Inilah 14 Daerah yang Masuk Zona Hijau di Indonesia, Ada Daerah Sama Sekali Tak Terdampak Covid-19

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peta zonasi penularan Covid-19 di Indonesia

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Inilah 14 daerah yang masuk dalam zona hijau di Indonesia, bahkan ada daerah yang tidak terdampak.

Sebagai informasi, risiko penularan kasus Covid-19 di daerah ditunjukkan dengan warna berbeda-beda.

Berikut warna-warna yang digunakan untuk menandai risiko kenaikan kasus Covid-19:

Merah: risiko tinggi

Oranye: risiko sedang

Kunung: risiko rendah

Hijau: tidak ada kasus dan tidak terdampak

Ilustrasi tes Covid-19. (Pixabay/fernandozhiminaicela)

Hingga saat ini ada 12 daerah (2.33%) yang mempunyai risiko tinggi penularan Covid-19.

Untuk daerah risiko sedang menunjukkan ada 277 (53.89%).

Sementara ada 211 daerah atau 41.05% masuk dalam risiko rendah.

Sementara untuk zona hijau terbagi dua, yakni tidak ada kasus dan tidak terdampak.

Dikutip dari covid19.go.id ada 11 daerah yang tidak ada kasus atau sebesar 2.14%.

Baca: 12 Daerah di Indonesia yang Beresiko Tinggi Penularan Covid-19, DKI Jakarta Justru Tak Ada

Baca: Sudah Dua Kali Disuntik Vaksin Sinovac, Bupati Serang Malah Positif Covid-19, Ini Penjelasan Dinkes

Sedangkan untuk wilayah tidak terdampak ada 3 daerah, dengan presentase 0.58 persen.

Berikut daerah yang masuk dalam zona tidak terdampak dan tidak ada kasus seperti dikutip situs covid19.go.id, 28 Februari 2021:

Zona tidak terdampak

1. Provinsi Papua

Puncak

Dogiyai

Intan Jaya

Simulasi Penanganan Pasien Pengidap Virus Covid-19 di RSUD Margono Purwokerto (TribunJateng.com/Permata Putra Sejati)

Zona tidak ada kasus

1. Sumatera Utara

- Nias Utara

- Nias Barat

2. Papua Barat

- Raja Ampat

3. Papua

- Puncak Jaya

- Pegunungan Bintang

- Yahukimo

- Tolikara

- Waropen

- Mamberamo Raya

Baca: Korea Utara Dilanda Bencana Kelaparan Akibat Aturan Ketat Kim Jong Un Terkait Pandemi Covid-19

Baca: Vaksin Covid-19 Saat Ini Tak Bisa Tangani Virus Corona Varian B.1.1.7? Ini Penjelasan Para Ahli

4. Nusa Tenggara Timur

- Sumba Tengah

5. Maluku Utara

- Pulau Taliabu

Wiku Adisasmito, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 membeberkan soal jumlah wilayah yang masuk zona hijau di Indonesia.

Wiku menuturkan, jumlah wilayah yang masuk ke dalam zona hijau corona di Indonesia semakin sedikit, seperti dikutip dari covid19.go.id.

Wiku mengatakan, menilik dari perkembangan pada Februari 2021, jumlah zona hijau sangat sedikit.

"Dapat dilihat secara cepat, bahwa zona hijau yang awalnya cukup banyak di wilayah barat dan timur Indonesia, jumlahnya semakin lama semakin berkurang," ujar Wiku.

Sebagai informasi, data hingga 28 Februari 2021, hanya ada 14 kabupaten/kota yang masuk ke dalam zona hijau virus corona.

Sebagai tambahan informasi, zona hijau sendiri terbagi menjadi dua kategori, yaitu zona tak terdampak dan zona tidak ada kasus Covid-19.

Wiku Adisasmito mengatakan jumlah daerah dalam zona oranye sebanyak 277 kabupaten/kota atau lebih dari 59 persen dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia, seperti dikutip situs covid-19.go.id, Kamis (4/3/2021), via Kompas.

" Zona oranye, awalnya hanya mendominasi pulau Jawa saja dan sebagian di pulau Kalimantan dan Sumatera, perkembangannya terlihat signifikan," paparnya.

Sebagai informasi Peta Zonasi Risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.

Indikator-indikator yang digunakan adalah sbb:

INDIKATOR EPIDEMIOLOGI

1) Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak

2) Penurunan jumlah kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak

3) Penurunan jumlah meninggal kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak

4) Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak

5) Penurunan jumlah kasus positif & probable yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak

6) Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak

7) Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif & probable

Baca: Bahaya Darah Tinggi Sebagai Penyakit Penyerta Covid-19, Waspada 8 Gejalanya

Baca: Teriak Lalu Lari hingga Diseret, Petugas Satpol PP Ini Histeris saat Hendak Disuntik Vaksin Covid-19

8) Laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk

9) Mortality rate kasus positif per 100,000 penduduk

10) Kecepatan Laju Insidensi per 100,000 penduduk

Tambahan informasi, data probable didapatkan dari data PHEOC utk nomor 1, 3, dan 7.

Sedangkan data probable untuk nomor 6 didapatkan dari data RS Online

INDIKATOR SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT

1) Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir

2) Positivity rate rendah (target ≤5% sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)

INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN

1) Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS

2) Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS

Sumber data ini didapat dari:

- Data kasus positif dan pemeriksaan laboratorium berdasarkan data surveilans Kementerian Kesehatan.

- Data pasien ODP, PDP, dan kapasitas pelayanan RS didapatkan berdasarkan data RS Online di bawah koordinasi Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka, Kompas.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 14 Wilayah Indonesia yang "Bebas" Corona dan 12 Daerah yang Berisiko Tinggi



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer