Bruxism

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bruxism adalah kebiasaan parafungsi berupa menggertakkan gigi-gigi (grinding) atau mengatupkan rahang atas dan bawah dengan keras (clenching).


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bruxism adalah kebiasaan parafungsi berupa menggertakkan gigi-gigi (grinding) atau mengatupkan rahang atas dan bawah dengan keras (clenching).

Bruxism dapat terjadi pada siang maupun malam hari, namun bruxism yang paling parah adalah yang terjadi pada malam hari.

Pengalaman stres dan faktor psikososial berperan penting pada penyebab bruxism.

Bruxism dapat terjadi pada siang maupun malam hari, namun bruxism yang paling parah adalah yang terjadi pada malam hari. (freepik.com)

Baca: Hiperhidrosis

  • Gejala


Gejala bruxism dinilai dari adanya keausan gigi. bentuk tonjol gigi yang curam, peningkatan derajat mobilitas gigi yang terlibat, maloklusi, patahnya gigi akibat tekanan yang berlebihan, dan kelainan pada sendi.

Kelainan sendi temporomandibula merupakan suatu sindrom rasa nyeri pada sendi rahang yang dikenal dengan temporomandibular disorder (TMD).

TMD dapat menimbulkan nyeri, kesulitan menggerakkan rahang, dan membuka mulut lebar.

Nyeri dapat dirasakan pada bagian tengkuk, leher, wajah, telinga, dan area TMJ.

Bruxism dapat terjadi pada siang maupun malam hari, namun bruxism yang paling parah adalah yang terjadi pada malam hari.

Baca: Anosmia

  • Pengobatan dan Pencegahan


Pengobatan khusus belum ditetapkan, namun umumnya dengan melakukan behavioral therapy.

Selain itu, kontrol ke dokter gigi secara teratur untuk mencegah kerusakan gigi karena bruxism.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah adalah menegur jika sedang melakukan bruxism dan konseling dini pada anak.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Informasi


Gangguan Bruxism


Penyebab Stres dan faktor psikososial


Gejala Keausan gigi


Sumber :


1. www.halodoc.com/kesehatan/bruxism


Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer