KUDETA Gagal, Andi Arief Sebut Jhoni Allen dan Kawan-kawan Akan Gunakan Cara Gaib Lewat Paranormal

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cuitan Andi Arief yang singgung KLB Deli Serdang gagal.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Andie Arief mengklaim kudeta gagal serta menuliskan cuitan soal Johni Allen dan kawan-kawan akan menggunakan cara gaib lewat paranormal.

Andi Arief melalui cuitan di Twitternya pada Selasa (16/3/2021), menyinggung soal KLB Deli Serdang gagal daftar karena tak memenuhi persyaratan.

Sehingga hal ini mengakibatkan Partai Demokrat Moeldoko tidak bisa mendapat akses dan password pendaftaran elekronik di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

"Tragis, KLB Deli serdang gagal daftar. Tidak dapat diproses pendaftarannya karena tak memenuhi persyaratan sehingga tidak bisa mendapat akses dan password pendaftaran elekrronik," tulis Andi.

Andi juga menambahkan, kudeta tersebut tak hanya gagal, namun juga memalukan.

"Bukan hanya kudeta gagal, tapi memalukan di depan publik," ujarnya melalui cuitan di Twitter yang sudah mendapatkan 1.000 like lebih.

Cuitan Andie Arief yang singgung KLB Deli Serdang gagal (Tangkap layar twitter)

Dalam cuitannya Andi Arief mengatakan Johni Allen dan kawan-kawannya akan menggunakan cara gaib lewat paranormal.

Kubu Demokrat versi Kongres Luar Biasa ( KLB) Deli Serdang, kata Andi Arief, meminta tolong ahli IT untuk menerobos sistem elektronik tersebut.

"Ada yang minta tolong ahi IT supaya sistem di AHU bisa diterobos tanpa prosedur. Kan sudah makin gak logik. Saya perkirakan Joni Alen dkk besok akan gunakan cara ghaib lewat paranormal." cuit Andi Areif melalui akun Twitternya.

Sebelumnya telah diberitakan, Jhoni Allen Marbun meyakini pemerintah akan mengesahkan hasil kongres luar biasa ( KLB) Partai Demokrat yang digelar pada 5 Maret lalu.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat versi KLB itu menyatakan penyelenggaran KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara, sudah sesuai dengan peraturan peraturan perundang-undangan.

Baca: Temui Jusuf Kalla, AHY Diminta Bersabar Soal Dualisme Kepemimpinan di Partai Demokrat

Baca: AHY Dilaporkan ke Polisi, Diduga Palsukan Akta Otentik AD/ART dan Tulis SBY Pendiri Partai Demokrat

Oleh karena itu, dia yakin 100 persen bahwa hasil KLB akan disahkan oleh Kemenkumham

"Tanpa mendahului Tuhan Yang Maha Kuasa, saya yakin 100 persen. Tapi kembali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Jhoni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/3/2021)

Selain itu, Jhoni menyatakan KLB tersebut bukan sekadar kepentingan individu.

Namun, KLB merupakan kepentingan para kader Demokrat di seluruh Indonesia yang selama ini haknya dirampas.

"Dari sisi aturan perundangan yang berlaku saya yakin, kalau tidak yakin saya tidak akan melakukan itu karena itu bukan untuk kepentingan individu. Ini adalah kepentingan kader Demokrat dari Sabang sampai Merauke di mana hak-haknya diamputasi," kata Jhoni.

Pimpinan sidang, Jhoni Alen Marbun bersama kader partai menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). (Tribun Medan)

Telah diajukan

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengungkapkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat telah diajukan permohonan pengesahan ke Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham.

"Pihak KLB telah menyerahkan permohonan pengesahan kepengurusan hasil KLB ke Kemenkumham," kata Yasonna saat dihubungi Tribunnews, Selasa (16/3/2021).

"Kita akan teliti kelengkapan dokumen pelaksanaan KLB, apakah telah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan AD dan ART partai," ucap Yasonna.

"Kita lihat dulu. Biasanya, kalau ada yang tidak lengkap, kita minta dilengkapi, tentu ada tengat waktu kita beri untuk melengkapi," katanya.

