Banjir Landa 57 Titik di Bekasi, Satu Keluarga Positif Covid-19 Dievakuasi Petugas

Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim SAR mengevakuasi korban banjir di perumahan Villa Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (25/10/2020). Banjir akibat luapan Kali Cikeas dan Kali Cileungsi-induk Kali Bekasi-, dengan ketinggian 60 sentimeter hingga dua meter ini melanda sejumlah perumahan pada Sabtu (24/10/2020) pukul 23.00 WIB.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Bekasi, mencatat banjir di wilayah Kota Bekasi terjadi di 57 titik, terhitung hingga Jumat (19/2/2021).

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi Agus Harpa mengatakan, 57 titik banjir tersebar di beberapa kecamatan, paling banyak berada di Bekasi Barat dengan 12 titik.

"Dari 12 kecamatan di Kota Bekasi, hanya Kecamatan Pondok Melati yang tidak ada genangan," kata Agus Harpa saat dikonfirmasi.

Dia menyebutkan, banjir menggenangi Kecamatan Rawalumbu dengan jumlah enam titik, Bantargebang satu titik, Mustikajaya 10 titik, Pondok Gede lima titik.

Lalu lanjut dia, Kecamatan Jatisampurna enam titik, Medan Satria dua titik, Jatiasih lima titik, Bekasi Selatan enam titik, Bekasi Timur tiga titik, Bekasi Barat 12 titik dan Bekasi Utara satu titik.

"Ketinggian bervariatif, dari 10 sentimeter sampai 120 sentimeter," ungkap Agus.

Agus menambahkan, banjir disebabkan hujan lebat yang terjadi sejak dini hari sekira pukul 02.00 WIB (19/2/2021).

Baca: Viral Video Warga Lakukan Pemakaman Pasien Covid-19 Tak Biasa, Salat Jenazah di Tengah Banjir

Baca: Jakarta Trending di Twitter, Berisi Keluhan Warganet soal Banjir dan Permintaan Bantuan Perahu Karet

Banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) Jatiasih, Kota Bekasi, Jumat (19/2/2021). 57 titik banjir di Bekasi tersebar di beberapa kecamatan, paling banyak berada di Bekasi Barat dengan 12 titik. (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Ditambah banjir kiriman dari hulu Sungai Cileungsi dan Cikeas menyebabkan Kali Bekasi meluap.

"Untuk di Perumahan PGP (Pondok Gede Permai) banjir limpasan Kali Bekasi dari tanggul yang jebol, statusnya siaga 2," ucapnya.

Untuk kondisi ketinggian air, saat ini menurut Agus mulai kondusif.

Tinggi Muka Air (TMA) Kali Bekasi hingga data terakhir 630 sentimeter.

"Air di beberapa wilayah mulai berangsur surut, tim BPBD dan relawan disiagakan di tiap titik banjir, untuk evakuasi dan distribusi bantuan logistik berupa makanan," paparnya.

Keluarga Positif COVID-19 Dievakuasi

Satu keluarga pasien terkonfirmasi Covid-19 terdampak banjir.

Mereka dievakuasi oleh petugas BPBD Kota Bekasi dari rumahnya yang berlokasi di Perumahan Masnaga, Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jumat (19/2/2021).

Tiga petugas BPBD Kota Bekasi berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap mengevakuasi keluarga tersebut karena terdampak banjir setinggi 90 sentimeter.

Ketua RT setempat Igus Alamsyah menyatakan, pihaknya segera menghubungi BPBD untuk mengevakuasi keluarga tersebut, ketika banjir melanda.

"Jadi kita telepon ke BPBD untuk evakuasi ke Kantor RW," kata Igus seperti dikutip dari KompasTV, Jumat.

Tangkapan layar Kompas TV, satu keluarga terkonfirmasi positif Covid-19 dievakuasi oleh petugas BPBD dari kediamannya di Perumahan Masnaga, Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jumat (19/2/2021). ((Tangkapan layar Kompas TV))

Baca: Banjir di Jakarta dan Bekasi, Simak Wilayah yang Masih Berpotensi Hujan

Nantinya, pihak pengurus RW akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Bekasi untuk kemudian memindahkan keluarga tersebut ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Stadion Patriot.

Adapun, terdapat tujuh orang anggota keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri karena terinfeksi virus Covid-19. 

Salah satu anggota keluarga tersebut diketahui memiliki penyakit bawaan.

Igus menjelaskan bahwa mereka telah menjalani isolasi mandiri selama tujuh hari di kediamannya saat banjir melanda.

"Mereka masuk kategori orang tanpa gejala (OTG). Jadi memutuskan isolasi mandiri di rumah, tapi rumahnya kena banjir hari ini," kata Igus.

Igus kemudian memastikan bahwa kebutuhan keluarga tersebur, untuk sementara waktu dibantu oleh pengurus RT dan RW setempat "Untuk konsumsi sementara ini, kita pihak RT dan RW sementara tanggung bersama. Swadaya," ungkapnya.

Banjir di Perumahan Bumi Nasio Indah 

Perumahan Bumi Nasio Indah di Kota Bekasi tergenang banjir setinggi 2,5 meter akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek pada Jumat (19/2/2021) hingga Sabtu (20/2/2021).

Berdasarkan pantauan jurnalis Kompas TV, Alexander Blegur, banjir di Perumahan Nasio Indah akibat kiriman air dari Bogor yakni Kali Cileungsi dan Kali Cikeas.

Perumahan Nasio Bumi Indah disebut sebagai wilayah langganan banjir ketika hujan deras mengguyur wilayah Bekasi dan Bogor.

Tangkapan layar Kompas TV terkait suasana banjir di Perumahan Nasio Indah, Bekasi, Sabtu (20/2/2021). ((Tangkapan layar Kompas TV))

Banjir juga disebabkan jebolnya tanggul di sekitar perumahan.

“Air kiriman dari Bogor yakni Kali Cikeas dan Kali Cileungsi ini mengalir ke aliran Kali Cakung yang berada bersebelahan dengan Perumahan Nasio Indah. Aliran air juga menyebabkan tanggul jebol,” ujar Blegur.

Meskipun begitu, warga memilih bertahan di rumah masing-masing walaupun banjir merendam rumah mereka. “Warga memilih bertahan di lantai 2 (rumah) karena sudah langganan banjir,” ungkap Blegur.

Banjir bahkan menyebabkan Jalan Jatimekar yang menjadi penghubung Kecamatan Jatiasih dan Pondok Gede lumpuh total.

“Saat ini arus mengalir deras sehingga Jalan Jatimekar tidak dapat dilintasi kendaraan roda dua,” ujar Blegur.

(Tribunnewswiki/Septiarani, Tribunjakarta/Yusuf, Kompas/Sonya,Rindi)

Baca: Viral Banjir Tak Biasa di Sunter Jaya, Warga Heboh karena Air Berwarna Putih seperti Susu

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kota Bekasi Terendam Banjir, Ada 57 Titik di Sejumlah Wilayah yang Tergenang Air di Kompas.com dengan judul "Dilanda Banjir Saat Isoman, Satu Keluarga Ini Dievakuasi Petugas Berpakaian APD" dan  "Perumahan Bumi Nasio Indah Bekasi Terendam Banjir Setinggi 2,5 Meter, Warga Memilih Tinggal di Rumah"



Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer