Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tari Saronde adalah tarian yang terinspirasi atau berangkat dari tradisi pernikahan adat masyarakat Gorontalo.
Dahulu, tarian Saronde digunakan sebagai sarana Molihe Huali yakni mengintip calon istri.
Seperti di berbagai kebudayaan di nusantara, bahwa di zaman dahulu calon pengantin belum saling mengenal satu sama lain dan hubungan kedua mempelai biasanya berawal dari perjodohan orang tua atau keluarga.
Tari Saronde biasanya ditampilkan oleh para penari pria dan penari wanita secara berpasangan.
Jumlah penari biasanya terdiri dari 3-6 pasang penari pria dan wanita.
Dalam pertunjukan tari saronde, penari menari dengan gerakannya yang lincah dan khas serta memainkan kain selendang yang digunakan sebagai atribut menarinya.
Sembari menari, calon pengantin pria bisa melirik ke calon pengantin perempuan untuk mengetahui bagaimana calon istrinya.
Di sisi lain, mempelai perempuan perlu memperlihatkan bahwa dirinya sedang memperhatikan mempelai pria.
Tarian Saronde ini masih dipertahankan dalam rangkaian adat pernikahan hingga saat ini.
Hal ini sebagai upaya mempertahankan tradisi budaya yang sudah ada, selain karena dengan adanya tarian ini momen pernikahan meninggalkan makna yang dalam dan tidak bisa ditinggalkan begitu saja.
Namun, selain dijadikan sebagai tarian dalam pernikahan, tarian ini juga disajikan sebagai salah satu bagian dari prosesi adat, dan sebagai tari pertunjukan.
Para penari tari saronde mengenakan busana khas Gorontalo lengkap dengan selendang sebagai atributnya. [1] [2]
Baca: Tari Topeng Betawi
Sejarah
Menilik sejarahnya, Tari Saronde adalah tarian yang diangkat dari tradisi pernikahan adat masyarakat Gorontalo.
Dalam tradisi adat masyarakat Gorontalo pada zaman dahulu, tarian ini dijadikan sebagai sarana Molihe Huali yaitu menengok atau mengintip calon istri.
Karena masyarakat Gorontalo pada zaman dahulu masih belum mengenal yang namanya pacaran seperti sekarang, sehingga hubungan mereka masih dipegang penuh oleh kedua orang tua atau keluarga.
Tarian ini biasanya dilakukan oleh mempelai pria bersama orang tua atau wali di hadapan mempelai wanita.
Sambil menari, mempelai pria bisa melirik ke arah mempelai wanita untuk mengetahui seperti apa calon pendamping hidupnya.
Sementara mempelai wanita yang berada di dalam ruangan akan memperlihatkan sedikit dirinya agar mempelai pria tahu bawa dia diperhatikan.
Di masa sekarang ini, prosesi Tari Saronde juga masih tetap dipertahankan dalam rangkaian pernikahan adat mereka.
Karena merupakan bagian tradisi sehingga meninggalkan makna sendiri di dalamnya dan tidak bisa ditinggalkan begitu saja. [3]
Baca: Tari Kipas Pakarena
Gerakan
Gerakan dalam Tari Saronde biasanya lebih didominasi oleh gerakan mengayunkan kaki dan tangan ke depan secara bergantian.
Penari juga sering memainkan selendangnya dengan berputar-putar.
Selain dilakukan secara berpasangan, formasi penari pun sering berubah-ubah sehingga menggambarkan keceriaan dan kebahagian dari para penari. [3]
Baca: Tari Campak
Baca: Tari Merak
Pengiring
Pertunjukan Tari Saronde biasanya diiringi oleh iringan musik rebana dan dipadukan dengan nyanyian vokal.
Sementara lagu yang dinyanyikan untuk mengiringi tarian ini biasanya adalah lagu khusus Tari Saronde.
Sedangkan tempo yang dimainkan dalam mengiringi tarian ini biasanya disesuaikan dengan lagu dan gerakan para penari. [3]
Baca: Tari Lilin