Baik dengan tempat dan masyarakatnya, secara budaya dan agama.
Buah kurma juga identik dengan unsur kudus tradisional pada masyarakat setempat seperti dilansir TribunTravel.
Kurma menjadi buah penting di negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, melansir Arab News.
Sacara khusus, dalam sajian umat Muslim saat bulan Ramadhan, kurma menjadi bagian penting.
Biasanya kurma dimakan saat berbuka puasa sebelum menyantap makanan berat.
Pada abad ke-7 Islam membawa banyak hal ke dunia modern. Melansir Smithsonian Magazine, salah satunya adalah pentingnya buah kurma.
Baca: 4 Rekomendasi Atasan Kece Dipakai ke Kantor saat Ramadhan Nanti
Meski kurma dapat dilacak hingga 4000 SM di dunia Arab kuno, Islam telah menekankan kesucian buah kurma lebih dari agama lain.
Kurma menjadi simbol yang seringkali diasosiasikan dengan para Muslim.
Bahkan dengan menyebarnya agama tersebut di seluruh dunia.
Penyebutan buah kurma di berbagai penjuru dunia dalam berbagai bahasa pun berbeda-beda.
Dalam bahasa Arab, disebut tamr, dalam bahasa Urdu disebut khajoor.
Sedangkan dalam bahasa Turki hurmah. Buah kurma ini menjadi bagian penting dari komunitas islam.
Jika sering mendengar istilah "satu apel sehari, menjaga dokter jauh-jauh," istilah serupa berlaku pula untuk buah kurma.
Perbedaannya yakni istilah itu berbunyi "tujuh kurma per hari, menjaga dokter jauh-jauh".
Kurma memiliki banyak manfaat khususnya di bulan Ramadhan.
Gula yang terkandung pada kurma merupakan gula natural, sehingga mengonsumsi kurma langsung setelah berbuka puasa, dapat meningkatkan gula darah yang membantu menyeimbangkan kembali sistem tubuh.
Karbohidrat tinggi dalam kurma juga bisa memperlambat proses pencernaan, membuat kenyang lebih lama.
Disarankan untk mengonsumsi sup atau salad usai makan kurma, hal ini guna membantu tubu "memulai kembali" setelah berpuasa.