Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bruxism adalah kebiasaan parafungsi berupa menggertakkan gigi-gigi (grinding) atau mengatupkan rahang atas dan bawah dengan keras (clenching).
Bruxism dapat terjadi pada siang maupun malam hari, namun bruxism yang paling parah adalah yang terjadi pada malam hari.
Pengalaman stres dan faktor psikososial berperan penting pada penyebab bruxism.
Baca: Hiperhidrosis
Gejala
Gejala bruxism dinilai dari adanya keausan gigi. bentuk tonjol gigi yang curam, peningkatan derajat mobilitas gigi yang terlibat, maloklusi, patahnya gigi akibat tekanan yang berlebihan, dan kelainan pada sendi.
Kelainan sendi temporomandibula merupakan suatu sindrom rasa nyeri pada sendi rahang yang dikenal dengan temporomandibular disorder (TMD).
TMD dapat menimbulkan nyeri, kesulitan menggerakkan rahang, dan membuka mulut lebar.
Nyeri dapat dirasakan pada bagian tengkuk, leher, wajah, telinga, dan area TMJ.
Bruxism dapat terjadi pada siang maupun malam hari, namun bruxism yang paling parah adalah yang terjadi pada malam hari.
Baca: Anosmia
Pengobatan dan Pencegahan
Pengobatan khusus belum ditetapkan, namun umumnya dengan melakukan behavioral therapy.
Selain itu, kontrol ke dokter gigi secara teratur untuk mencegah kerusakan gigi karena bruxism.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah adalah menegur jika sedang melakukan bruxism dan konseling dini pada anak.