Parlemen Belanda Nyatakan Perlakuan China terhadap Muslim Uighur adalah Genosida

Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivis HAM berdemonstrasi menentang dugaan genosida terhadap etnis Muslim Uighur oleh pemerintah China di Xinjiang. Parlemen Belanda menyatakan perlakuan China terhadap etnis minoritas Uighur adalah sebuah kejahatan genosida.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Parlemen Belanda mengeluarkan mosi tidak mengikat yang mengatakan perlakuan terhadap minoritas Muslim Uighur di China sama dengan genosida, langkah pertama yang dilakukan oleh sebuah negara Eropa.

Sebelumnya, Kanada juga sudah menyatakan hal sama bahwa China telah melakukan genosida terhadap etnis minoritas Uighur.

"Sebuah genosida terhadap minoritas Uighur sedang terjadi di China," kata mosi Belanda, berhenti mengatakan secara langsung bahwa pemerintah China bertanggung jawab, dikutip Al Jazeera, Jumat (26/2/2021).

Aktivis dan pakar hak asasi PBB mengatakan setidaknya satu juta Muslim telah ditahan di kamp-kamp di wilayah barat Xinjiang yang terpencil.

Para aktivis dan beberapa politisi Barat menuduh China menggunakan penyiksaan, kerja paksa, dan sterilisasi.

China menyangkal pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang dan mengatakan kamp-kampnya memberikan pelatihan kejuruan dan diperlukan untuk melawan pandangan garis keras.

Baca: China Bantah Lakukan Genosida, Beri Bukti Bertambahnya Populasi Muslim Uighur di Xinjiang

Aktivis HAM mengambil bagian dalam demonstrasi menentang genosida China terhadap etnis Muslim Uighur di Xinjiang di depan kedutaan besar China di London.

Kedutaan Besar China di Den Haag mengatakan pada hari Kamis bahwa setiap saran genosida di Xinjiang adalah kebohongan langsung dan parlemen Belanda telah dengan sengaja mencoreng China dan mencampuri urusan dalam negeri China.

Kanada mengeluarkan resolusi yang memberi label perlakuan China terhadap genosida Uighur awal pekan ini.

Dalam konferensi pers pada hari Selasa, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price juga mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah sangat jelas bahwa apa yang telah terjadi di Xinjiang adalah genosida dan itu merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Baca: Twitter Hapus Postingan Kedubes China di AS yang Sebut Wanita Uighur Bukan Lagi Mesin Pembuat Bayi

Mosi Belanda mengatakan bahwa tindakan pemerintah China seperti tindakan yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran dan memiliki kamp hukuman berada di bawah Resolusi PBB 260, umumnya dikenal sebagai konvensi genosida.

Partai VVD konservatif Perdana Menteri Mark Rutte menentang resolusi tersebut.

Menteri Luar Negeri, Stef Blok, mengatakan pemerintah tidak mau menggunakan istilah genosida, karena situasinya belum diumumkan oleh PBB atau pengadilan internasional.

China menyangkal telah melakukan genosida terhadap etnis Muslim Uighur dan meminta Belanda dan negara lainnya tidak mencampuri urusan dalam negeri China.

"Situasi orang Uighur sangat memprihatinkan," kata Blok kepada wartawan setelah mosi itu disahkan, seraya menambahkan bahwa Belanda berharap untuk bekerja sama dengan negara lain dalam masalah ini.

Penulis mosi tersebut, legislator Sjoerd Sjoerdsma dari Partai Demokrat kiri-tengah 66, telah secara terpisah mengusulkan melobi Komite Olimpiade Internasional untuk memindahkan Olimpiade Musim Dingin 2022 dari Beijing.

“Mengakui kekejaman yang terjadi terhadap orang Uighur di China apa adanya, yaitu genosida, mencegah dunia untuk melihat ke arah lain dan memaksa kami untuk bertindak,” katanya kepada kantor berita Reuters dalam tanggapan email atas pertanyaan.

Baca: Kanada Tuding China Lakukan Genosida terhadap Muslim Uighur, China Ingatkan Jangan Campur Tangan

Dalam sebuah pernyataan di situsnya, Kedutaan Besar China di Den Haag mengatakan populasi Uighur di Xinjiang telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menikmati standar hidup yang lebih tinggi dan harapan hidup yang lebih lama.

“Bagaimana Anda bisa menyebut ini sebagai genosida?” itu berkata.

"Masalah terkait Xinjiang tidak pernah tentang hak asasi manusia, etnis atau agama, tetapi tentang memerangi kekerasan terorisme dan pemisahan diri."

Duta Besar China untuk PBB di Jenewa menuduh kekuatan Barat pada hari Rabu menggunakan masalah Uighur untuk mencampuri urusan dalam negeri negaranya.

Aktivis dan pakar hak asasi PBB mengatakan setidaknya satu juta Muslim Uighur ditahan oleh China di kamp-kamp di wilayah barat Xinjiang.

Tekanan yang tumbuh di China atas orang Uighur datang ketika laporan tahunan dari Biro Statistik Nasional China menunjukkan penurunan tajam dan tiba-tiba dalam tingkat kelahiran di Xinjiang di tengah laporan penahanan massal dan pengendalian populasi.

Halaman
12


Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer