ada dalam perayaan Imlek.
Kue Ku memang namanya aneh dan bentuknya juga, yang disebut ku itu adalah kura-kura.
Artinya kue adalah jajan basah yang dibuat dari bahan beras ketan, dalam bahasa Tio-ciu “ke” dan dalam bahasa Hokkian “ko”.
Ini merupakan jajan asal Pribumi bangsa Yue (Viet) yang sudah ribuan tahun berbudaya beras sebelum kedatangan Tionghoa dari Utara, mereka itu berada di Tiongkok bagian selatannya Yangtze River seperti di Hokkian, dan dari mereka itulah yang membawa makanan dan jajannya juga terus merantau melalui Pulau Taiwan, ke Filipina hingga menghuni Nusantara ribuan tahun ini.
Asal usulnya kue ku itu dari tradisi sesajian kura-kura hidup dalam sembayang habis panen diperdesaan jaman dahulu kala.
Pada suatu ketika, kebiasaan yang dilaksanakan pada malam bulan purnama dipertengahan musim Rontok (Tiong- Chiu) ini terdampak oleh kekurangan kura-kura hidup, maka orang mulai membuat kue kura-kura dari ketan untuk menggantikannya, inilah yang merupakan Tiong Chiu Pia semula di Tiongkok Selatan, sehingga membuat Tiong Chiu Pia dengan mengetokkan cetakan masih dipakai sampai sekarang.
Baca: Lapis Legit
Filosofi
Kue ku dijadikan pelambang panjang umur diwaktu Imlek itu dikarenakan kura-kura yang memang umurnya panjang, seumur dengan manusia yang bisa hidup didalam kedamaian sampai 80 hingga 100 tahun. Dengan menghidangkan sesajian kue yang berbentuk kura-kura merah (ang ku ko) sewaktu bersembayang, Tionghoa berharapan juga bisa sama panjang umurnya.
Kue ku ini berwarna merah untuk menandakan keriangan dalam perayaan orang Tanglang Hokkian, tetapi juga ada yang berwarna hijau. Sekarang pewarnaan hijau itu semata-mata variasi rasa pandan di Indonesia, namun asalnya juga dari Hokkian yang mewarnai hijau itu dari zat hijau sayuran.
Kue ku hijau itu pembawaan Muslim Tionghoa peranakan Persia-Arab yang eyang mereka berasalkan dari Hormuz, Yamen dan Gujarat yang hijrah di Teluk Zaitun, Quanzhou Hokkian seperti marga-marga Hang (Khan), Kwee (al-Quds), Bhe (Muhammad), Oei, Po (Abubeker), Tan, Teng (ed-Din) dan lainnya yang dalam perayaan mereka juga menyajikan kue ku “giok” yang berwarna hijau Muslim. (2)
Baca: Bubur Candil
Bahan
Kulit:
Tepung ketan - 250 gram
Santan kental - 250 ml
Gula pasir - 50 gram
Garam - 1/2 sdt
Pewarna merah - 1 sdt
Daun pisang - secukupnya
Isian:
Kacang hijau tanpa kulit, rendam 1 jam - 200 gram
Santan sedang - 100 ml
Gula pasir - 200 gram
Garam - 1/2 sdt
Vanili cair - 1/2 sdt
Daun pandan, simpulkan - 1 helai
Cara Membuat
Isian:
1. Setelah direndam selama 1 jam, tiriskan kacang hijau lalu kukus hingga matang kemudia haluskan.
2. Siapkan panci, masukkan kacang hijau bersama santan, gula pasir, garam, vanili, dan daun pandan. Masak di atas api kecil sambil terus diaduk, hingga adonan memadat dan sudah bisa dipulung/dibentuk. Matikan api dan sisihkan.
Kulit:
1. Siapkan panci, didihkan santan dengan api sedang sambil terus diaduk. Matikan api dan sisihkan.
2. Dalam wadah, campur tepung ketan, gula pasir, dan garam. Aduk hingga rata.
3. Tuang santan panas/hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk menggunakan sendok.
4. Masukkan bahan pewarna. Uleni adonan hingga kalis, tidak lengket, dan bisa dibentuk.
5. Ambil 2 sdm adonan kulit. Pipihkan menggunakan telapak tangan.
6. Beri sebanyak 1 sdt isian di tengah kulit.
7. Bulatkan adonan lalu masukkan dalam cetakan kue ku. Tekan-tekan lalu keluarkan kue ku dari cetakan. Taruh kue ku di atas daun pisang. Ulangi langkah di atas hingga semua adonan habis.
8. Kukus kue ku selama 30 menit hingga matang, lalu angkat.
9. Siap disajikan.
Tips
Sebelum dijadikan alas kue ku, olesi daun pisang tipis-tipis menggunakan minyak, agar tidak lengket saat memisahkan kue dari daun. (3)
Baca lengkap soal Dadar Gulung di sini