Respons Gatot Nurmantyo

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyoroti soal keterlibatan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Saya ingin garis bawahi bahwa apa yang beliau lakukan sama sekali tidak mencerminkan kualitas, etika, moral dan kehormatan yang dimiliki seorang prajurit," kata Gatot Nurmantyo seperti dikutip dari akun Instagram resmi miliknya, Selasa (16/3/2021).

Moeldoko menjabat Panglima TNI ketika Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) masih menjadi presiden.

Baca: Bambang Widjojanto Ungkap Nama-nama Mantan Kader Demokrat yang Digugat AHY ke PN Jakarta Pusat

Baca: Deretan Tokoh yang Dipecat Akibat Polemik KLB Partai Demokrat, Ada Nama Bupati Bintan

Moeldoko yang saat itu menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dipercaya SBY untuk menjadi Panglima TNI.

Dikatakan Gatot, yang dilakukan Moeldoko bukanlah representasi seorang prajurit yang selalu memegang teguh demokrasi dan bersikap sesuai moral dan etika prajurit.

Sebagai juniornya saat aktif di TNI, Gatot sendiri mengaku sempat tidak percaya ketika Moeldoko bermanuver dalam kisruh Partai Demokrat.

"Logika berpikir saya, saya tidak menduga. Mengapa, karena beliau adalah senior saya di akademi militer, beliau juga ikut membentuk saya," ujar Gatot.

"Dengan seluruh atribut (prajurit) yang melekat, hingga ikut KLB dan terima didaulat sebagai Ketua Umum, sangat susah bagi saya menduga bahwa yang bersangkutan akan melakukan tindakan itu," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Staf Presiden Moeldoko menerima penetapan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang Sumatera Utara, Jumat, (5/3/2021).

Jenderal Purn Moeldoko tiba di arena Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Hotel The Hill, Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Moeldoko terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versis KLB Sumut. (Tribun-Medan.com)

Moeldoko menerima penetapan melalui sambungan telepon kepada peserta rapat.

"Baik, dengan demikian. Saya menghargai dan menghormati keputusan saudara. Oke kita terima menjadi ketua umum," kata Moeldoko.

Sebelum menerima penetapan, mantan Panglima TNI tersebut terlebih dahulu menanyakan kepada peserta KLB Demokrat. Pertanyaan tersebut untuk memastikan keseriusan para peserta KLB Demokrat memilihnya sebagai Ketum.

"Walaupun secara aklamasi rekan-rekan telah memberikan kepercayaan kepada saya, saya ingin memastikan keseriusan teman teman atas amanat ini," kata Moeldoko.

Baca: Dipo Alam dan AHY Sindir Moeldoko: Meski Kita Miskin Harta, Tapi Jangan Miskin Harga Diri

Baca: Ruhut Sitompul Ngaku Nangis Lihat 2 Kubu Demokrat Bertikai: Sedih Lihat Moeldoko Dituduh Macam-macam

Beberapa pertanyaan tersebut adalaha apakah penyelenggaraan KLB telah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai (AD/ART). Mendengar pertanyaan Moeldoko tersebut para peserta KLB secara serempak menjawab sesuai.

"Kedua, saya ingin tahu keseriusan kalian memilih saya sebagai ketum demokrat, serius atau tidak?" tanya Moeldoko yang dijawab dengan kata 'serius' oleh peserta KLB.

Moeldoko juga menanyakan keseriusan para anggota Demokrat untuk menempatkan kepentingan merah putih di atas kepentingan golongan, yang kemudian dijawab siap secara serentak.

Sebelumnya sejumlah kader menggelar kongres luar biasa alias KLB di Hotel Hill, Deli Serdang, Jumat, (5/3/2021). KLB tersebut menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum Partai. Moeldoko terpilih secara aklamasi.

Baca: Profil Bupati Bintan Apri Sujadi, Dipecat dari Partai Karena Hadiri KLB Demokrat di Deli Serdang

Baca: Di Balik Tangisannya, Ternyata Darmizal Pernah Khianati Demokrat Jadi Relawan Jokowi

Baca: Tak Terima Moeldoko Jadi Ketum, DPP Partai Demokrat Jakarta Gelar Aksi Cap Darah Dukung AHY

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/TYO/Ka)



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer