Video viral itu memperlihatkan sang pria tengah diberi ceramah oleh petugas keamanan.
Video yang diunggah oleh akun Instagram @info_tetangga itu juga menunjukkan pelaku penyiksaan hewan marah saat diingatkan soal penyiksaan hewan.
Pelaku penyiksaan hewan itu kemudian mengaku dirinya memakai cara cepat untuk tak membuat sang hewan menderita.
"Saya ingin membunuh dia dengan cara yang paling layak, paling cepat," sambungnya.
Petugas keamaan yang memperingatkan sang pria kemudian mengatakan apa yang dilakukan oleh pelaku sangatlah salah.
"Ini penyiksaan hewan, ini namanya penyiksaan," bentak sang petugas keamaan.
Diketahui, pria yang melakukan penyiksaan itu mengatakan dirinya tak mau ada binatang liar masuk ke area Yayasan miliknya.
Pelaku pun mengatakan ia sudah memberi peringatan kepada petugas keamaan untuk membuat semua hewan liar pergi.
"Saya sudah menyatakan demikian, saya sudah tulis. Saya tidak mau ada binatang lagi. Saya yang bilang, saya tidak mau ada di lingkungan saya. Harus cepat-cepat diusir,"
Petugas keamanan yang didebat oleh pria berbaju merah itu tetap memberikan pengertian bahwa cara yang dipakainya salah.
"Kalau bapak cinta binatang, anjing, silakan, tapi jangan siksa binatang kaya gini (kucing),"
Pria pelaku penyiksaan hewan itu kemudian mengakui bahwa dirinya memang sengaja membunuh kucing tersebut.
Namun dirinya menampik melakukan penyiksaan.
Baca: Viral Video Pria Mengaku Jadi Anak DPR Hina Petani, Berakhir Klarifikasi dan Minta MaafÂ
Baca: Pria Viral yang Mengaku Jadi Anak DPR Hina Petani: Demi Allah itu Semua Hanya Konten
"Saya bunuh dia tapi saya tidak siksa dia. Saya tidak mau ada binatang liar di sini,"
Pria itu pun ternyata berniat membuang sang kucing ke tempat sampah.
Hal itu yang menjadikan sang petugas keamaan memergoki aksi kekerasan terhadap binatang liar tersebut.
Diketahui, kejadian tersebut terjadi di sebuah kawasan sekolah di daerah Serpong, Tangerang Selatan, pada Selasa (9/3/2021).
Hal itu kemudian dikonfirmasi oleh Koordinator Petugas Keamanan Yayasan Pendidikan Solideo, Mulyadi (54).
Mulyadi menjelaskan, peristiwa penyiksaan kucing tersebut terjadi pada 9 Maret 2021 di depan Yayasan tempatnya bekerja.
Menurut Mulyadi, pria yang diduga melakukan penyiksaan itu adalaah salah satu pegawai di kantor Yayasan Pendidikan Solideo.
Ia diduga tega menyiksa kucing dan hendak membunuh hewan tersebut lantaran tidak suka dengan keberadaan hewan liar di area yayasan.
"Jadi awalnya kucing itu di dalam kawasan. Mau dipindahkan katanya," kata Mulyadi, dikutip dari Kompas.com.
Upaya pembunuhan kucing tersebut pun digagalkan oleh Mulyadi setelah berdebat panjang dengan pegawai.
Dia berusaha menghentikan aksi pegawai itu lantaran tidak tega melihat kucing yang sudah terbaring lemas.
Menurut Mulyadi, kucing tersebut belum mati dan kembali terlihat keberadaannya beberapa hari setelah kejadian.
Baca: Jalan Rusak Parah, Warga Luwu Utara Terpaksa Ditandu Pakai Bambu dan Sarung saat Harus Berobat
Baca: Warga Harus Ditandu dan Berobat di Desa Lain, Bupati Luwu Utara: Segera Kami Bangun Puskesmas
Sementara empat ekor anak kucing tersebut dibawa oleh warga yang ingin merawatnya.
"Kucingnya itu enggak mati, cuma kayak pingsan saja. Ini kesaksian saya sebagai orang di video itu lho. Abis kejadian itu hilang kucingnya, besoknya ya ada lagi. Kalau empat anaknya itu dibawa orang," pungkasnya.
Saat ini, kata Mulyadi, kasus penyiksaan hewan yang dilakukan Felix sudah ditangani oleh aparat Polsek Serpong, karena sudah masuk dalam laporan kepolisian.
Kendati demikian, Mulyadi tidak mengetahui siapa yang melaporkan peristiwa tersebut ke kepolisian.
Dia hanya menyebut bahwa polisi sudah datang ke kantor yayasan dan meminta keterangan dari pelaku.
"Sudah ditangani Polsek Serpong, karena laporannya kan masuk. Enggak tahu siapa yang lapor. Tapi polisi sudah datang kemarin ketemu pelaku," kata Mulyadi.
berita lain soal viral, di sini