Tim Kuasa hukum Partai Demokrat, Bambang Widjojanto, menjelaskan mereka yang digugat merupakan pihak yang melaksanakan Kongres Luar Biasa di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat 5 Maret 2021.
Bambang menyebutkan dua di antaranya yakni Jhoni Allen Marbun dan Darmizal.
Keduanya dianggap sebagai penggagas KLB Deli Serdang yang menghasilkan keputusan Kepala KSP Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat tandingan.
“Saya kasih clue-nya aja, sebagian besar dari mereka yang terlibat kongres, yang mengorganisir kongres, dan kami menduga mereka yang patut bertanggung jawab terhadap brutalitas demokrasi. Yang pasti, Jhoni Allen, Darmizal, yang lain-lain disebut kemudian,” ujar Bambang di PN Jakpus, Jumat (12/3/2021).
Baca: Profil Marzuki Alie, Dipecat Tak Hormat AHY, Kini Jabat Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat KLB
Baca: Deretan Tokoh yang Dipecat Akibat Polemik KLB Partai Demokrat, Ada Nama Bupati Bintan
Bambang menjelaskan dirinya merasa terhormat untuk dipercaya menangani perkara yang diajukan kubu AHY.
Ia menilai dualisme kepemimpinan partai Demokrat merupakan masalah fundamental yang sedang berjalan di bangsa Indonesia.
Menurutnya jika kisruh tersebut dibiarkan, bukan hanya Partai Demokrat yang merugi tetapi juga masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
"Jadi itu sebabnya saya merasa terhormat dipecaya untuk menangani kasus ini, karena menurut saya ini kasus yang sangat fundamental," ujarnya.
Adapun gugatan yang diajukan AHY sudah diterima oleh PN Jakpus dengan nomor registrasi 172/pdt.Sus-Parpol/2021/PN JKT. Pst dan akan ditetapkan Majelis Hakim yg memeriksa perkara tersebut.
Baca: Ruhut Sitompul Ngaku Nangis Lihat 2 Kubu Demokrat Bertikai: Sedih Lihat Moeldoko Dituduh Macam-macam
Baca: Partai Demokrat Tanggapi Tangisan Darmizal: Jangan Baper, Ini Bukan Sinetron Korea
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD membeberkan reaksi Presiden Jokowi saat tahu Kepala Staf Presidennya, Moldoko terlibat kudeta di Partai Demokrat.
Awalnya Mahfud MD menceritakan, pihak Istana tidak mengetahui rencana Moeldoko dalam Kongres Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat pada 5 Maret 2021 lalu.
"Pak Jokowi sekarang sudah mengetahui, tetapi ketika (Moeldoko) akan berangkat (ke Deli Serdang) itu betul-betul tidak mengetahui," kata Mahfud, dikutip dari tayangan Youtube Najwa Shibab, Kamis (11/3/2021).
Setelah isu mulai menyeruak, Mahfud MD mencoba mengonfiemasi langsung kepada Presiden.
Namun saat bertemu pada Senin (1/3/2021) Mahfud menuturkan, Presiden Jokowi tidak mengetahui keterlibatan itu.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 12 Maret: WHO Keluarkan Peringatan Global Wabah SARS
Baca: Pesepeda di Bundaran HI Ditabrak Mobil hingga Terkapar, Pelaku Malah Melarikan Diri
"Pada hari Senin itu saya bertemu Pak Jokowi, saya tanya gimana (isu keterlibatan Moeldoko dalam KLB) 'Waduh saya nggak tahu betul itu'," kata Mahfud meniru perkataan Jokowi.
Selain itu, pada Kamis (4/3/2021), Mahfud MD juga mengaku bertemu dengan Kepala Staf Presiden, Moeldoko dan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno di Banten.
Dalam pertemuan itu, Mahfud menuturkan Moeldoko tidak membahas apapun mengenai keterlibatannya dalam KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Pada waktu itu kita ngobrol biasa, Pak Moeldoko nggak cerita apa-apa kalau besoknya mau ada KLB," ungkap Mahfud.
Hingga kemudian pada malam harinya, Mahfud mendapat informasi jika Moeldoko bertolak ke Medan, Sumatera Utara.
Baca: Dipo Alam dan AHY Sindir Moeldoko: Meski Kita Miskin Harta, Tapi Jangan Miskin Harga Diri
Baca: Ruhut Sitompul Ngaku Nangis Lihat 2 Kubu Demokrat Bertikai: Sedih Lihat Moeldoko Dituduh Macam-macam