Dikira Sampah, Sopir Ini Temukan Mayat Wanita Dibungkus Plastik Hitam dalam Kondisi Terikat

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ditemukannya mayat wanita terbungkus plastik di daerah Bogor.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Mayat yang ditemukan di Jalan Raya Cilebut RT 2 RW 3 Kelurahan Sukaresmi Tanah Sareal, Bogor, pada Kamis (25/2/2021) merupakan seorang wanita.

Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat, dan dimasukkan ke dalam plastik hitam besar.

Jasad wanita tersebut diketahui memakai kaus warna putih dan celana pendek motif doraemon.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro Susatyo mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman soal temuan mayat ini.

Polisi juga menemukan kartu identitas korban berupa KTP.

Dari temuan tersebut, wanita di dalam KTP sama seperti mayat yang terbungkus plastik hitam.

KTP tersebut bertuliskan nama Diska Putri warga Kabupaten Bogor.

Kolase foto mayat wanita dalam plastik yang ditemukan di Bogor.

Wanita tersebut kelahiran 21 Desember 2003.

Sebelum dievakuasi, mayat dalam plastik tersebut dikeluarkan.

Wajah mayat wanita itu kemudian ditunjukan pada sejumlah tokoh masyarakat, termasuk RT dan RW.

Semua meyakini mayat dalam plastik tersebut bukanlah warga mereka.

Baca: Anggota DPRD Dikirimi Keranda Mayat, Diamuk Massa saat Sebut Pemakaman Covid seperti Kuburkan Anjing

Baca: Sungguh Tega, Bayi Lahir Prematur Dimasukkan ke Freezer Kamar Mayat Meski Kakinya Masih Bergerak

"Sepertinya bukan warga sini, tadi sudah lihat," kata ketua RW 3 Kelurahan Sukaresmi, Muhamad Toha.

Toha menerangkan, mayat dalam plastik itu masih menggunakan pakaian lengkap.

Toha menduga mayat dalam plastik belum lama tewas.

"Lengkap semua pakaiannya. Kondisi tubuhnya lengkap, masih bersih. Keliatannya baru kaya masih segar," ujarnya.

Penemuan mayat

Mayat wanita asal Bogor itu pertama kali ditemukan oleh Sopir angkutan material.

Sopir bernama Dedi menerangkan, saat ia pertama kali menemukan plastik hitam besar yang dikira sampah.

Ketika itu Dedi baru membuka pintu material tempatnya bekerja.

Dedi berniat mengantar pesanan bahan bangunan.

Halaman
12


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer