Sebelumnya, postingan akun @ecommurz menunjukkan banyaknya keluhan dari para karyawan magang di Ruangguru.
Sebagian dari mereka mengutarakan tentang aturan untuk pegawai di Ruangguru yang tidak manusiawi.
Salah satu dari akun yang menuliskan komentar di akun Instagram @ecommurz pun mengatakan mereka bagaikan buruh bergaji kecil yang diperas kerjanya.
Unggahan @ecommurz itu kemudian diposting ulang oleh akun Twitter bernama @NathPribady.
Warganet bernama Nathanael Pribady itu turut berkomentar soal sistem magang di perusahaan start-up itu.
Ia kemudian mengungkapkan bahwa postingannya itu turut mendapat banyak komentar.
Unggahan tangkapan layar yang diposting oleh akun @NathPribady itu kemudian turut ditanggapi oleh Co-Founder dan CPO Ruangguru, Iman Usman.
Ia mengatakan hal yang beredar di media sosial tak boleh langsung ditelan mentah-mentah.
Tak membantah ataupun mengiyakan, Iman Usman mengatakan jika hal tersebut bisa dijadikan pelajaran.
"Mau menanggapi tentang sistem pemagangan dan kepegawaian guru di Ruangguru. Always 2 sides of the story, supaya berimbang,"
"Terima kasih masukannya, kami lihat sebagai hal yg membangun," tulisnya di Twitter pada Minggu (14/3/2021).
Tak sampai di situ, Iman pun akhirnya menjelaskan sistem kontrak karyawan magang yang ada di Ruangguru.
"Kontrak intern di Ruangguru adalah kontrak magang 3 bulan, ada yang full time, ada yang freelance sesuai dengan bidang dan kebutuhannya. Paket kompensasi berbeda2, tetapi semua dibayar. Tidak ada unpaid interns di perusahaan kami, walaupun banyak sekali di luar sana yg unpaid,"
Ia pun mengatakan jika upah para pegawai magang tak disamaratakan.
Hal itu disesuaikan dengan bidang dan jenis pekerjaannya.
"Kami membayar semua intern kami secara kompetitif (tidak sama rata, tergantung bidang, freelance type of work, dll-- dan sudah sama atau lebih tinggi dari startup lain bahkan yg lebih besar dr kami). Angka2 yg disebut makanya bisa berbeda2,"
Dirinya kemudian mengungkapkan bagaimana pegawai magang bisa mendapat banyak tekanan.
Hal itu terjadi lantaran pegawai magang diinginkan dapat bekerja dengan baik dalam projek Ruangguru.
"Semua intern harus lewat seleksi ketat, karena memang kalau di Ruangguru, intern dilibatkan dan dituntun di projek2 yang nyata. Ini bukan masalah cost efficiency. Apakah seluruh intern akan perform? Belum tentu,"
Baca: Buat Heboh, Karyawan Magang Ini Mengaku Kena Imbas Eksploitasi Gaji dari RuangguruÂ
Baca: Muhammad Iman Usman
Kemudian jika pegawai magang tak sesuai dengan harapan, hal itulah yang menjadi beban.
Dirinya kemudian menjelaskan jika pegawai magang di Ruangguru diberikan pelatihan.
Hal itu, menurutnya, bisa menjadi nilai plus.
Dari situ Iman menampik jika pernyataan soal masa depan pegawai magang tak memiliki kemajuan, adalah salah besar.
Ia mengaku bahwa para pegawai magang bisa diangkat menjadi karyawan tetap.
"Pada tahun-tahun sebelumnya, jumlah intern yang berhasil jadi full time bahkan jauh lebih tinggi lagi. Jadi kalo ada yg bilang bahwa intern tidak bisa jd full time employees, itu salah,"
Meskipun menurutnya, program Ruangguru untuk para pegawai magang memanglah belum seratus persen sempurna.
Untuk itu, lanjut Iman, selalu ada feedback yang diminta dari para internship.
"Tapi kami mengakui program ini memang belum sempurna di sana sini. Ada yang mungkin belum puas, tapi juga banyak yang puas (berdasarkan evaluasi reguler yang dilakukan di setiap batch nya). Program ini tiap tahunnya selectivity rate hanya 2%, dengan puluhan ribu pendaftar,"
"Feedback langsung dari intern selalu diminta dan akan terus diperbaiki. Kami tampung berbagai masukan yang ada dan kalo ada yg ingin memberikan langsung dan ide untuk perbaikan ke depannya, bisa juga langsung kontak saya,"
Soal masalah gaji, Iman menjelaskan pembagian honor bisa berbeda bagi setiap karyawan.
"Lalu ada lagi yang dikait2kan dengan honor guru. Guru di Ruangguru ada macam2 jenisnya. Guru sebagai pegawai tetap kami termasuk mendapatkan gaji paling tinggi di sektor pendidikan. Churn rate (% resign) sangat rendah, kalau ada pun kebanyakan karena mau sekolah S2 atau S3 lagi,"
Sebelumnya, seorang guru lepas Bahasa Indonesia dan Mandarin mengaku upahnya dapat dipotong sampai Rp 70-80 ribu per sesi (30 menit), termasuk pajak.
Freelancer lain yang juga seorang guru lepas, mengaku ia mendapat upah sebanyak Rp 48 ribu per sesi tanpa pajak, mirip guru honorer.
"Sebagai freelance guru Bahasa Indonesia dan Mandarin, sekarang dipotong upahnya. Dulu (2019-2020) bisa sampe 70-80 ribu persesi (30 menit) (buka sama dipotong pajak,"
"Sekarang (2021) mentok 48 ribu per sesi tanpa dipotong pajak. Aku kaget, udah kayak guru honorer. Ini ortunya yang minta rendahin upahnya atau Ruang guru yang turunin??"
Pernyataan itu pun dijawab oleh Iman di dalam utas Twitternya.
Ia mengatakan jika guru les lepas memiliki rate honor yang berbeda karena dibayar dalam hitungan jam.
Baca: Ruangguru
Baca: Bercanda Buang Berkas Lamaran Para Pencari Kerja, Pemecatan 2 Karyawan Magang PT NHM Viral
Rate honor itu pun juga ditentukan oleh sang guru sendiri, sesuai dengan kemampuannya.
Jika sang guru lepas memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, maka honor yang didapatkannya akan lebih banyak pula.
Meskipun di beberapa kasus ada pengguna Ruangguru yang mengajukan honor rendah untuk les.
"Untuk guru lesan, memang ada kasus customers suka nawar. Tadinya les 100ribu per jam, nawar 75ribu per jam untuk Pak A misalnya. Lalu gimana? Tentu ya kami teruskan tanyakan. Pak A bebas mau ambil atau tidak. Kalau tidak ambil merasa terlalu rendah juga tidak apa2,"
"Tidak ada sanksi harus ambil semua order seperti ojek online atau apapun itu. It's a marketplace dan ada juga variasi antar daerah. People are free to choose what rates, which lessons they want to take,"
Di akhir utasnya itu, Iman pun berterima kasih atas masukan dan kritikan yang dilayangkan warganet ke Ruangguru.
Ia pun menyematkan link yang bisa diisi oleh para karyawan magang atau mantan karyawan magang sebagai bentuk kritik.
"Terima kasih buat masukan-masukan yang ada. The system is not perfect and we are working to improve it. Kalo ada yang punya pengalaman magang di Ruangguru bisa share di sini juga supaya bisa kita tindaklanjuti," pungkasnya.