Moeldoko Ngaku Cinta Partai Demokrat, AHY Beri Sindiran Pedas: Mencintai Tak Harus Memiliki

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - AHY sindir Moeldoko -- FOTO: Agus Harimurti Yudhoyono memberikan sambutan usai pengukuhan Kogasma di DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/2/2018). SBY mengukuhkan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai Kogasma untuk Pemilukada 2018 dan Pilpres 2019.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberi sindiran pedas terhadap Ketum versi Kongres Luar Biasa (KLB), Moeldoko.

Hal itu disampaikan AHY ketika membuka Rapat Pimpinan (Rapim) dengan para petinggi Partai Demokrat di Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Minggu (7/3/2021).

AHY mengatakan, untuk membangun partai perlu adanya rasa mencintai dari para anggota dan pengurus.

Dan hal itu tak ada dalam diri Moeldoko, kata AHY.

Alih-alih mencintai Partai Demokrat, AHY menuding Moeldoko hanya ingin 'merebut' partai.

"Katanya KSP Moeldoko itu mencintai (Partai Demokrat) katanya. Ada yang mengatakan mencintai itu tidak harus memiliki, yang jelas KSP Moeldoko tidak mencintai tapi ingin memiliki Partai Demokrat," kata AHY, dikutip Tribunnews.com.

Baca: Kubu Moeldoko Tuai Sejumlah Penolakan, DPD Demokrat Jakarta Lakukan Jap Jempol Darah, Setia pada AHY

Baca: Pakar Politik Sebut Jokowi Harus Bicara Soal Kisruh Partai Demokrat yang Libatkan KSP Moeldoko

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Sekjen, Teuku Riefky Harsya, dan jajaran pengurus Partai Demokrat lainnya saat mengumumkan pemecatan tujuh kadernya, Jumat (26/2/2021). Tujuh orang yang dipecat termasuk Marzuki Alie dan Jhoni Allen. (Serambinews.com)

"Mereka (para pengurus) adalah petarung yang sah mereka tidak selalu berteriak tetapi mempunyai kegigihan dan determinasi untuk terus membesarkan Partai Demokrat," tegasnya.

"Kami yang ada di sini tidak kemana-mana saat Demokrat terpuruk. Mereka mengatakan telah berkorban dan berjuang untuk Demokrat, padahal kenyataannya ketika kami berjuang mereka kemana," ungkap AHY.

Moeldoko Ngaku Cinta Partai Demokrat

Pada awal-awal berhembusnya isu kudeta di tubuh Partai Demokrat, Moeldoko mengaku mencintai Partai Demokrat.

Awalnya ia menceritakan perihal dirinya yang pernah didatangi tamu beberapa kader Demokrat.

Kendati demikian, ia memang kerap didatangi tamu dari berbagai kalangan.

Moeldoko menyebut, ketika kader itu datang, mereka curhat tentang kondisi yang dihadapi.

Sebagai orang yang mencintai Partai Demokrat, dia prihatin.

Baca: AHY Tuding Orang Istana Ingin Kudeta Partai Demokrat, Andi Arief Blak-blakan Sebut Nama Moeldoko

Baca: Kepala Staf Presiden Moeldoko Tegaskan ke Semua RS: Jangan Selalu Kematian Dikatakan Covid

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Keterangan pers tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Berikutnya pada curhat tentang situasi yang dihadapi, ya gua dengerin aja, berikutnya ya dengerin aja. Saya sih sebenernya prihatin lihat situasi itu, karena saya bagian yang mencintai Demokrat," ucap Moeldoko.

"Mungkin dasarnya foto-foto. Orang dari Indonesia Timur dari mana-mana datang ke sini pengen foto sama gua, sama saya, ya saya terima aja, apa susahnya," kata Moeldoko.

"Itulah menunjukan seorang jenderal yang tidak punya batas dengan siapapun. Kalau itu jadi persoalan yang digunjingkan silakan saja, saya tidak keberatan.”

Terpilih Jadi Ketum

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko resmi terpilih sebagia Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB).

KLB tersebut dilakukan oleh kader Demokrat yang kontra kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, pada Jumat (5/3/2021).

Baca: Dipecat, Jhoni Allen Tegaskan SBY Bukan Pendiri Demokrat, Cuma Sumbang Rp 100 Juta saat Pemilu 2004

Baca: Jhoni Allen Tuding SBY Rekayasa Kongres Partai Demokrat Agar AHY Bisa Jadi Ketum

Pimpinan sidang, Jhoni Alen Marbun (tengah) bersama politisi senior, Max Sopacua (kedua kanan) memberikan keterangan kepada wartawan saat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Berdasarkan hasil KLB tersebut, Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. (Tribun Medan/Danil Siregar)

Lewat telepon, Moeldoko mengucapkan terima kasih kepada para kader.

Akan tetapi dirinya menanyakan apakah pemilihan sudah dilakukan sesuai AD-ART atau tidak.

"Saya berterima kasih, tapi sebelumnya ada beberapa pertanyaan saya kepada peserta forum, apakah pemilihan di kongres sudah dilakukan sesuai AD/ART partai?" kata Moeldoko, dikutip dari siaran Kompas TV, Jumat (5/3/2021).

Diberitakan Kompas.com, dia juga menanyakan kesiapan kader untuk bekerja bersama demi kepentingan nasional.

Apa kalian siap membangun partai dan memegang teguh komitmen demi bangsa dan negara tanpa kepentingan pribadi?" tanya dia.

"Siap," jawab para peserta KLB.

Penetapan Moeldoko sebagai ketua umum dilakukan oleh Jhoni Allen.

" Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan memperhatikan bahwa putusan menetapkan pertama, dari dua calon, atas voting berdiri, maka pak Moeldoko ditetapkan menjadi ketua umum Partai Demokrat," kata Jhoni.

Peserta pun riuh menyatakan setuju.

"Setuju!" teriak para peserta.

Selain Moeldoko, nama Marzuki Alie juga menjadi calon ketum.

Kendati demikian dia mengundurkan diri dan ditetapkan menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

Dalam forum yang sama, kepemimpinan AHY dinyatakan demisioner.

"Memutuskan pertama Dewan Pimpinan Pusat 2020-2021 yang diketuai AHY dinyatakan demisioner," ucap Jhoni.

Belum ada respon dari Partai Demokrat kubu AHY.

(TribunnewsWiki.com/Ahmad Nur Rosikin)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer