KLB Partai Demokrat: Moeldoko Ditetapkan sebagai Ketua Umum, Marzuki Alie Jadi Ketua Dewan Pembina

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, memberi sambutan saat menghadiri HUT Perum PPD ke-65, Senin (22/7/2019) yang berlangsung di Kantor Perum PPD, Ciputat. Dalam sambutannya dihadapan ratusan karyawan yang hadir Moeldoko memberi ucapan selamat kepada Perum PPD ke-65.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat menetapkan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat periode 2021-2025.

Berdasarkan siarang langsung yang ditayangkan Kompas TV, politisi Demokrat yang sebelumnya dipecat, Jhoni Allen Marbun, membacakan, ada dua kandidat ketua umum dalam KLB tersebut.

Kedua kandidat tersebut ialah Moeldoko dan mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus mantan Ketua DPR Marzuki Alie.

Namun peserta KLB akhirnya memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat versi KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Menetapkan Dr. H. Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat," ujar Jhoni Allen dalam siaran langsung di Kompas TV, Jumat sore.

Adapun Marzuki Alie didapuk sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat periode 2021-2025.

Baca: KLB Partai Demokrat Digelar Hari Ini, KSP Moeldoko Jadi Kandidat Ketum Terkuat

Moeldoko pun menyampaikan sambutannya usai ditetapkan sebagai ketua umum.

Ia menyampaikan sambutannya via sambungan telepon.

"Dengan demikian saya menghargai dan menghormati keputusan Saudara. Oke, kita terima menjadi ketua umum," ucap Moeldoko lewat sambungan telepon.

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Keterangan pers tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

KLB dianggap ilegal

Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di hotel The Hill, Sibolangit, dianggap ilegal oleh Ketua  DPD Partai Demokrat Sumatera Utara Herri Zulkarnain.

Selain itu, KLB tersebut juga disebut melanggar protokol kesehatan (prokes) sehingga bisa berpotensi menyebarkan Covid-19.

Tak hanya itu, Herri mengatakan kader Partai Demokrat Sumut yang mengikuti KLB itu akan dipecat.

Sementara anggota DPR yang ikut akan di-PAW atau penggantian antar waktu. 

"Bagaimana pun KLB tersebut adalah ilegal. Sebagai Partai Demokrat, berhak menggagalkan, membubarkan acara tersebut karena tidak sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga partai.  Sudah laporkan ke Polrestabes Medan," ujar Herri, Jumat (5/3/2021), dikutip dari Kompas.

Herri mengatakan kegiatan itu mengumpulkan massa sehingga sudah melanggar prokes di provinsi itu.

"(Berapa orang di sana) Tidak jelas. Cuman dapat kabar burung, sampai 1.000 orang. Berarti kan sudah melanggar prokes," katanya. 

Lambang Partai Demokrat (Demokrat.co.id)

Baca: KLB Partai Demokrat Digelar Hari Ini, KSP Moeldoko Jadi Kandidat Ketum Terkuat

Herri berharap kader Partai Demokrat Sumut tetap tegak lurus kepada Ketua Umum Partai Demokrat, AHY.

"(yang dilakukan di sana) kita minta kepada pengelola hotel dan kepolisian untuk bubarkan kegiatan tersebut. Kalau tidak dibubarkan, nanti Partai Demokrat yang bubarkan," katanya. 

Menurutnya, sampai saat ini belum ada kader Partai Demokrat Sumut yang terlihat mengikuti KLB.

"(Kalau nanti ada) langsung dipecat dan yang DPR langsung di PAW. Itu kebanyakan adalah yang bukan pengurus dan yang sudah dipecat dari partai Demokrat," ungkapnya. 

Demokrat Sumut ke Sibolangit untuk membubarkan KLB ilegal

Menurut Herri, pihaknya bergerak ke Sibolangit untuk membubarkan KLB.

Namun, dari yang akan berangkat ke Sibolangit ini, ada sebagian yang tidak hadir karena mungkin kondisi sedang sakit dan sebagainya.

Baca: Darmizal Yakin Moeldoko Akan Jadi Ketum Partai Demokrat Gantikan AHY dalam KLB yang Digelar Hari Ini

Herri juga menegaskan bahwa kegiatan KLB tersebut tidak ada izinnya. 

"Dan juga kita lihat dengan situasi kondisi pandemi Covid-19 ini kan tidak dibolehkan dan itu sudah melanggar prokes Covid-19 di Sumut," katanya. 

Pengamat: merusak demokrasi dan partai

Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, KLB yang digelar oleh sejumlah eks kader Partai Demokrat akan merusak demokrasi dan partai. Pasalnya, saat ini sikap politik Partai Demokrat adalah oposisi pemerintah.

Apalagi, kata dia, ada nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang diduga terlibat dalam isu kudeta partai yang kini dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.

"Partai oposisi diserang dengan politik belah bambu, apalagi kuat dugaan campur tangan kekuasaan disana. Ini merusak demokrasi dan partai," kata Pangi kepada Kompas.com, Jumat (5/3/2021).

Menurut dia, keributan yang terjadi di internal partai berlambang mercy itu dapat mengganggu kinerja mesin partai. Sebab, ada kekhawatiran keributan itu justru akan berlangsung cukup panjang.

"Nanti berlanjut ribut di sekretariat, di pengadilan, dan Menkumham, kapan partai bisa fokus untuk mempersiapkan kemenangan, soliditas kader juga sangat terganggu," katanya.

Dampak yang lebih panjang, kata dia, elektabilitas Partai Demokrat pun terancam terganggu karena terlalu sibuk berkutat dengan konflik internal.

"Tidak ada partai politik yang sehat elektabilitasnya akan bagus ketika politik belah bambu via KLB dijalankan," kata dia.

Eks kader Partai Demokrat, Muhammad Darmizal, mengklaim bahwa KLB yang digelar kubu kontra AHY hari ini, akan menghasilkan ketua umum baru yakni Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Darmizal MS ditemui wartawan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (25/2/2021). (Tribunnews.com, Chaerul Umam)

Darmizal mengatakan tujuan diadakannya KLB adalah memperkuat perolehan suara Partai Demokrat pada Pemilu serentak 2024.

"Insya Allah di bawah pimpinan ketum baru, PD akan menjadi pemenang Pemilu 2024, dengan targe suara di atas 25 persen," kata melalui keterangan tertulis, Kamis (4/3/2021).

Darmizal menyebut bahwa seluruh kebutuhan alat peraga disiapkan dan ditanggung oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC).

Padahal saat ini AHY diketahui masih memegang kendali terhadap DPP Partai Demokrat.

Ia juga mengklaim bahwa KLB dihadiri sekitar 1.200 orang terdiri dari peserta DPC dan DPD serta tamu undangan di seluruh tanah air.

(Tribunnewswiki/Niken/Tyo/Kompas/Tatang Guritno/Dewantoro)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kalahkan Marzuki Alie, Moeldoko Ditetapkan KLB Kubu Kontra AHY Jadi Ketum Demokrat"



Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer