Salah satu perubahan tersebut yakni sering mengantuk saat puasa.
Bulan Ramadhan kurang 46 hari lagi, pada bulan itu, mewajibkan umat muslim untuk berpuasa pada siang hari.
Hal ini pun berdampak pada perubahan pola tidur.
Aktivitas seperti makan, minum, interaksi sosial, bahkan olahraga kerap dialihkan pada malam hari.
Ini mengurangi jam tidur maupun kualitas tidur di bulan puasa.
Belum lagi, umat muslin harus bangun lebih awal untuk santap sahur agar kuat melaksanakan puasa seharian.
Baca: Gagal Beli Sukhoi, Prabowo Bakal Borong Jet Tempur Rafale, Negara Asia Tenggara Belum Ada yang Punya
Baca: Cek Daftar Harga Toyota All New Rush 2018 per Februari 2021
Dilansir Kompas.com, Dokter RS PKU Muhammadiyah Solo, dr. Dien Kalbu Ady, menyatakan perubahan pola tidur dan aktivitas tersebut akhirnya dapat menyebabkan seseorang mengantuk.
Hal ini juga membuat sulit berkonsentrasi saat berpuasa di siang hari.
Berdasarkan hasil studi, menurutnya rata-rata umat muslim yang menjalankan puasa melakukan penundaan waktu tidur hingga 1 jam di bulan Ramadhan.
Selain itu, jam tidur masyarakat juga dapat berkurang hingga 30 menit-1 jam sehingga akhirnya menyebabkan kantuk pada siang hari.
dr. Dien berpendapat, rasa kantuk pada siang hari oleh orang yang bepuasa bisa saja ditekan.
Baca: Tangis Pilu Asisten Rumah Tangga Anang Hermansyah Pecah, Mengaku Tak Kuat Melihat Keadaan Ashanty
Baca: Ramalan Zodiak Karier Kamis 25 Februari 2021, Taurus Fokos, Sagitarius Tentukan Skala Prioritas!
Jika memungkinkan, dianjurkan untuk mengambil waktu sebentar untuk tidur siang.
dr. Dien meyakini, dengan tidur siang rasa kantuk akan hilang.
Namun, ia mnganjurkan tidak lebih dari 30 menit untuk tidur siang.
Hal ini justru membuat tubuh menjadi lemas.
dr.Dien menyarankan, tidur siang cukup 1--25 menit agar tidak mengganggu jam biologis tubuh.
Menurutnya, rasa kantuk pada siang hari dapat ditekan dengan menjaga jam tidu di malam hari.
Rasa cukup tidur di malam hari ini dapat menyebabkan seseorang tidak memiliki "hutang tidur" di siang hari, sehingga tetap terjaga.
Bergerak
Rasa kantuk dapat dipicu dari seringnya duduk atau diam di tempat pada siang hari.
Termasuk saat bekerja atau belajar.
Terlalu terpaku pada komputer atau gadget dapat membuat seseorang hanya terfokus pada satu pandangan yang monoton.
Hal itu bisa memicu rasa lelah dan kantuk.
Jadi, dianjurkan untuk mengganti pemandangan, terutama ketika kantuk menyerang.
Alihkan pemandangan dari layar selama 30 detik dan ulangi hal itu selama 2 menit untuk membuat mata menjadi rileks dan segar.
Baca: Rekomendasi 5 Obat Alami untuk Mengatasi Mual
Baca: Celine Evangelista Blak-blakan Kondisi Rumah Tangga, Jelaskan Soal Stefan William dan Vicky Prasetyo
Pencahayaan yang meredup juga dapat memicu rasa kantuk.
Pada kondisi ini, mata akan menangkap sinyal untuk beristirahat sehingga bisa menjadi mengantuk.
d. Dien menyarankan untuk mencari sinar matahari langsung.
Menyalakan lampu di ruangan juga dapat menjadi alernatif.
Mengobrol juga dapat dilakukan untuk mengatasi kantuk.
Ini bisa meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan berkonsentrasi.
dr. Dien menyebut, pola makan yang kurang baik saat berbuka puasa dan sahur juga bisa mempengaruhi rasa kantuk pada siang hari.
Misalnya saja, seseorang kurang minum air putih sejak waktu berbuka dan sahur.
Padahal, dehidrasi bisa memengaruhi kerja otak dan membuatnya merasa lelah.
Kurangnya air minum membuat dorongan untuk tidur lebih tinggi sehingga orang selalu merasa mengantuk.
Baca: Pengantin Wanita di India Syok Jadi Saksi Tragedi Pilu Pernikahannya, Undangan Tewas Satu per Satu
Baca: Deretan Fakta Melati, Sosok yang Mirip Nissa Sabyan: Jago Ngerap, Gabung Rans Milik Raffi Ahmad
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puasa Bikin Sering Kantuk, Bagaimana Baiknya?"