Pihak stasiun televisi KBS resmi menghentikan kerjasamanya dengan Ji Soo dalam drama tersebut.
Aktor Na In Woo akan mengisi posisi kosong pemeran utama drama tersebut menggantikan Ji Soo.
Agensi yang menaungi Na In Woo, Cube Entertainment, juga telah mengonfirmasi bahwa ada tawaran untuk artisnya berperan dalam drama tersebut.
Perwakilan Cube Entertainment menyatakan, Pemeran Mr Queen ini telah menerima tawaran untuk bergabung dengan River Where The Moon Rises untuk berperan sebagai On Dal.
“Dia (Na In Woo) saat ini sedang meninjau tawaran tersebut,” kata pihak Cube Entertainment dikutip dari Soompi, Jumat (5/3/2021).
KBS pecat Ji Soo
Stasiun televisi KBS secara resmi sudah mengumumkan Ji Soo akan keluar dari drama River Where The Moon Rises per 5 Maret 2021.
Hal itu diputuskan menyusul tuduhan Ji Soo terlibat dalam kekerasan atau bullying di sekolah.
Saat ini, diskusi masih berlangsung mengenai apakah episode mendatang River Where The Moon Rises akan tayang pada 8 dan 9 Maret mendatang.
Untuk diketahui, Ji Soo tengah menjadi sorotan setelah ramai tuduhan soal bullying yang dia lakukan di masa sekolah.
Semua berawal dari sebuah unggahan oleh netizen anonim yang menyebut diri mereka sebagai teman sekelas Ji Soo di SMP Seorabeol antara tahun 2006 hingga 2008.
Baca: Tersandung Skandal Bullying dan Kekerasan, Aktor Jisoo Minta Maaf Masa Lalu Buruknya Terungkap
Mereka mengklaim kalau Ji Soo adalah anak nakal dan pem-bully ketika sekolah.
Aktor Korea Selatan kelahiran 30 Maret 1993 itu telah menanggapinya lewat sebuah surat permintaan maaf.
Dilansir Soompi, Ji Soo menuliskan, ia meminta maaf kepada orang yang menderita karenanya.
"Saya dengan tulus meminta maaf kepada orang-orang yang menderita karena saya.
Tidak ada alasan untuk kesalahan masa lalu saya,"
"Itu adalah hal-hal yang tidak bisa dimaafkan," tulis Ji Soo dalam unggahan Instagramnya @actor_jisoo, Kamis (3/2/2021).
Baca: Tersandung Korupsi Asabri, Sederet Barang Mewah Jimmy Sutopo Disita, Salah Satunya Mobil Rolls-Royce
Ia mengatakan, ketika memulai karier aktingnya, dirinya menerima banyak sekali minat dari publik dengan masa lalu yang kelam.
Namun, ia mengaku selalu merasa bersalah terkait masa lalunya yang mem-bully teman sekolahnya.
Ji Soo juga merasa menyesal karena terlambat untuk membalikkan keadaan. Hal itu membuatnya sangat cemas.
Ia bahkan merasa dihancurkan oleh masa lalunya yang kelam.
Baca: Bocoran One Piece 1006: Kehebatan Marco Lawan 3 Komandan Yonko, Sanji Bingung Harus Selamatkan Siapa
"Namun, selalu ada bagian dari diri saya yang merasa bersalah tentang masa lalu, dan penyesalan saya, yang datang terlambat bagi saya untuk membalikkan keadaan, selalu membuat saya sangat cemas," ujarnya.
"Saya selalu merasa dihancurkan oleh masa lalu saya yang kelam," imbuhnya.
Kemudian, ia juga merenungkan dan menyesali masa lalunya yang tidak akan bisa terhapus semasa hidupnya.
"Saya ingin mengungkapkan penebusan mendalam saya kepada orang-orang yang pasti sudah lama menderita sambil menonton saya melakukan pekerjaan saya sebagai aktor," kata Ji Soo.
"Saya akan merenungkan dan menyesali masa lalu saya, yang tidak akan pernah bisa terhapus, selama sisa hidupku," lanjutnya.
Aktor pemeran 'River Where The Moon Rises' itu pun mengaku merasa tersiksadan bersalah atas fakta bahwa saya telah menimbulkan permasalahan di drama tersebut.
"Saya tersiksa dan merasa bersalah atas fakta bahwa saya telah menimbulkan kerusakan yang luar biasa pada jaringan, produser, aktor, dan semua staf yang diam-diam bekerja keras di lokasi drama ("River Where the Moon Rises")," ungkapnya.
"Saya sangat berharap bahwa drama tidak melihat kerusakan lebih lanjut karena saya," lanjut dia.
"Dengan berlutut, saya dengan tulus meminta maaf kepada semua orang yang telah disakiti oleh saya," tutup Ji Soo.
Baca: Ji Soo
Baca: Na In Woo
Sebelumnya, pada 2 Maret beredar postingan yang diunggah di forum online oleh seseorang yang menuduh Ji Soo sebagai pelaku kekerasan di sekolah.
Sosok yang identitasnya tidak diungkap itu, mengatakan, mereka pergi ke sekolah menengah yang sama dengan Ji Soo dari 2006 hingga 2008.
"Kim Ji Soo memiliki tubuh yang lebih besar daripada anak-anak lain seusianya saat itu. Mulai tahun kedua sekolah menengahnya pada tahun 2007, dia menjelajahi sekolah sebagai anak nakal dan melakukan segala macam perbuatan buruk," tulisnya dengan anonim A.
"Para penjahat saat itu, termasuk Kim Ji Soo, cukup sistematis. Pertama-tama, berkelahi dengan Kim Ji Soo dan para penjahat itu tidak terpikirkan," imbuh dia.
Ia mengungkapkan, jika ada anggota kelompok yang tidak sesuai dengan yang lainnya, maka akan dipukuli.
"Jika ada anggota dari kelompok itu yang mengalami sesuatu yang bahkan sedikit tidak menyenangkan, mereka semua akan pergi dan memukuli orang itu, menginjak-injak mereka dengan cara yang menghina dan menyeluruh," kata dia.
A mengklaim bahwa Ji Soo dan teman-temannya memaksa teman sekelasnya untuk membelikan mereka rokok dan melemparkan makanan ke siswa lain saat makan siang dan tertawa.
“Saya diintimidasi oleh Kim Ji Soo dan anak nakal di tahun 2008, tahun ketiga saya di sekolah menengah. Kata 'bullying' saja tidak cukup untuk menggambarkan semuanya," kata A.
"Saya adalah korban dari semua jenis kekerasan di sekolah seperti diasingkan, kekerasan, pemerasan, penghinaan, dan bahasa yang kasar," lanutnya.
"Itu dimulai ketika B, salah satu anak nakal dalam kelompok Kim Ji Soo, mengambil sertifikat hadiah siswa lain. Saya pergi ke B dan berkata saya akan melaporkan mereka ke polisi jika mereka tidak mengembalikan sertifikat hadiah," jelas A.
A mengaku, kehidupan sekolah menengahnya usai kejadian itu, berubah menakutkan baginya. Perilakunya menurt dia merupakan tindakan oposisi.
"Mereka berhati-hati, mungkin karena saya memberi tahu mereka bahwa saya akan melaporkan mereka ke polisi. Mereka dengan licik memerintahkan teman sekelas lainnya untuk menindas saya agar mereka terhindar dari masalah," tandasnya.
A menulis, teman sekelas yang diperintahkan oleh Ji Soo dan lainnya, terus-menerus datang untuk mengumpat kata-kata makian yang sangat menyinggung kepada mereka.
Selain itu, Ji Soo dan teman-temannya mengumumkan kepada para siswa di sekolah bahwa siapa pun yang berbicara kepada A akan mati di tangan mereka.
A menjelaskan bahwa mereka tidak bisa dengan bebas berjalan di sekitar sekolah karena takut bertemu dengan Ji Soo, yang diduga akan mengutuk A dan memukul kepala atau pipi mereka.
A menambahkan bahwa Ji Soo membawa pistol BB dan menembakkannya ke siswa untuk bersenang-senang.
"Apa yang saya tulis di sini hanyalah apa yang saya 'alami' secara langsung, dan ada lebih banyak orang yang telah melalui kasus kekerasan sekolah yang lebih serius yang dilakukan oleh Kim Ji Soo," kata dia.
"Saya ingin menulis beberapa di antaranya di sini, tetapi (korban) mungkin tidak menginginkannya, jadi saya tidak," ungkapnya.
"Jujur saja, dibandingkan dengan apa yang dialami anak-anak lain saat itu, pengalaman saya tidak seberapa. Tetapi hanya karena kasus lain lebih jahat dan parah, bukan berarti apa yang terjadi pada saya harus dianggap enteng," pungkasnya.
Selain itu, A mengaku tidak menginginkan kompensasi atau permintaan maaf.
Menurutnya, semuanya telah terjadi, ia hanya menginginkan sesuatu hal.
"Hanya ada satu hal yang saya inginkan. Kim Ji Soo. Jika akting adalah apa yang ingin Anda lakukan, lakukanlah. Tapi pertahankan gelar 'pelaku kekerasan sekolah' di depan nama Anda selamanya di hati Anda," tandasnya.
"Seperti saya, tak terhitung banyaknya orang yang Anda bully tidak akan pernah melupakan ingatan itu. " tutup A.
Diketahui, usai A memosting tulisannya, dua orang lainnya menyampaikan pengalaman mereka.
Satu orang menyatakan, Ji Soo telah memukuli mereka terus-menerus.
Sementara satu orang lainnya, menyatakan Ji Soo telah melecehkan mereka secara verbal.
Baca: Berkarier Sejak Bangku SMP, Teman Sekolah Aktor Korea Ji Soo Ungkap Perilaku Bullying Sang Artis
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Niken/Anindya, Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Na In Woo Akan Gantikan Ji Soo di Drama River Where The Moon Rises"