Namun ternyata tidak mudah untuk Ifan Seventeen kembali mendengarkan dan membawakan lagu-lagu Seventeen.
Di satu sisi Ifan ingin kembali bernyanyi dan menghidupkan nama Seventeen. Tetapi di sisi lain, ada trauma yang belum sembuh dari diri Ifan.
Kehilang tiga teman satu band-nya, Bani, Andi dan Herman, membuat Ifan justru benci mendengar lagu-lagu Seventeen, apa lagi lagu Kemarin.
Baca: Film ‘Kemarin’ Band Seventeen Versi Director’s Cut Tayang Terbatas di Bioskop Online
Lagu Kemarin adalah lagu yang direkam pada 2015 lalu, bercerita tentang perpisahan.
“Ini sering banget terjadi, kayak ada yang nyanyi lagu Kemarin, atau ada orang yang pengin gue nyanyi lagu kemarin, gue enggak tahu ya mungkin niatnya seneng lagunya, tapi secara otomatis ini cukup nyakitin gue,” ungkap Ifan Seventeen, dalam film Kemarin.
Karena kondisi tersebut, manajemen membebaskan Ifan untuk memilih nasib Seventeen.
Jika Ifan masih ingin lanjut bermusik, akan didukung, namun manajemen juga memikirkan kondisi emosi Ifan yang masih trauma akibat kejadian tsunami.
Butuh waktu panjang buat Ifan, untuk mendapatkan kesadaran.
Baca: Film - Kemarin (2020)
Bahwa memang semua harus dihadapi. Dan perjuangan Ifan itu, bisa disaksikan dalam film berjudul Kemarin.
Bukan cuma bercerita seputar tragedi, film Kemarin juga menjadi napak tilas melihat perjalanan band Seventeen dari awal didirikan.
Dalam film itu menampilkan orang-orang penting dalam band Seventeen, termasuk dua mantan anggota mereka, Doni dan Yudi.
Film Kemarin yang sebelumnya tayang di bioskop, kini tayang eksklusif selama tiga hari, pada 19-21 Maret di www.bioskoponline.com. Untuk menyaksikannya, hanya perlu membayar tiket seharga Rp30.000.