Inilah Tradisi Unik Saat Bulan Ramadhan di Berbagai Belahan Dunia

Penulis: Shin PuanMaharani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bulan Ramadan

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menyambut bulan Ramadhan yang akan tiba pada bulan April 2021, umat muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan suka cita.

Mereka sangat antusias dan mempersiapkan segala sesuatu untuk beribadah di bulan yang penuh rahmat tersebut.

Terlepas dari berbagai macam ritual yang dilakukan, umat muslim di berbagai dunia juga mempunyai tradisi unik dan menarik yang dilakukan selama bulan Ramadhan.

Misalnya, qarqia'an, tradisi ini banyak dilakukan warga Kuwait.

Tradisi ini identik dengan kunjungan anak-anak yang buka puasa bersama keluarga, teman hingga tetangganya.

Dimulai mengetuk pintu atau memencet bel, lalu masuk ke dalam rumah yang didatangi.

Sebuah gambar yang diambil pada 24 April 2020 menunjukkan masjid Sultanahmet, yang dikenal sebagai masjid Biru pada hari pertama ramandan selama 4 hari kuncian saat negara itu mengadopsi langkah-langkah untuk mengekang penyebaran COVID-19 (coronavirus novel). Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan penguncian empat hari dari 23 April 2020 di Istanbul dan 30 kota besar lainnya sebagai bagian dari langkah-langkah untuk menghentikan penyebaran virus corona baru. (Ozan KOSE / AFP)

Baca: Menjelang Ramadan, Simak Cara Mencegah Makan Berlebihan saat Berbuka Puasa

Baca: Menjelang Ramadan, Simak 5 Tip Berikut agar Tidak Telat Makan Sahur

Dikutip dari Kompas.com, mereka mengenakan pakaian tradisional saat mengikuti tradisi tersebut.

Anak-anak mulai berkeliling setelah shalat magrib, lalu berkunjung ke tetangga sembari meamerkan pakaian yang mereka kenakan.

Biasanya penghuni rumah mengharapkan kunjungan banyak anak, sehingga mereka telah menyiapkan puluhan kilogram permen atau coklat selama tradisi ini berlangsung.

Selanjutnya ada Meriam Yellow Bastion, ini merupakan kegiatan menunggu buka puasa atau yang dikenal dengan istilah ngabuburit.

Di Sarajevo, Boznia-Herzegovina biasanya melakukan tradisi ini dengan melihat tembakan meriam.

Tradisi ini sudah dilakukan berabad-abad yang lalu ketika Ramadhan datang.

Masyarakat rela berjalan kaki dan berkumpul pada satu titik untuk mendengarkan dentuman meriam tersebut.

Anggota tim Rukyatul Hilal memantau hilal penetapan jadwal puasa 2018 di Masjid Al Musari'in, Basmol, Jakarta, Selasa (15/5/2018). Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) untuk penetapan 1 Ramadan 1439 H di 95 titik pemantauan yang tersebar di 32 provinsi guna menetukan rukyatul hilal dan data hisab posisi hilal untuk dimusyawarahkan dalam sidang isbat. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca: Perbedaan Hisab dan Rukyat, Dua Metode untuk Menentukan Awal Bulan Ramadan dan Idul Fitri

Kunafa, tradisi yang satu ini banyak dilakukan orang Palestina. Kunafa merupakan nama makanan khas Palestina.

Makanan tersebut terbuat dari adonan tepung semolina bercampur keju panas.

Jika sudah jadi, akan ditaburi sirup manis di atasnya.

Umat muslim di Palestina biasanya memakan kunafa saat sahur maupun berbuka.

Fanous, tradisi ini identik dengan acara penuh warna dan terlihat begitu indah di seluruh dunia.

Fanous adalah lampu lentera berwarna cerah dan unik di Mesir

Ilustrasi puasa (via tribun Timur)

Baca: 4 Cara Hilangkan Cegukan saat Puasa Tanpa Minum, Pengetahuan Jelang Ramadhan 2021

Ada pula, mesaharaty, adalah orang yang bertugas untuk membangunkan orang saat sahur.

Di Yordania dan Turki, tradisi membangunkan sahur biasanya dilakukan oleh mesaharaty.

Mesaharaty biasanya warga lokal, dan dalam menjalankan tugasnya mereka membawa bekal seperti alat musik drum yang dipukul ketika berkeliling.

Tradisi ini tak hanya di Yordania, di Indonesia juga ada dan sampai sekarang masih dilakukan secara rutin saat waktu sahur tiba.

Selanjutnya ada Mheibes, ini merupakan permainan yang banyak dimainkan oleh orang Irak.

Setelah berbuka puasa, orang-orang di Irak berkumpul di sekitar lingkungan untuk melakukan pertandingan ini.

Terdapat dua kelompok dan tiap kelompok terdiri sekitar 40 hingga 250 pemain sekaligus.

(Tribunnewswiki.com/Puan)



Penulis: Shin PuanMaharani
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer