Kubu Moeldoko Tuai Sejumlah Penolakan, DPD Demokrat Jakarta Lakukan Cap Jempol Darah, Setia pada AHY

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cap Jempol Darah DPD Partai Demokrat DKI Jakarta di Sekretariat DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (7/2/2021)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko, resmi terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres luar biasa (KLB) yang diselenggarakan sejumlah kader di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat (5/3/2021).

Kendati demikian, kepemimpinan Moeldoko belum berjalan mulus.

Masalahnya, Demokrat kini malah terbagi menjadi dua kubu.

Selain kubu Moeldoko, kubu AHY juga masih mempertahankan posisi dan menyebut sebagai kepemimpinan yang sah.

KLB yang menunjuk Moeldoko sebagai Ketum itu pun masih menuai penolakan luas.

DPC Demokrat Sulbar

Baca: Demokrat: KLB Dagelan Ini Melawan Hukum, Tidak Adil jika Pemerintah Menerima Hasil KLB Abal-Abal Ini

Baca: Mahfud MD: Pemerintah Anggap KLB Demokrat di Deli Serdang Hanya Temu Kader, Pengurus Resmi Masih AHY

Bahkan, penolakan juga datang dari wilayah Sulawesi Barat, yang notabene dijadikan tuan rumah KLB.

Diberitakan Tribun-Timur, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Barat (Sulbar), secara tegas menolak KLB.

"Kami menolak hasil KLB Sibolangi Sumatera Utara. Kami seluruh DPD dan DPC Sulawesi Barat tidak hadir dan tidak pernah memberikan mandat kepada siapa pun untuk menghadiri KLB tersebut,"tegas Ketua DPD Partai Demokrat Sulbar H Suhardi Duka saat konferensi pers di Kantor Demokrat Jl Husni Thamrin, Kelurahan Binanga, Mamuju, Sabtu (6/3/2021).

Pernyataan penolakan Ketua DPD Sulbar terhadap hasil KLb Deli Serdang diikuti oleh Ketua DPC Demokrat Mamuju Hj Suraidah Suhardi, dan jajaran pengurusnya.

Baca: Pakar Politik Sebut Jokowi Harus Bicara Soal Kisruh Partai Demokrat yang Libatkan KSP Moeldoko

"Karena KLB bisa dilaksanakan jika ada kejadian luar biasa, kemudian dihadiri 2/3 DPD dan 50 persen ketua DPC, nah sementara tak satupun ketua DPD yang hadiri dalam pelaksanaan KLB itu," ujarnya.

Kata mantan Bupati Mamuju dua periode itu, jajaran DPD Demokrat Sulbar akan tetap tunduk dan patuh terhadap hasil kongres V Bali yang sesuai dengan AD/ART dibawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Kami yakin, publik tahu situasi partai Demokrat, dan kami yakin bapak Presiden Joko Widodo dan Kemenkumham akan secara obyektif menilai apa yang terjadi ditubuh partai Demokrat,"kata SDK.

Menurut SKD, kejadian tersebut adalah penghianatan terhadap demokrasi dan keutuhan suatu partai sebagai pilar demokrasi apalagi Kemenkumham berpihak kepada hasil Kongres Luar Biasa.

Suhardi Duka memastikan, Demokrat memang mengenakan atribut atau baju berwarna biru tapi darah dan haluangnya tetap merah putih dan komitmen NKRI harga mati.

Putri Wapres Ma'ruf Amin Setia Dukung AHY

Putri Maruf Amin, Siti Nur Azizah, di Merdeka Hall Intermark BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (23/7/2019). Anak dari Wakil Presiden Maruf Amin yakni Siti Nur Azizah dengan tegas menolak hasil dari Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deliserdang (WARTA KOTA/ZAKI ARI SETIAWAN)

Baca: Pidato Perdana Moeldoko saat Ditunjuk Jadi Ketum Demokrat Oleh KLB yang Kontra dengan Anak SBY

Anak dari Wakil Presiden Maruf Amin yakni Siti Nur Azizah dengan tegas menolak hasil dari Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deliserdang, Sumatera Utara.

Sosok wanita yang kini menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu tetap setia mendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Seperti diberitakan sebelumnya, KLB yang berlangsung di Sumatera Utara menghasilkan keputusan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Jumat (5/3/2021).

KLB tersebut digelar eks kader Partai Demokrat yang dipecat oleh Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Hasilnya, Moeldoko terpilih secara aklamasi dari hasil KLB Demokrat Deliserdang.

Baca: Pidato Perdana Moeldoko saat Ditunjuk Jadi Ketum Demokrat Oleh KLB yang Kontra dengan Anak SBY

Siti Nur Azizah yang tak lain putri Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan, KLB Deliserdang yang digawangi Jhoni Allen Marbun dan kawan-kawan, inkonstitusional.

Ia menyebut penyelenggara KLB Deliserdang mayoritas sudah dipecat partai.

Para anggota yang datang pun bukan pemilik suara representasi dari DPD dan DPC Demokrat se-Indonesia.

Azizah tegas menyatakan dukungannya kepada Ketua Umum Demokrat yang sah, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

"Sebagai bagian dari kepengurusan Partai Demokrat yang digagas oleh Presiden ke 6 RI Bapak SBY yang resmi ditetapkan oleh Menkumham, kami tetap mendukung kepemimpinan mas AHY sebagai Ketum partai Demokrat," tegas Azizah saat dihubungi TribunJakarta.com pada Jumat (5/3/2021).

DPD DKI Jakarta Lakukan Jap Jempol Darah, Bukti Dukungan untuk AHY

Cap Jempol DPD Partai Demokrat DKI Jakarta di Sekretariat DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (7/2/2021) (TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina)

Dewan Pemimpin Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta gelar aksi cap jempol darah di Sekretariat DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (7/3/2021).

Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Santoso mengatakan tujuan utama aksi jempol darah ini sebagai wujud kecintaan dan dukung mereka terhadap AHY.

Selain itu, Santoso menyebut aksi ini digelar sebagai bentuk tentangan terhadap ketidakadilan dan kezoliman yang terjadi secara kasat mata.

"Ini dilakukan bukan hanya sebagai bentuk loyalitas kita kepada AHY. Kegiatan ini juga bagian dari adanya ketidakadilan yang dilakukan oleh penguasa saat ini. Untuk itulah itulah kegiatan ini kami lakukan," jelasnya di lokasi.

"Saya yakin bahwa kezoliman ini harus dilawan, kezoliman ini harus di hentikan bukan hanya kepada partai Demokrat, dan saya yakin civil society dan partai-partai lain akan mendukung apa yang kami lakukan, baik dalam sisi hukum maupun sisi politik," tambahnya.

Santoso memastikan KLB yang berlangsung di Deli Serdang sama sekali tak memenuhi syarat-syarat KLB yang diatur dalam AD/ART Partai Demokrat.

Sehingga ia berani menyebut KLB tersebut bodong atau abal-abal dan melukai hati para kader Partai Demokrat, serta masyarakat.

"Untuk itulah, sebagai bagian dari komponen, Partai Demokrat DKI Jakarta ada di garda terdepan untuk membela ketum AHY untuk tetap menjadi Ketum dan melawan ketidakadilan. Diminta kepada Kader DPD sampai sudah anak ranting di DKI Jakarta untuk tetap solid dalam satu barisan setia dan mendukung AHY sebagai Ketum," tandasnya.

(TribunnewsWiki.com/Tribun Network)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer