Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah 3 hari yaitu pada tanggal 13, 14, 15 setiap bulan penanggalan Hijriyah.
Sementara tanggal 13, 14, 15 Bulan Rajab 1442 H bertepatan pada tanggal 25, 26, 27 Februari 2021 M (Masehi).
Itu artinya besok adalah mulai hari pertama puasa Ayyamul Bidh.
Sebagai informasi, menjelang puasa Ramadhan 1442 Hijriah, masih ada dua bulan purnama yang dilalui, yakni bulan Rajab dan bulan Syaban.
Setiap bulan purnama, umat muslim dapat mengerjakan puasa Ayyamul Bidh.
Bulan Rajab ialah menandakan dekatnya bulan puasa Ramadhan 1442 Hijriah.
Baca: Besok Jadwal Puasa Ayyamul Bidh, Ketahui Tata Cara dan Keutamaannya
Baca: Jelang Ramadhan, Mulai Biasakan Puasa Sunah Rajab dan Syaban, Punya Keistimewaan Tersendiri
Berikut adalah bacaan niat puasa ayyamul bidh:
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma Ayyami Bidh Sunnatan Lillahi Ta'ala.
“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Puasa Ayyamul Bidh diartikan sebagai puasa pada 3 hari bulan bersinar terang, sehingga malam tampak putih bercahaya, sebagaiamana dilansir Tribunnews.com.
Baca: Menjelang Bulan Ramadan, Ini Bacaan Doa Niat Puasa Ramadan dan Doa Berbuka Puasa
Baca: Ramadan Sebentar Lagi, Simak Menu Sahur Praktis untuk Menjaga Tubuh Tetap Bugar saat Berpuasa
Di dalam kitab 'Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari, dijelaskan bahwa sebab dinamai Ayyamul Bidh terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke muka bumi.
Ketika Nabi Adam diturunkan ke bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam.
Kemudian Allah memberikan wahyu untuk berpuasa selama tiga hari yaitu tanggal 13, 14, 15.
Ketika hari pertama puasa, sepertiga badannya menjadi putih.
Hari kedua, sepertiganya menjadi putih dan hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.
Melakukan puasa putih sama halnya dengan puasa sepanjang tahun.
Ini seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari nomor 1979).
Adapun anjuran untuk melaksanakan puasa putih adalah sebagai berikut:
Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).
Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, i berkata,
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178).