Informasi awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Liga Arab atau Arab League adalah sebuah organisasi negara-negara Arab di Timur Tengah dan sebagian Afrika.
Liga Arab didirikan tanggal 22 Maret 1945 di Kairo Mesir dan merupakan perkembangan dari Pan-Arab.
Dalam bahasa Arab, organisasi ini bernama Jāmiʿa ad-Duwal al-ʿArabiyya. Awalnya Liga Arab hanya memiliki tujuh anggota.
Namun, kini jumlah anggota Liga Arab bertambah hingga menjadi 22 negara. Masing-masing negara memiliki satu suara di Dewan Liga saat menyusun sebuah kebijakan bersama.[1]
Latar belakang dan sejarah
Dengan kesamaan nasib dan budaya, tujuan dibentuknya Liga Arab pada tanggal 22 Maret 1945 adalah memperkuat dan mengkoordinasikan program politik, budaya, ekonomi, dan sosial para anggotanya.
Lebih pentingnya lagi, organisasi regional ini diharapkan bisa menjadi penengah untuk perselisihan yang mungkin terjadi antara negara anggotanya, atau bahkan jika ada pihak ketiga yang terlibat.
Liga Arab adalah organisasi politik yang mencoba membantu mengintegrasikan anggotanya secara ekonomi, dan menyelesaikan konflik yang melibatkan negara anggota tanpa meminta bantuan asing.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu banyak kekuatan asing yang mulai terlihat ambil bagian dalam sejumlah permasalahan yang terjadi antara anggota Liga Arab. Hal ini dianggap sebagai tantangan serius dalam mencapai tujuan kemandirian Liga Arab.
Pada 13 April 1950, Liga Arab mengesahkan kesepakatan kerja sama pertahanan dan ekonomi. Melalui kesepakatan ini, aktivitas pertahanan dan militer mulai terlihat.
Kongres perminyakan pertama Liga Arab digelar pada tahun 1959. Berikutnya pada tahun 1964, organisasi ini memberntuk Organisasi Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmiah Liga Arab (ALECSO).
Pada tahun yang sama, Liga Arab memberikan status "pengamat" kepada Palestina meski ditentang oleh Yordania.
Tahun 1976, Palestina akhirnya menerima status keanggotaan penuh.
Kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara yang sarat dengan konflik jelas membuat tugas Liga Arab cukup berat.
Perang Irak-Iran, perang sipil di Suriah, hingga perebutan lahan antara Palestina dan Israel jadi sejumlah masalah yang terus dibahas.[2]
Anggota
- Aljazair
- Maroko
- Bahrain
- Oman
- Komoro
- Palestina
- Djibouti
- Qatar
- Mesir
- Arab Saudi
- Irak
- Somalia
- Yordania
- Sudan
- Kuwait
- Suriah
- Lebanon
- Uni Emirat Arab
- Libya
- Yaman
- Mauritania
- Tunisia[3]