Baik di bawah kepimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maupun kudeta Kongres Luar Biasa (KLB) saling berebut kursi kepemimpinan Demokrat.
Mardani menyebut aksi kudeta Partai Demokrat itu memberi sinyal peringatan.
Jika tak dikelola dengan hati-hati, kasus ini dapat membahayakan demokrasi Tanah Air.
Hal itu ia ungkapkan melalui akun Twitter-nya, @MardaniAliSera, Senin (22/3/2021).
"Bismillah, kasus yang menimpa rekan-rekan @PDemokrat memberi peringatan, jika tidak kita kelola secara hati-hati akan membahayakan demokrasi negeri ini."
"Situasi yang jelas tidak sesuai dengan semangat penguatan partai sebagai salah satu institusi terpenting dalam demokrasi," tulisnya.
Baca: Satu Tahun Jokowi Maruf, Ketua DPP PKS Mardani Ali: Penanganan Covid-19, Saya Nilai 5 dari 10
Baca: Gibran Maju Jadi Calon Wali Kota Solo, Mardani Ali Ogah Pilkada Solo 2020 Calon Tunggal: Rugi Kita!
Menurutnya, arti demokrasi tanpa sebuah partai yang kuat, tak akan berarti apa -apa.
"Dapat dikatakan demokrasi tanpa partai yang kuat, tanpa partai yang solid itu akan nothing."
"Karena itu, para penganjur demokrasi, para pelaku & aktivis demokrasi pasti punya naluri untuk memperkuat partai, bukan memperlemahnya," lanjut Mardani.
Anggota DPR RI ini melihat siapapun pihak yang menghancurkan sebuah partai, bisa dikatakan sebagai orang yang anti demokrasi.
Ia mengatakan, pihak tersebut hanya melihat partai untuk mengambil kekuasaan.
"Siapa saja yg kemudian memiliki tendensi untuk menghancurkan atau menggrogoti partai pada dasarnya orang yang anti demokrasi."
"Bisa dikategorikan sebagai elemen yang tidak memiliki kepribadian yang kuat terhadap demokrasi."
"Melihat partai hanya sekedar untuk mendapatkan kekuasaan," kata Ketua DPP PKS itu.
Mardani menyinggung proses kaderisasi yang terjadi pada Demokrat versi KLB.
Orang yang tak pernah ikut kaderisasi Demokrat malah ada di posisi kepemimpinan.
"Terlihat bagaimana kaderisasi itu betul-betul dinafikan. Ada seseorang yang tidak pernah melakukan kaderisasi justru ada dipucuk kepemimpinan."
"Sesuatu hal yang luar biasa dan sangat jarang terjadi di negara-negara demokrasi yang mapan," ucap Mardani.
Lebih lanjut, Mardani menjelaskan partai yang menjunjung aturan main, nantinya akan kokoh berdemokrasi.
"Partai yang sehat merupakan partai yang terlembaga. Sebisa mungkin harus terbebas dari kepentingan individu."
Baca: Mardani Ali Sera
Baca: Temui Jusuf Kalla, AHY Diminta Bersabar Soal Dualisme Kepemimpinan di Partai Demokrat
"Semakin partai mengedepankan aturan main, maka akan semakin modern dan ketika semakin modern dia akan menjadi kokoh dalam membela demokrasi," terangnya.
Namun, jika partai hanya mengedapan kepentingan pribadi, kedepannya akan tidak kokoh dan kerdil.
"Sebaliknya jika partai hanya menjadi alat kepentingan pribadi individu dan dimana sistem atau aturan main itu dikangkangi oleh kepentingan personal, maka selama itu pula partai itu akan menjadi partai yang kerdil & tradisional."
"Tidak akan kokoh menjadi elemen pendukung demokrasi," ujarnya.
Ketua DPP PKS ini menuturkan fenomena aksi kudeta Demokrat ini memarikan semangat organisasi yang alamiah.
Baginya, berkompetisi dalam suatu organisasi adalah hal biasa.
"Pelajaran lain dari fenomena kudeta ini yakni mematikan semangat berorganisasi yang alamiah."
"Dalam suatu organisasi biasa kita berkompetisi, ada yang kalah dan ada yang menang dan politik adalah seni untuk berkuasa, seni untuk memenangkan suatu pertarungan," ujar Mardani.
Ia kembali menegaskan aksi kudeta Demokrar ini berbahaya bagi demokrasi.
Sebab, nanti akan mematikan hakikat dari berorganisasi.
"Namun jika kemudian penyelesaiannya adalah dengan cara-cara seperti ini, tentu menyebabkan hakekat berorganisasi menjadi mati, hakekat belajar bertarung secara alamiah berdasarkan konstitusi menjadi bubar."
"Kudeta politik merupakan cara awam berpolitik & itu berbahaya bagi demokrasi," pungkasnya.
Baca: Dipo Alam dan AHY Sindir Moeldoko: Meski Kita Miskin Harta, Tapi Jangan Miskin Harga Diri
Baca: Isi Podcast SBY tentang Sahabat yang Melukaiku, Singgung Praktik Politik yang Halalkan Segala Cara
Baca selengkapnya terkait Kudeta Partai Demokrat di sini
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mardani Ali Singgung Kudeta Partai Demokrat Beri Peringatan Bahaya soal Demokrasi Negeri