ITS Ciptakan I-Nose, Alat Pendeteksi Covid-19 Lewat Bau Ketiak, Hasil Keluar dalam 2 Menit

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Riyanarto Sarno kini tengah mengembangkan inovasi alat pendeteksi Covid-19 melalui bau keringat ketiak yang dinamakan i-nose c-19.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuat inovasi alat pendeteksi Covid-19.

Alat tersebut bernama I-Nose C-19, yang bisa mendeteksi virus corona lewat bau ketiak.

Untuk melakukan pengujian, detektor cukup diletakkan di ketiak beberapa waktu.

Lalu hasilnya akan langsung diketahui hanya dalam waktu dua menit, seperti diberitakan Kompas TV, Selasa (23/2/2021).

Mantan Menteri Pendidikan RI, M Nuh juga turut mencoba alat yang sudah lulus uji klinis tersebut.

Untuk menguji akurasi, ITS menghibahkan alat tersebut ke sejumlah rumah sakit di Jawa Timur.

Nantinya tiap RS akan terus melakukan uji coba.

Kendati diklaim mampu mendeteksi hingga 90 persen, I-Nose masih membutuhkan uji profil dan diagnostik dengan lebih banyak sampel.

Baca: Bangka Belitung Mulai Fokus Vaksinasi Covid-19 Tahap II pada Lansia, Siap Dimulai Awal Maret 2021

Baca: Ahli : Memakai Kacamata saat Pandemi Covid-19 Memiliki Keuntungan, Risiko Tertular Menjadi Kecil

Hal itu perlu dilakukan demi benar-benar menjamin akurasinya, agar ke depan bisa mendapat uji edar dari Kementerian Kesehatan.

"(I-Nose) digunakan untuk screening. Oleh karena itu harus memenuhi tiga persyaratan," kata M Nuh saat diwawancarai Kompas TV.

"Yang pertama dari sisi biayanya sendiri harus sangat terjangkau. Yang tadi disampaikan Prof Riyan (pencipta I-Nose), tidak sampai sepuluh ribu rupiah," kata M Nuh.

"Yang kedua kecepatan untuk screeningnya sendiri."

M Nuh mengatakan I-Nose mampu mendeteksi hanya dengan waktu 2 hingga 3 menit.

Yang terakhir, I-Nose harus memenuhi standar keamanan untuk digunakan.

UGM Ciptakan GeNose

GeNose pendeteksi Covid-19 karya ahli UGM siap dipasarkan setelah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan. (Dokumen Humas UGM)

Baca: Joe Biden Hening Cipta: AS Lampaui 500.000 Kematian Covid, Kasus Positif Capai Hampir 29 Juta Jiwa

Baca: WHO Ungkap Sejumlah Gejala Covid-19 yang Kurang Umum, dari Sifat Lekas Marah hingga Kebingungan

Sebelumnya, Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menciptakan GeNose.

Bekerja dengan cara mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC), GeNose C-19 diklaim mampu mendeteksi virus corona pada tubuh manusia dalam waktu sekitar 2 menit.

Tingkat akurasi GeNose C-19 diklaim mencapai di atas 90%, berdasarkan uji coba.

GeNose telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan dan dijual dengan harga Rp62 juta per unit.

GeNose mengidentifikasi keberadaan virus corona dengan cara mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC).

GeNose, alat pendeteksi Covid-19, buatan UGM bisa mendeteksi Covid-19 dalam waktu 80 detik. (Dok. Kemenristek)

Baca: WHO Kembali Umumkan 22 Gejala Tidak Biasa Covid-19, 7 di Antaranya Terbilang Baru

Baca: China Sudah Jual Vaksin Covid-19 ke Berbagai Negara, Warga Setempat Justru Banyak yang Ogah Divaksin

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer