Karyawan magang itu mulanya mengunggah curhatan ke akun Instagram bernama @ecommurz.
Seorang yang tak diketahui namanya itu mengaku dirinya diperas habis-habisan oleh Ruangguru.
Namun hal itu tidak sejalan dengan honor yang diberikan.
Setelah itu, banyak pengakuan dari warganet lain yang turut membuat nama Ruangguru jadi bahan perbincangan.
Dari situ, Ruangguru pun memberikan klarifikasi tertulis soal program magang yang kini tengah viral.
Surat tanggapan itu diberikan secara resmi kepada TribunnewsWiki pada Selasa (16/3/2021).
Melalui Corporate Communications Ruangguru, perusahaan Start-up itu mengatakan, seluruh tim merupakan prioritas utama.
"Kami selalu siap mendengarkan masukan yang ada sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki sistem secara berkelanjutan," tulisnya.
Kemudian menurut Head of Corporate Communications Ruangguru Anggini Setiawan, sistem dan tata kelola Ruangguru sudah sesuai dengan aturan ketenagakerjaan.
"Namun, kami tetap berkomitmen untuk terus mendengar dan menindaklanjuti aspirasi dari seluruh karyawan, termasuk peserta magang."
"Kami telah menampung berbagai masukan dalam beberapa hari ini dan meninjau ulang kebijakan perusahaan, khususnya mengenai program pemagangan."
Ruangguru pun akan terus melakukan peningkatan program magang yang ada.
Tak hanya itu, pihak perusahaan juga terbuka untuk melakukan perbaikan agar program magang yang ada menjadi lebih baik ke depannya.
"Praktik baik yang sudah berjalan akan dilanjutkan dan ditingkatkan lagi. Namun hal-hal yang perlu diperbaiki juga sudah menjadi catatan untuk perbaikan ke depannya."
Sebelumnya, Co-Founder & CPO Ruangguru Iman Usman juga telah memberikan penjelasan melalui sebuah utas di akun Twitternya, pada Senin (15/3/2021).
Ia menjelaskan bagaimana sistem magang berjalan di Ruangguru.
Iman juga memberikan keterangan lengkap soal pembagian honor pagi karyawan magang dan karyawan lepas, yang tentu berbeda satu sama lain.
Baca: Kasus Internship di Ruangguru Viral di Media Sosial, Co-Founder Iman Usman Jelaskan Hal Ini
Baca: Buat Heboh, Karyawan Magang Ini Mengaku Kena Imbas Eksploitasi Gaji dari RuangguruÂ
"Mau menanggapi tentang sistem pemagangan dan kepegawaian guru di Ruangguru. Always 2 sides of the story, supaya berimbang."
"Terima kasih masukannya, kami lihat sebagai hal yg membangun," tulisnya di Twitter pada Minggu (14/3/2021).
"Kontrak intern di Ruangguru adalah kontrak magang 3 bulan, ada yang full time, ada yang freelance sesuai dengan bidang dan kebutuhannya. Paket kompensasi berbeda2, tetapi semua dibayar. Tidak ada unpaid interns di perusahaan kami, walaupun banyak sekali di luar sana yg unpaid," tulisnya.
Ia pun mengatakan jika upah para pegawai magang tak disamaratakan.
Hal itu disesuaikan dengan bidang dan jenis pekerjaannya.
"Kami membayar semua intern kami secara kompetitif (tidak sama rata, tergantung bidang, freelance type of work, dll-- dan sudah sama atau lebih tinggi dari startup lain bahkan yg lebih besar dr kami). Angka2 yg disebut makanya bisa berbeda2," jelasnya.
Dirinya kemudian mengungkapkan bagaimana pegawai magang bisa mendapat banyak tekanan.
Hal itu terjadi lantaran pegawai magang diinginkan dapat bekerja dengan baik dalam projek Ruangguru.
"Semua intern harus lewat seleksi ketat, karena memang kalau di Ruangguru, intern dilibatkan dan dituntun di projek2 yang nyata. Ini bukan masalah cost efficiency. Apakah seluruh intern akan perform? Belum tentu,"
Kemudian jika pegawai magang tak sesuai dengan harapan, hal itulah yang menjadi beban.
Dirinya kemudian menjelaskan jika pegawai magang di Ruangguru diberikan pelatihan.
Hal itu, menurutnya, bisa menjadi nilai plus.
Dari situ Iman menampik jika pernyataan soal masa depan pegawai magang tak memiliki kemajuan, adalah salah besar.
Ia mengaku bahwa para pegawai magang bisa diangkat menjadi karyawan tetap.
"Pada tahun-tahun sebelumnya, jumlah intern yang berhasil jadi full time bahkan jauh lebih tinggi lagi. Jadi kalo ada yg bilang bahwa intern tidak bisa jd full time employees, itu salah," tegasnya.
Meskipun menurutnya, program Ruangguru untuk para pegawai magang memanglah belum seratus persen sempurna.
Untuk itu, lanjut Imam, selalu ada feedback yang diminta dari para internship.
Baca: 2 Karyawan Magang PT NHM Dipecat karena Video Viral, Bermula dari Bercanda soal Surat Lamaran
Baca: Bercanda Buang Berkas Lamaran Para Pencari Kerja, Pemecatan 2 Karyawan Magang PT NHM Viral
"Tapi kami mengakui program ini memang belum sempurna di sana sini. Ada yang mungkin belum puas, tapi juga banyak yang puas (berdasarkan evaluasi reguler yang dilakukan di setiap batch nya). Program ini tiap tahunnya selectivity rate hanya 2%, dengan puluhan ribu pendaftar,"
"Feedback langsung dari intern selalu diminta dan akan terus diperbaiki. Kami tampung berbagai masukan yang ada dan kalo ada yg ingin memberikan langsung dan ide untuk perbaikan ke depannya, bisa juga langsung kontak saya,"
Imam Usman kemudian juga menyertakan link masukan untuk para orang yang pernah bekerja dengan Ruangguru.
Soal masalah gaji, Iman menjelaskan pembagian honor bisa berbeda bagi setiap karyawan.
Meskipun banyak mendapat respon negatif, Iman menjelaskan jika churn rate pegawai resign dari Ruangguru sangatlah rendah.
Berarti hal itu menunjukkan perusahaan memiliki kebijakan yang bagus di dalamnya.
"Lalu ada lagi yang dikait2kan dengan honor guru. Guru di Ruangguru ada macam2 jenisnya. Guru sebagai pegawai tetap kami termasuk mendapatkan gaji paling tinggi di sektor pendidikan. Churn rate (% resign) sangat rendah, kalau ada pun kebanyakan karena mau sekolah S2 atau S3 lagi,"
Sebelumnya, seorang guru lepas Bahasa Indonesia dan Mandarin mengaku upahnya dapat dipotong sampai Rp 70-80 ribu per sesi (30 menit), termasuk pajak.
Freelancer lain yang juga seorang guru lepas, mengaku ia mendapat upah sebanyak Rp 48 ribu per sesi tanpa pajak, mirip guru honorer.
"Sebagai freelance guru Bahasa Indonesia dan Mandarin, sekarang dipotong upahnya. Dulu (2019-2020) bisa sampe 70-80 ribu persesi (30 menit) (bukan sama dipotong pajak),"
"Sekarang (2021) mentok 48 ribu per sesi tanpa dipotong pajak. Aku kaget, udah kayak guru honorer. Ini ortunya yang minta rendahin upahnya atau Ruang guru yang turunin??"
Ia pun menjelaskan sistem yang kini diberikan Ruangguru terhadap guru lepas seperti dirinya.
"Ruangguru said, kalo udah lebih dari 4 tahap pertemuan, mereka turunin upahnya. So sad," tulisnya.
Baca: Ruangguru
Pernyataan itu pun dijawab oleh Iman di dalam utas Twitternya.
Ia mengatakan jika guru les lepas memiliki rate honor yang berbeda karena dibayar dalam hitungan jam.
Rate honor itu pun juga ditentukan oleh sang guru sendiri, sesuai dengan kemampuannya.
Jika sang guru lepas memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, maka honor yang didapatkannya akan lebih banyak pula.
Meskipun di beberapa kasus ada pengguna Ruangguru yang mengajukan honor rendah untuk les.
"Untuk guru lesan, memang ada kasus customers suka nawar. Tadinya les 100ribu per jam, nawar 75ribu per jam untuk Pak A misalnya. Lalu gimana? Tentu ya kami teruskan tanyakan. Pak A bebas mau ambil atau tidak. Kalau tidak ambil merasa terlalu rendah juga tidak apa2,"
"Tidak ada sanksi harus ambil semua order seperti ojek online atau apapun itu. It's a marketplace dan ada juga variasi antar daerah. People are free to choose what rates, which lessons they want to take,"
Di akhir utasnya itu, Iman pun berterima kasih atas masukan dan kritikan yang dilayangkan warganet ke Ruangguru.
Ia pun menyematkan link yang bisa diisi oleh para karyawan magang atau mantan karyawan magang sebagai bentuk kritik.
"Terima kasih buat masukan-masukan yang ada. The system is not perfect and we are working to improve it. Kalo ada yang punya pengalaman magang di Ruangguru bisa share di sini juga supaya bisa kita tindaklanjuti," pungkasnya.