Donald Trump Sebut Vaksinasi Covid-19 di AS adalah Jasanya, Bukan Joe Biden

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ORLANDO, FLORIDA - 28 FEBRUARI: Mantan Presiden AS Donald Trump berpidato di Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC) yang diadakan di Hyatt Regency pada 28 Februari 2021 di Orlando, Florida. Dimulai pada tahun 1974, CPAC menyatukan organisasi konservatif, aktivis, dan pemimpin dunia untuk membahas masalah yang penting bagi mereka. Joe Raedle / Getty Images / AFP

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden ke-46 AS, Donald Trump kembali tampil ke publik dan memberikan pidato pertama kali sejak lengser dari jabatan.

Dia berbicara dalam Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC), di Orlando, Florida, Minggu (28/2/2021) waktu setempat.

Dalam forum tersebut, Trump kembali melontarkan klaim-klaim yang kontroversial.

Satu di antaranya adalah soal vaksin Covid-19.

Donald Trump meyakini vaksinasi yang sedang berlangsung di AS tak lepas dari jasanya.

Dia mengklaim memberikan administrasi Biden sebuah "keajaiban medis modern" terkait ketersediaan vaksin di Negara Paman Sam.

Baca: Donald Trump Pidato Pertama Sejak Lengser, Sesumbar Bakal Kalahkan Demokrat dan Rebut Gedung Putih

Baca: Tak Lagi Dilindungi Donald Trump, Putra Mahkota Arab Ketar-ketir Ketahuan Bunuh Jurnalis Khashoggi

ORLANDO, FLORIDA - 28 FEBRUARI: Mantan Presiden Donald Trump berpidato di Konferensi Tindakan Politik Konservatif yang diadakan di Hyatt Regency pada 28 Februari 2021 di Orlando, Florida. Dimulai pada tahun 1974, CPAC menyatukan organisasi konservatif, aktivis, dan pemimpin dunia untuk membahas masalah yang penting bagi mereka. Joe Raedle / Getty Images / AFP (JOE RAEDLE / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP)

Bahkan dia menyebut Biden akan kehilangan ratusan juta orang seandainya dirinya tak melakukan hal itu.

"Anda akan kehilangan ratusan juta orang" jika bukan dari Trump, katanya dikutip TribunnewsWiki.com dari The Sun.

“Jangan sampai mereka lupa ini kami,” ujarnya soal peredaran vaksin.

"Ingat, kami merawat banyak orang." Katanya.

Bertolak belakang, Joe Biden sendiri sempat menyalahkan Trump atas jumlah vaksin yang tidak memadai di AS.

Sementara Jurnal Ilmiah The Lancet menyebut hampir setengah korban tewas Covid-19 bisa selamat jika Trump becus menangani pandemi.

Sebenarnya kontroversi Trump soal Covid-19 sudah disorot Biden sejak masa kampanye.

Mengingat Kembali Perdebatan Trump dan Biden dalam Debat Perdana Capres AS 2020

Calon presiden dari Presiden AS Donald Trump (kanan), mantan Wakil Presiden AS Joe Biden dan moderator, pembawa berita NBC News, Kristen Welker (tengah) berpartisipasi dalam debat presiden terakhir di Belmont University di Nashville, Tennessee, pada 22 Oktober 2020. (JIM BOURG / POOL / AFP)

Baca: Dulu Jadi Sekutu Dekat AS di Era Trump, Kini PM Israel Belum Pernah Dihubungi Joe Biden, Diremehkan?

Baca: Donald Trump Bebas dari Ancaman Pemakzulan Kedua, Lepas atas Tuduhan Hasut Kerusuhan Capitol AS

Debat Calon Presiden AS dilakukan di Case Western Reserve University, Cleveland, AS, pada Selasa (29/9/2020) malam waktu setempat, atau Rabu pagi WIB.

Suasana dalam debat tersebut panas.

Joe Biden mempertanyakan penanganan virus corona yang dilakukan oleh Trump.

Ia menoleh ke kamera dan bertanya pada rakyat AS.

Biden mengatakan ke arah kamera Trump sudah mengetahui betapa bahanya virus corona.

Akan tetapi, menurutnya, Presiden ke-45 AS itu sengaja diam.

“Dia masih belum mengakui bahwa dia tahu ini terjadi. (Dia) tahu betapa berbahayanya (virus corona) pada Februari, dan dia bahkan tidak memberitahumu,” kata Biden.

“Dia panik atau dia hanya melihat pasar saham, salah satunya, karena coba tebak, banyak orang mati dan lebih banyak lagi yang akan mati kecuali dia menjadi jauh lebih pintar, jauh lebih cepat,” kata Biden dikutip Kompas.com.

Trump mempermasalahkan Biden yang mempertanyakan kecerdasannya.

Presiden AS lantas menyerang Biden karena lulus dari University of Delaware dan mengatakan Biden lulus paling rendah atau hampir paling rendah di kelasnya.

Persoalkan Masker

CLEVELAND, OHIO - 29 SEPTEMBER: Presiden AS Donald Trump berbicara selama debat presiden pertama melawan mantan Wakil Presiden dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden di Kampus Pendidikan Kesehatan Universitas Case Western Reserve pada 29 September 2020 di Cleveland, Ohio. Ini adalah yang pertama dari tiga debat terencana antara kedua kandidat menjelang pemilihan pada 3 November. Morry Gash-Pool / Getty Images / AFP (POOL / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP)

Baca: Debat Calon Presiden AS Memanas, Joe Biden: Semua Orang Tahu Donald Trump Pembohong

Lebih dari 200.000 rakyat AS telah meninggal karena Covid-19.

Sedangkan Trump masih meragukan keefektifan mengenakan masker mengejek Biden karena memakai masker.

"Saya tidak memakai masker seperti (Biden), setiap kali Anda melihatnya, dia memakai masker," kata Trump.

"Dia bisa saja berbicara sejauh 200 kaki (60 meter) darinya, dan dia muncul dengan masker besar yang pernah saya lihat," tambah Trump.

Baca: Mary Trump Gugat Donald Trump dan 2 Saudara Donald Trump: Konflik Bisnis Keluarga Trump

Ketika ditanya tentang pemakaian masker, Biden merujuk pada permintaan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Anthony Fauci, kepada rakyat AS untuk memakainya.

Dia menegaskan kembali berapa banyak nyawa yang dapat diselamatkan dalam beberapa bulan mendatang jika orang-orang mengikuti nasihatnya.

Trump melompat untuk membantah bahwa pejabat kesehatannya telah mengatakan "sebaliknya".

"Tidak ada orang serius yang mengatakan sebaliknya," balas Biden.

Saling Sela Pembicaraan Lawan

ILUSTRASI FOTO: Joe Biden (kiri), dan Donald Trump (kanan) (JIM WATSON, Brendan Smialowski / AFP)

Baca: Trump Ejek Lagi Biden karena Pakai Masker: Apakah Dia Ingin Menutupi Operasi Plastik di Wajah Tuanya

Donald Trump dan Joe Biden saling menyela pembicaraan satu sama lain sepanjang debat.

Bahkan Joe Biden sempat berlaku tegas kepada Presiden.

"Bisakah kamu diam, bung?" bentak Biden.

Diberitakan Kompas, bentakan itu dilontarkan Biden ketika pembahasan mengenai Hakim Mahkamah Agung.

Donald Trump memang mencalonkan Amy Coney Barret menggantikan Ruth Bader Ginsburg.

Trump mengklaim pencalonan itu sah karena ia masih seorang presiden.

Baca: Donald Trump Dituding Lakukan Pelecehan Seksual, Dituduh Raba Punggung hingga Dada Mantan Model

“Kami memenangkan pemilihan. Pemilu memiliki konsekuensi. Kami memiliki Senat. Kami memiliki Gedung Putih dan kami memiliki calon yang fenomenal, dihormati oleh semua,” kata Trump.

Tak berhenti di situ.

Biden menyebut Trump sebagai pembohong.

“Faktanya adalah bahwa semua yang dia katakan sejauh ini hanyalah kebohongan. Aku di sini bukan untuk mengungkapkan kebohongannya. Semua orang tahu dia pembohong,” kata Biden.

Perdebatan kedua kandidat terus mewarnai jalannya acara.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Debat Pilpres AS, Biden Pertanyakan Penanganan Covid-19 Trump kepada Rakyat AS"

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer