Saat yang dilangsungkan secara online itu ternyata masih menarik perhatian para simpatisan Rizieq Shihab.
Diketahui sebelum sidang digelar, beberapa simpatisan sudah hadir di depan Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Mereka sempat memaksa masuk dan satu diantaranya menyatakan diri sebagai tim kuasa hukum Rizieq Shihab.
Simpatisan yang merupakan emak-emak ini terlibat adu mulut dengan jajaran kepolisian yang berjaga.
Mereka lalu diminta untuk tak berada di depan PN Jakarta Timur, simpatisan ini diimbau untuk berpindah ke lokasi lain.
Lantaran tak terima, aksi adu mulut berlanjut ke aksi saling dorong antar Polwan dengan simpatisan.
Meski berpindah lokasi, satu orang ibu-ibu paruh baya sempat menangis lantaran mengaku sakit ketika aksi dorong berlangsung.
"Gua gugat pokoknya. Gua di cengkram, kasar, sakit, gua nggak terima pokoknya. Keluar semuanya rapatkan barisan. Sakit tangan ini," ujar simpatisan dengan jilbab berwarna coklat sambil terisak di lokasi.
"Bapak gua polisi enggak pernah memperlakukan anaknya kayak begini. Pakde gua Kombes nggak pernah kayak begini. Kenapa mereka kayak begini," tandasnya.
Baca: Permintaan untuk Sidang Offline Dikabulkan, Kuasa Hukum Rizieq Shihab Janji Tak Buat Kerumunan
Baca: Sempat Bersitegang, Pengacara Rizieq Shihab Bentak JPU: Saudara Diam, Jangan Dibuat Tak Tertib
Selain itu, sekira pukul 11.00 WIB, seorang warga Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur yang diketahui bernama Idham Saleh digeledah oleh petugas.
Menerobos barikade penjagaan petugas secara tiba-tiba, Idham diminta untuk mengeluarkan isi tasnya.
Terlihat sejumlah plastik berisi makanan ringan dari dalam tas Idham.
Pemeriksaan pun berlanjut, petugas segera menggeledah barang bawaan di pakaian yang melekat di tubuhnya.
Lantaran tak membahayakan dan tak membawa barang mencurigakan, Idham akhirnya dilepaskan diimbau untuk kembali ke rumah.
Saat kekrisuhan sedang terjadi, pihak Polda Metro Jaya yang turut mengamankan sidang memberikan imbauan secara tegas terhadap simpatisan.
Petugas pun dengan tegas meminta para simpatisan yang datang untuk menaati protokol kesehatan (prokes) dengan taat.
Bahkan, salah seorang anggota kepolisian melalui pengeras suara menyatakan akan melakukan test swab massal kepada kerumunan simpatisan.
"Kami akan melakukan swab, kalau bapak-bapak, ibu-ibu masih bertahan di sini. Mohon kedepankan protokol kesehatan," kata seorang anggota kepolisian di depan PN Jakarta Timur, Selasa (23/3/2021).
Hal itu dilakukan guna menghindari adanya potensi kluster baru penyebaran virus Covid-19 di depan PN Jakarta Timur.
Lebih lanjut, pihak kepolisian juga senantiasa mengimbau kepada para simpatisan yang dominan merupakan ibu-ibu ini untuk selalu mengindahkan penerapan protokol kesehatan.
Baca: Terkuak Pelaku Penyebar Video Hoaks Rizieq Shihab Suap Jaksa, Pelaku Masih 18 Tahun
Baca: Hotman Paris Singgung Sikap Rizieq Shihab di Pengadilan dan Korban UU ITE, Begini Respons Mahfud MD
"Saya sangat menghargai ibu-ibu, jangan sampai ibu-ibu pulang dari sini (Pengadilan Negeri Jaktim) mengalami sakit atau membawa virus, kasian orang di rumah," tutur pihak kepolisian.
Kehadiran para simpatisan kali ini disertai dengan berbagai atribut, salah satunya yakni penyertaan beberapa poster bertuliskan dukungan untuk eks Pentolan Front Pembela Islam Muhammad Rizieq Shihab.
Mendengar imbauan dari pihak kepolisian akan adanya test swab massal yang dilakukan, para simpatisan dengan kesadaran dirinya satu persatu meninggalkan area PN Jakarta Timur.
"Terima kasih ibu-ibu sudah dengan senang hati meninggalkan tempat, kami (kepolisian) tidak ingin ibu-ibu sakit, anak, suami dan cucu menunggu di rumah," ungkap kepolisian diatas mobil komando.
Baca artikel lain mengenai persidangan Rizieq Shihab di sini.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Simpatisan Rizieq Shihab Hadir dalam Jumlah Banyak, Polisi Ancam Gelar Test Swab Massal