Karier Moncer Gara-gara SBY, Gatot Nurmantyo Ogah Diajak Gulingkan AHY: Masa Saya Congkel Anaknya?

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gatot Nurmantyo tak mau gulingkan AHY karena ingat jasa-jasa SBY

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengaku mendapat ajakan untuk 'mengkudeta' Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari puncak kepemimpinan Partai Demokrat.

Kendati demikian, dirinya tegas menolak ajakan tersebut.

Pasalnya, Gatot tak bisa memungkiri moncernya karier militernya tak lepas dari campur tangan SBY.

Hal itu disampaikan Gatot dalam sesi wawancara di kanal Youtube Bang Arief pada Jumat (5/3/2021), tepatnya sebelum pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) kubu kontra-AHY yang menunjuk Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjadi Ketua Umum Demokrat.

"Ada juga yang datang sama saya. Datang, 'Wuh, menarik juga'. Saya bilang, gimana prosesnya? 'Begini Pak, nanti kita bikin KLB. KLB terus gimana? Ya nanti visi yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu. Mosi tidak percaya, AHY turun. Setelah turun, baru pemilihan', 'Bapak nanti pasti deh begini, begini'. Oh begitu ya, saya bilang begitu gitu," ujar Gatot dilansir dari video di akun Instagram miliknya, @nurmantyo_gatot, Minggu (7/3/2021), dikutip Kompas.com.

Baca: Kubu Moeldoko Tuai Sejumlah Penolakan, DPD Demokrat Jakarta Lakukan Cap Jempol Darah, Setia pada AHY

Baca: Pakar Politik Sebut Jokowi Harus Bicara Soal Kisruh Partai Demokrat yang Libatkan KSP Moeldoko

Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo berpose sebelum menjadi narasumber di acara Satu Meja The Forum di studio satu Kompas TV, Menara Kompas, Jakarta, Senin (23/4/2018).(KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES) (Kompas.com)

Mendapat tawaran itu, Gatot Nurmantyo langsung mengingat jasa-jasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang tak lain adalah ayah AHY.

"Saya bilang menurunkan AHY, saya bilang gini lho, 'Saya ini bisa naik bintang satu, bintang dua, taruh lah itu biasalah. Tapi kalau begitu saya naik bintang tiga itu Presiden pasti tahu kan gitu. Kemudian jabatan Pangkostrad, pasti Presiden tahu. Apalagi Presidennya tentara waktu itu Pak SBY ya kan. Tidak sembarangan gitu," kata Gatot.

Dia kemudian mengingat pesan SBY.

"Bahkan saya Pangkostrad dipanggil oleh SBY ke Istana, 'Kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat'. Karena saya terima kasih atas penghargaan ini dan akan saya pertanggungjawabkan. 'Laksanakan tugas dengan profesional. Cintai prajuritmu dan keluarga dengan segenap hati dan pikiranmu. Itu saja, selamat'. Beliau tidak titip apa-apa, tidak pesan lainnya lagi," sambung Gatot.

Gatot merasa tak pantas apabila harus menggulingkan AHY.

Maksud saya begini, apakah iya saya dibesarkan oleh dua Presiden. Satu Pak Susilo Bambang Yudhoyono, satu lagi Pak Joko Widodo, kan gitu. Terus saya membalasnya dengan mencongkel (kudeta) anaknya," imbuh Gatot.

Baca: Demokrat: KLB Dagelan Ini Melawan Hukum, Tidak Adil jika Pemerintah Menerima Hasil KLB Abal-Abal Ini

Baca: Profil Darmizal, Pengusung Moeldoko di KLB Partai Demokrat, Sosok di Balik Kemenangan Jokowi

AHY Sindir Moeldoko

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberi sindiran pedas terhadap Ketum versi Kongres Luar Biasa (KLB), Moeldoko.

Hal itu disampaikan AHY ketika membuka Rapat Pimpinan (Rapim) dengan para petinggi Partai Demokrat di Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Minggu (7/3/2021).

AHY mengatakan, untuk membangun partai oerlu adanya rasa mencintai dari para anggota dan pengurus.

Dan hal itu tak ada dalam diri Moeldoko, kata AHY.

Alih-alih mencintai Partai Demokrat, AHY menuding Moeldoko hanya ingin 'merebut' partai.

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Keterangan pers tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Baca: KLB Demokrat: Terpilihnya Moeldoko hingga Rasa Malu dan Bersalah yang Diungkapkan SBY

"Katanya KSP Moeldoko itu mencintai (Partai Demokrat) katanya. Ada yang mengatakan mencintai itu tidak harus memiliki, yang jelas KSP Moeldoko tidak mencintai tapi ingin memiliki Partai Demokrat," kata AHY, dikutip Tribunnews.com.

"Mereka (para pengurus) adalah petarung yang sah mereka tidak selalu berteriak tetapi mempunyai kegigihan dan determinasi untuk terus membesarkan Partai Demokrat," tegasnya.

"Kami yang ada di sini tidak kemana-mana saat Demokrat terpuruk. Mereka mengatakan telah berkorban dan berjuang untuk Demokrat, padahal kenyataannya ketika kami berjuang mereka kemana," ungkap AHY.

(TribunnewsWiki.com/Ahmad Nur Rosikin)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri

Berita Populer