Profil
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Nama Anggia Putri Tesalonika Kloer merupakan sekretaris pribadi Mantan Menterii KKP, Edhy Prabowo.
Anggia lahir di Manado, 15 Agustus 1997.
Dia merupakan putri pasangan Fernando Kloer dan Lanny Rumpesak.
Kakak Anggia menjabat sebagai DPRD Manado dan Ketua DPC Gerindra Manado, Mona Kloer.
Selama di Manado, Anggia cukup berprestasi.
Dia dulu anggota Paskibraka Provinsi Sulut 2014.
Dia pernah mewakili Minahasa Selatan di ajang Nyong dan Noni Sulut 2018.
Berkat ajang tersebut, Anggia terpilih sebagai wakil I pemilihan Noni Sulut.(1)
Baca: Dapat Hadiah Mobil & Apartemen, Siapa Sosok Anggia Kloer? Sespri Edhy Prabowo yang Kini Jadi Saksi
Saksi Kasus Korupsi Edhy Prabowo
Anggia Kloer menjadi saksi dalam sidang Tipikor kasus korupsi Edhy Prabowo.
Sebagai sekretaris pribadi, dia mendapat satu buah unit mobil dari Edhy Prabowo.
Mobil yang diberikan berjenis Honda HRV warna hitam.
Edhy Prabowo membelinya secara cash melalui tangan sekretaris pribadi Edhy Prabowo lainnya, Ainul Faqih.
Anggia mengungkap mobil tersebut diberi Edhy setelah dia sembuh dari Covid-19.
"Kendaraan itu pasca saya sembuh Covid-19 bulan awal Oktober, saya dipinjamkan mobil untuk mempermudah dari tempat tinggal ke kantor agar tidak menggunakan kendaraan umum. STNK atas nama Ainul," ucap dia.
Selain itu, Edhy Prabowo juga menyewakan apartemen untuk Anggia.
Anggia menyebut dirinya adalah seorang perantau dan tidak memiliki keluarga di Jakarta.
Sehingga Edhy menyewakan sebuah apartemen untuk tempat tinggalnya selama bekerja menjadi Sespri.(2)
Baca: KPK Sita Uang Tunai Rp 52,3 Miliar Terkait Kasus Edhy Prabowo, Ditumpuk hingga Dua Troli
Korupsi Edhy Prabowo
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang tunai sebesar Rp 52,3 miliar terkait kasus dugaan suap ekspor benih lobster yang menyerat mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Senin (15/3/2021).
Uang-uang tersebut diangkut ke Gedung Merah Putih KPK oleh dua mobil tipe MPV (Multi Purpose Vehicle).
Para petugas pun bergotong-royong mengantarkan uang tersebut ke atas troli yang sudah berada di pelataran Gedung Dwiwarna Komisi Antikorupsi.
Ketika ditumpuk pun dua troli penuh dengan uang yang sudah disusun rapi.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan uang tunai puluhan miliar itu diduga berasal dari para eksportir.
"Hari ini (15/03/2021), tim penyidik KPK melakukan penyitaan aset berupa uang tunai sekitar Rp52, 3 Miliar yang diduga berasal dari para eksportir yang telah mendapatkan izin dari KKP untuk melakukan ekspor benih bening lobster tahun 2020," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Senin.
Ali menerangkan jika Edhy Prabowo sebelumnya diduga memerintahkan Sekretaris Jenderal KKP Irjen Pol Antam Novambar agar membuat surat perintah tertulis terkait dengan penarikan jaminan bank (Bank Garansi) dari para eksportir dimaksud kepada Kepala BKIPM (Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan) Rina.
"Selanjutnya Kepala BKIPM memerintahkan Kepala Kantor Balai Karantina Besar Jakarta I Soekarno Hatta untuk menerima Bank Garansi tersebut," katanya.
Ali melanjutkan, aturan penyerahan jaminan bank dari para eksportir sebagai bentuk komitmen dari pelaksanaan ekspor benih bening lobster tersebut diduga tak pernah ada.
"Aturan penyerahan jaminan bank dari para eksportir sebagai bentuk komitmen dari pelaksanaan ekspor benih bening lobster tersebut diduga tidak pernah ada," kata Ali.(3)