Ditinggal Penduduk, Kampung Sumbulan Ponorogo Jadi Kampung Mati, Hanya Masjid yang Masih Beroperasi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cerita Kampung Sumbulan, kampung tak berpenghuni ditinggalkan warganya

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ada sebuah kampung di Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo yang tak memiliki penduduk satu pun.

Karenanya, kampung ini dijuluki kampung tanpa penghuni.

Terhitung hanya ada empat rumah yang masih berdiri di kampung bernama Sumbulan itu.

Kendati demikian, pintunya tertutup rapat.

Sebagian rumah juga sudah tampak reot dan struktur bangunannya mulai rusak, sebagaimana diberitakan Surya.

Saat mengunjungi kampung yang berjarak 10 Km dari pusat kota Ponorogo tersebut, satu-satunya bangunan yang masih digunakan aktivitas adalah masjid.

Adalah Tohari, eks warga kampung Sumbulan yang sehari-hari menyempatkan diri untuk menengok kampung halamannya tersebut.

Baca: Viral Proyek Jembatan Bambu di Ponorogo Habiskan Rp 200 Juta, Pemkab: Pembangunan Belum Selesai

Baca: Viral Seorang Pria Asal Ponorogo Bayar Pajak Pakai Uang Receh, Minta Agar Jangan Dikorupsi

Sumbulan, satu Kampung di Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo yang sepi tak berpenghuni. (tribun jatim/sofyan arif)


Ia selalu mampir ke kampung halamannya tersebut sepulang dari sawahnya.

Tohari tidak ingin masjid di kampung tersebut mangkrak tak digunakan sama sekali.

"Sepulang dari sawah saya ke sini. Untuk Salat Dhuhur dan Salat Ashar," jelas Tohari.

"Kalau waktunya salat Subuh, Maghrib, Isya ya kosong," lanjutnya.

Tohari menceritakan, dulunya kampung tersebut ramai layaknya kampung yang lain.

Bahkan sempat ada pesantren yang mempunyai cukup banyak santri.

Baca: Sosok Friedrich Silaban, Seorang Nasrani yang Menang Kompetisi sebagai Arsitek untuk Masjid Istiqlal

Baca: Ribuan Pemuka Agama Jalani Vaksinasi Covid-19 Hari Ini, Masjid Istiqlal Dipilih sebagai Lokasi

Sumbulan, satu Kampung di Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo yang sepi tak berpenghuni. (tribun jatim/sofyan arif)

Namun mulai tahun 1960 an, warga kampung Sumbulan mulai meninggalkan kampung halamannya.

"Misalnya menikah, warga sini selalu pindah ikut pasangannya. Lalu ada juga yang kerja dan pindah rumah," terang Tohari.

Begitupun Tohari yang memutuskan untuk pindah ke Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Babadan pada tahun 1982.

Mayoritas, penyebab warga Kampung Sumbulan pindah adalah akses jalan yang sulit.

Baca: Viral Video Pasangan Mesum di Taman Kota Ponorogo, Terekam Keduanya Saling Pangku

Baca: Perselingkuhan Eks Bu Kades dan Perangkat Desa di Ponorogo Berujung Bayar Denda 400 Sak Semen

Cerita Kampung Sumbulan, kampung tak berpenghuni ditinggalkan warganya (TribunJatim.com/ Sofyan Arif Candra)

Walaupun tidak terlalu jauh dari pusat kota, Kampung Sumbulan memang terbilang terpencil.

Warga harus melewati jalan setapak lebih dari 3 Km di tengah hamparan sawah yang jauh dari kampung lainnya.

"Sebenarnya ya enak saja tinggal di sini. Listrik juga sudah ada. Tapi tidak ada tetangganya," jelas Tohari.

Jika akses jalan diperbaiki, tidak menutup kemungkinan banyak warga yang akan kembali tinggal di kampung tersebut.

(TribunnewsWiki.com/NR, Surya/Sofyan Arif Candra Sakti)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Melihat Dari Dekat Sumbulan, Kampung Tanpa Penghuni di Pelosok Kabupaten Ponorogo



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi

Berita Populer