15 Ambulans Bolak-balik Jemput 47 Pasien Positif Covid-19 Klaster Sanggar Senam di Tasikmalaya

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Belasan ambulans konvoi menjemput puluhan warga terpapar Covid-19 dari klaster senam Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (11/3/2021).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Lima belas ambulans bolak-balik jemput 47 pasien Covid-19 klaster sanggar senam di Tasikmalaya.

Kejadian ini terjadi pada Kamis (11/3/2021) di Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya.

Ambulans-ambulans ini didatangkan dari 15 Puskemas di Kabupaten Tasikmalaya.

Dalam klaster sanggar senam ini ditemukan ada 47 pasien postitif Covid-19.

Para warga terkonfirmasi Covid-19 ini dievakuasi oleh banyak ambulans agar penanganannya cepat.

Hal ini karena jika hanya diangkut oleh satu atau dua ambulans maka akan sangat kewalahan karena jumlah pasien sangat banyak.

Belasan ambulans konvoi menjemput puluhan warga terpapar Covid-19 dari klaster senam Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (11/3/2021). (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi, Kamis (11/3/2021).

“Alhamdulillah, paguyuban ambulans pengurusnya solid. Mereka membantu, karena akan memang kewalahan kalau ditangani oleh satu dua ambulans di puskesmas. Itu tidak bakalan bisa dengan segera cepat gitu kan, jadi mereka membantu,” papat Atang.

Empat puluh tujuh pasien positif Covid-19 ini langsung diisolasi dengan cara dijemput menggunakan belasan ambulans di rumah masing-masing.

Para pasien Covid-19 klaster sanggar senam ini langsung dibawa ke ruang isolasi darurat bangunan asrama haji Kemenag di Bojong Koneng, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya untuk menjalani perawatan medis.

Baca: Ada Laporan Pembekuan Darah, Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditangguhkan di 8 Negara Eropa

Baca: Segini Harga Vaksin Covid-19 dari Inggris, Ternyata Lebih Murah Ketimbang Vaksin Sinovac Asal China

47 pasien ini langsung menjalani pemeriksaan awal untuk memastikan kondisinya.

Ternyata 3 dari 47 orang tersebut kembali dipulangkan ke rumah masing-masing untuk menjalankan isolasi mandiri.

"Jadi yang di Asrama Haji sekarang ada 44 orang yang menjalani isolasi terpusat. Tadi sesuai hasil pemeriksaan awal ada 3 orang yang bisa melanjutkan isolasi mandiri di rumahnya karena kondisinya tinggal penyembuhan saja," papar Atang.

Atang juga menjelaskan, awal mula klaster sanggar senam ini ada 21 orang terpapar virus corona.

Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah) (Kompas.com, Hai.Grid.id)

"Sebelumnya jumlah yang terpapar dari anggota sebuah sanggar senam tersebut hanya 21 orang dan diisolasi mandiri. Namun, saat hasil swab terakhir menjadi bertambah dan menular, makanya kita jemput untuk dilakukan isolasi terpusat supaya tak menyebar lagi di ruang isolasi darurat asrama haji Singaparna," urai Atang.

Dikutip dari Kompas.com, anggota sanggar senam yang jadi klaster Covid-19 ini bahkan sempat piknik ke Gunung Papandayan, di Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Atang mengatakan, kemungkinan jumlah kasus positif di klaster sanggar senam ini juga akan bertambah.

“Jadi 47 orang jumlah yang positif dari sebagian hasil tracing yang di-swab. Mungkin ada penambahan, jadi mungkin saja nantinya bakal ada penambahan. Itu hasil tracing yang anggota klub senam dan keluarganya. Yang di-swab sudah banyak,” papar dia.

12 Daerah di Indonesia yang Beresiko Tinggi Penularan Covid-19, DKI Jakarta Justru Tak Ada

Inilah 12 daerah di Indonesia yang masuk dalam daerah dengan risiko penularan Covid-19 tinggi.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan jumlah daerah dalam zona oranye sebanyak 277 kabupaten/kota atau lebih dari 59 persen dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia, seperti dikutip situs covid-19.go.id, Kamis (4/3/2021), via Kompas.

"Zona oranye, awalnya hanya mendominasi pulau Jawa saja dan sebagian di pulau Kalimantan dan Sumatera, perkembangannya terlihat signifikan," paparnya.

Peta zonasi penularan Covid-19 di Indonesia (Tangkap layar covid19.go.id)

Sebagai informasi, risiko kenaikan kasus Covid-19 di daerah ditunjukkan dengan warna berbeda-beda.

Berikut warna-warna yang digunakan untuk menandai risiko kenaikan kasus Covid-19:

Merah: risiko tinggi

Oranye: risiko sedang

Kunung: risiko rendah

Hijau: tidak ada kasus dan tidak terdampak

Hingga saat ini ada 12 daerah (2.33%) yang mempunyai risiko tinggi penularan Covid-19.

Untuk daerah risiko sedang menunjukkan ada 277 (53.89%).

Sementara ada 211 daerah atau 41.05% masuk dalam risiko rendah.

Sementara untuk zona hijau terbagi dua, yakni tidak ada kasus dan tidak terdampak.

Baca: Bupati dan Wakil Bupati Gresik Tolak Pengadaan Mobil Dinas Baru: Pandemi Covid-19 Hemat Anggaran

Baca: Ashanty Sembuh dari Covid-19, Miliki Penyakit Autoimun yang Sempat Picu Kondisinya Makin Parah

Dikutip dari covid19.go.id ada 11 daerah yang tidak ada kasus atau sebesar 2.14%.

Sedangkan untuk wilayah tidak terdampak ada 3 daerah, dengan presentase 0.58 persen.

Berikut adalah 12 daerah dengan risiko penularan Covid-19 tinggi:

Zona risiko tinggi

1. Nusa Tenggara Timur

- Kupang

- Kota Kupang

2. Jawa Tengah

- Cilacap

- Banyumas

- Wonosobo

- Wonogiri

- Rembang

- Kota Surakarta

3. Daerah Istimewa Yogyakarta

- Bantul

4. Bali

- Tabanan

- Badung

- Kota Denpasar

Sebagai informasi Peta Zonasi Risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan. (Tribunnewswiki.com)



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer