Eko Haryono pada Kamis (4/3/2021) menuturkan soal peneliti Geologi yang biasa menggunakan pewarna untuk mengidentifikasi sungai bawah tanah.
Pewarna akan dimasukan dari luweng atau ujung sungai.
Kemudian akan dibiarkan mengalir mengikuti arus yang bertujuan untuk mengetahui arah dan aliran sungai bawa tanah yang diteliti.
"Namun kejadian di Tawangsari itu keluarnya dipermukaan tanah, ini masih menjadi pertanyaan. Kalau ada yang melakukan penelitian, harusnya air merah itu keluarnya di sungai," papar Eko.
Sebelumnya Eko menuturkan, cairan merah yang keluar itu mirip seperti cairan pewarna.
Ini karena ciri-ciri air merah yyang ditemukan tersebut tidak berbau, tidak lengket, dan encer.
"Ya, itu ciri-cirinya seperti pewarna," ujar Eko.
Penelitian lebih lanjut, imbuh Eko, juga diperlukan.
Baik dari kondisi dilingkungan sekitarnya, atau ada unsur kesengajaan.
"Kalau disekitar sana ada pabrik, atau aktivitas masyarakat yang menggunakan pewarna, itu mungkin bisa terjadi," kata dia.
Baca: Cairan Merah Mirip Darah Mengalir di Tanah di Sukoharjo Buat Warga Heboh
Baca: Foto Viral Wanita Pamer Pelat Dinas Palsu saat Diciduk Polisi Militer, Ternyata Orang Bandung
"Atau ada seseorang yang menanam bubuk pewarna, sehingga saat hujan, kemasan bocor dan memunculkan warna merah itu," imbuh Eko.
Sementara itu, lingkungan dari tanah yang berdarah itu jauh dari pabrik.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Pundungrejo, Sutardi, secara terpisah,.
"Kalau aktivitas masyarakat yang menggunakan pewarna, setau saya tidak ada,"
"Apalagi sekililingnya itu sudah ada kebon, dan hutan," terangnya.
Sebelumnya ramai diberitakan tentang cairan mirip darah mengalir di tanah di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kejadian ini terjadi Rabu (3/3/2021) di Dukuh Sentul RT 3 RW 5, Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.
Bahkan pihak desa juga belum bisa mengidentifikasi asal air berwarna merah yang gegerkan warga ini.
Dikutip dari Tribun Solo, fenomena langka ini baru terjadi untuk pertama kalinya.
Menurut keterangan warga sekitar, Marimo, kejadian tanah berdarah itu terjadi sekira pada Rabu (3/3/2021) pada pukul 14.30 WIB.
"Awalnya sekira jam 13.00 WIB itu hujan deras, lalu sempat reda sekira jam 14.30 WIB, terus muncul cairan merah itu," urainya, Kamis (4/3/2021).
Warga langsung berbondong-bondong mendatangi lokasi tanah berdarah tersebut.
Mulanya, lanjut Marimo, air berwarna merah itu muncul cukup deras.
"Mirip darah segar, seperti saat keluar dari tubuh hewan jika disembelih," papar dia.
Derasnya air berwarna merah itu bahkan hingga mengalir ke saluran air disekitar pekarangan kosong tersebut.
Lama kelamaan air berwarna merah tersebut keluar semakin sedikit dan kemudian tidak muncul lagi.
"Setelah itu turun hujan lagi. Lalu sekira pukul 17.00 WIB, sudah tidak keluar lagi hingga pagi ini," kata dia.
Baca: Ternyata Bawang Merah Tak Boleh Dimakan Orang dengan 5 Kondisi Ini
Baca: Sejumlah Nasabah Bank Plat Merah Ini Mengaku Kehilangan Uang di Rekening, Ada Penarikan Misterius
Marimo juga mengaku merinding melihat air berwarna merah seperti darah tersebut keluar.
"Saya tidak berani mendekat, saya merinding melihat air itu," papar dia
Sutardi selaku Sekretaris Desa (Sekdes) Pundungrejo, pun mengaku merinding saat melihat air tanah berdarah tersebut.
Sutardi mengatakan, pihaknya belum mengambil sempel air itu.
"Air berwarna merah itu muncul sekira pukul 14.30 WIB. Ada dua titik yang mengeluarkan air berwarna merah itu dari dalam tanah," kata Sutardi
Air berwarna merah mirip darah tersebut muncul selama dua jam.
Warga kemudian memberikan tanda dititik keluarnya cairan merah itu dengan bambu.
"Kami sudah melaporkan ke Polsek, Koramil, dan Kecamatan. Namun, saat akan ditinjau, airnya sudah mampet," ungkap dia.
Diketahui, perisitwa ini terjadi diawali dengan hujan deras yang terjadi sekira pukul 13.00 WIB.
Cairan tersebut berwarna merah pekat seperti darah, namun tak berbau.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dusun Pundungrejo Andreas, Kamis (4/3/2021).
Baca: Fenomena Tanah Bergerak Resahkan Warga Sukabumi, Ahli Mulai Lakukan Kajian Awal
Baca: Viral Video Angin Puting Beliung di Waduk Gajah Mungkur, BMKG Sebut Ini Fenomena Waterspout
Saat itu Andreas langsung meninjau kejadian tersebut dan mencoba memegang cairan tersebut.
"Itu airnya merah pekat, seperti darah. Tapi tidak ada baunya," kata dia kepada TribunSolo.com,
"Kalau darah kan ada bau amis, ini tidak," papar Andreas.
Andreas juga mengatakan jika cairan tersebut seperti air biasa.
"Encer dan tidak lengket. Kalau getah tanaman kan biasanya lengket," jelasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TRIBUNNEWS dengan judul Misteri Cairan Merah Mirip Darah Keluar dari dalam Tanah, Ahli UGM: Ini Masih Jadi Pertanyaan