Jangan Abaikan Jika Selalu Merasa Lapar Padahal Sudah Makan, Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius Ini

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSRASI - Rasa lapar yang terus-terusan padahal sudah makan tak bisa diabaikan begitu saja.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rasa lapar yang terus-terusan padahal sudah makan tak bisa diabaikan begitu saja.

Rasa lapar berlebihan bisa menjadi tanda kadar gula dalam darah tidak terkontrol.

Kondisi itu dekat dengan masalah kesehatan diabetes tipe 2, sebagaimana diberitakan Intisari Online, Selasa (23/2/2021).

Diabetes adalah salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang harus diwaspadai.

Laman Healthline menjelaskan, diabetes adalah kondisi medis kronis di mana kadar gula atau glukosa menumpuk di aliran darah.

Hormon insulin membantu memindahkan glukosa dari darah ke sel-sel tubuh, sehingga glukosa dapat digunakan sebagai energi.

Namun, pada diabetes tipe 2, sel tubuh tidak dapat merespons insulin sebagaimana mestinya.

Baca: Waspada Kencing Berbusa, Bisa Jadi Tanda 7 Penyakit dan Masalah Kesehatan Ini

Ilustrasi penyakit diabetes. (Alexei Tinkov)

Bahkan, pada tahap selanjutnya dari penyakit ini, tubuh juga mungkin tidak bisa menghasilkan cukup insulin.

Diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kadar glukosa darah tinggi secara kronis, sehingga memicu munculnya beberapa gejala yang berpotensi menyebabkan komplikasi kesehatan serius.

Menurut Medical News Today, timbulnya diabetes tipe 2 bisa secara bertahap dan gejalanya bisa ringan di tahap awal.

Meski begitu, karena gejala awalnya sering kali hanya gejala ringan, banyak orang mungkin tidak menyadarinya dan membiarkan kondisi tersebut berkembang.

Semakin segera kita mengenali gejala dan melakukan perawatan serta melakukan perubahan gaya hidup, maka risiko komplikasi juga akan semakin rendah.

Beberapa gejala diabetes tipe 2 yang dapat dikenali sejak awal, di antaranya:

Baca: Lagi Musim, 6 Orang dengan Riwayat Penyakit Ini Dilarang Mengonsumsi Duku

ILUSTRASI - Ketoasidosis diabetik adalah suatu kondisi dari komplikasi diabetes mematikan, akibat tingginya produksi asam darah tubuh yang disebut keton (halodoc)


1. Sering buang air kecil

Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal kita akan mencoba membuang kelebihan gula dengan menyaringnya keluar dari darah.

Proses ini bisa menyebabkan seseorang buang air kecil lebih sering, terutama di malam hari.

2. Meningkatnya rasa haus

Buang air kecil diperlukan untuk menghilangkan kelebihan gula dalam darah.

Namun, sering buang air kecil dapat menyebabkan tubuh kehilangan air tambahan.

Jika kondisi itu sering terjadi, maka seseorang akan mengalami dehidrasi sehingga merasa lebih haus dari biasanya.

3. Selalu lapar

ilustrasi, rasa lapar menandakan bahwa tubuh sendang membutuhkan makanan sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas. (Freepik)

Baca: Bisa Jadi Tanda Awal dari Penyakit Tertentu, Waspadai 3 Jenis Nyeri Dada Ini

Sistem pencernaan kita bekerja dengan memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut glukosa.

Glukosa digunakan tubuh sebagai bahan bakar saat beraktivitas. Pada penderita diabetes, glukosa tidak bergerak seperti seharusnya dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

Akibatnya, para penderita diabetes tipe 2 sering merasa lapar, bahkan meskipun baru saja mendapat asupan makanan.

4. Merasa sangat kelelahan

Diabetes tipe 2 bisa berdampak pada tingkat energi seseorang, yang menyebabkan orang tersebut sering merasa sangat kelelahan.

Kelelahan berlebih ini terjadi akibat kurangnya gula yang berpindah dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

5. Penglihatan kabur

Kelebihan gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah kecil di amta kita, yang dapat menyebabkan pengelihatan menjadi kabur.

Pengelihatan kabur ini bisa terjadi hanya pada salah satu mata saja atau bisa kedua mata, serta bisa hilang dan timbul.

Jika kondisi ini dibiarkan tidak terobati, maka kerusakan pada pembuluh darah bisa menjadi lebih parah, termasuk kemungkinan terjadinya kehilangan pengelihatan permanen.

6. Luka susah sembuh

Kadar gula darah yang tinggi dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat mengganggu sirkulasi darah.

Akibatnya, bahkan goresan atau luka kecil sekalipun mungkin butuh waktu hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk sembuh.

Padahal, penyembuhan luka yang lambat dapat meningkatkan risiko infeksi.

7. Kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki

Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf tubuh.

Pada penderita diabetes tipe 2, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri, sensasi kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki.

Kondisi ini dikenal dengan neuropati dan dapat semakin parah seiring berjalannya waktu, hingga menyebabkan komplikasi serius jika dibiarkan tak terobati.

8. Bercak kulit gelap

Bercak kulit gelap ini dapat terbentuk di lipatan leher, ketiak atau selangkangan.

Kondisi ini dikenal sebagai acanthosis nigricans, yang sensasinya mungkin terasa lembut dan bertekstur seperti beludru.

9. Gatal dan infeksi jamur

Kelebihan gula dalam darah dan urin sama dengan memberi makan untuk jamur, yang pada akhirnya dapat menyebabkan infeksi.

Infeksi jamur cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembap, seperti mulut, area intim dan ketiak.

Area yang terdampak biasanya akan terasa gatal, mungkin juga disertai dengan sensasi terbakar, kemerahan dan nyeri.

Komplikasi

Mampu mengenali gejala awal diabetes tipe 2 dapat membuat kita mencari penanganan segera, mendapatkan perawatan yang tepat, hingga melakukan perubahan gaya hidup, yang dapat mencegah risiko komplikasi.

Tanpa perawatan, kadar gula darah yang terus-menerus tinggi juga dapat menyebabkan komplikasi yang parah.

(TribunnewsWiki.com/Intisari Online/Tatik Wardayati)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Selalu Merasa Lapar Padahal Baru Saja Makan, Ini Salah Satu dari 9 Gejala Diabetes Tipe 2 yang Harus Diwaspadai



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer