ART Laporkan Majikan ke Polisi Karena Kekerasan, Mengaku Kerja 8 Tahun Digaji Rp 300 Ribu per Bulan

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perempuan berusia 44 tahun itu nekat melompat dari lantai dua dan mengais sampah karena kelaparan.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Asisten Rumah Tangga (ART) bernama Pariyem asal Probolinggo, mengaku kerap mendapat kekerasan dari majikannya.

Ia mengaku kerap mendapat pukulan dari majikan perempuan.

Ditemui di rumah anak tirinya di Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, dirinya mengaku mendapat pukulan setiap hari.

“Dulu saya sering dapat perlakukan kasar. Dulu sering dipukul, tiap hari dipukul. Dipukul pakai sandal, kadang pakai sepatu. Dipukul seadanya sudah (pakai alat yang ada waktu itu). Bagian kepala yang sering dipukul,” kata Pariyem, Rabu (17/2/2021).

Ditanya kenapa harus melompat dari lantai dua rumahnya, Pariyem mengaku terpaksa karena kelaparan.

Ketika melompat dan mengais makanan di tong sampah, warga kemudian mengikuti dan mengetahui kondisi Pariyem selama di rumah majikannya.

“Saya terpaksa (melompat ke luar), takut enggak dikasih makan keesokan harinya. Sengaja tidak lewat pintu, karena pintu dikunci. Ada anaknya yang jaga. Saya tak berani keluar. Saya keluar karena lapar. Kalau tidak minta, saya tidak dikasih makan. Sering tidak dikasih makan. Saya memang tidak mau minta makan sudah,” kata Pariyem.

Selama bekerja sekitar delapan tahun, Pariyem mengaku tidak menerima gaji.

Baca: Gaji Tak Dibayar, ART Lompat dari Lantai 2 Rumah Majikan, Makan Sisa Sampah karena Kelaparan

Baca: Anak Bunuh Ibu Kandung dan Menguburkan dalam Keadaan Terbalik, Mengaku Berharap Muncul Harta Karun

Dia juga tidak tahu berapa gaji yang mestinya diterima tiap bulan.

“Kemarin dikasih (gaji), sekitar Rp 12 jutaan. Saya baru tahu, bilangnya digaji Rp 300.000 per bulan. Baru tahu (digaji Rp 300.000/bulan). Memang enggak ada perjanjian dulu (waktu awal kerja),” imbuh Pariyem.

Sedangkan Candra, anak tiri Pariyem, mengaku sudah lama mencari keberadaan ibu tirinya itu.

Seusai dipergoki warga mengais makanan di tong sampah setelah melompat dari rumah lantai dua, Candra membawa Pariyem ke rumahnya.

“Kata ibu, majikan nyonya itu yang jahat. Kerja di sana sekitar delapan tahunan. Enggak ada kontak sama sekali. Memang enggak pernah ketemu. Selama ini saya tidak tahu kalau di sana,” ujar Candra.

Warga sekitar yang menemukan Pariyem kemudian membawanya ke Polres Probolinggo Kota.

Laporan yang diberikan oleh Pariyen, dilakukan karena desakan warga yang mengetahui nasib sang ART.

Majikan bantah lakukan kekerasan

Di sisi lain, U, majikan pria Pariyem, membantah Pariyem tidak pernah diberi makan.

Menurutnya, Pariyem tidak sampai kelaparan. Selalu ada makanan di rumahnya yang bisa dikonsumsi Pariyem.

“Itu tidak benar. Semua kebutuhan dia, kami penuhi, termasuk makannya, sehari tiga kali. Kalau ada makanan, kue misalnya, kami kasih. Gaji bukannya tidak diberikan. Tapi, kami kasihkan tabungan,"

ilustrasi kekerasan (NET)

"Kemarin uang gajinya kami tarik di tabungan dan diberikan sepenuhnya. Dan yang bersangkutan sudah buat surat pernyataan dan tidak akan menuntut, sudah klir semua,” terang U.

U mengaku memperlakukan Pariyem dengan baik.

Ia dan istrinya juga menyayangi anak Pariyem yang masih berusia 12 tahun.  

U menegaskan, tak mungkin menganiaya Pariyem.

Sebab, Pariyem telah meringankan beban mereka untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.

Baca: Jadi Sorotan Artis Korea, Ini Fakta Meninggalnya Bayi Jung In Korban Kekerasan Orangtua Angkat

Baca: Kekerasan dalam Rumah Tangga, Seorang Kades di Tuban Hajar Istri hingga Babak Belur

"Kalau ditegur dan dimarahi, itu biasa. Baju disetrika sampai gosong, masak kita enggak marahi? Ngepel sampai basah dan sampai terpeleset, apa gak dimarahi? Apa dasarnya dia bilang begitu (melakukan kekerasan)? Karena sudah laporan, kami akan menjalani proses hukumnya,” kata U.

Diberitakan sebelumnya, seorang asisten rumah tanggan Pariyem (44) melompat dari lantai dua rumah majikannya yang terletak di Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

Pariyem melompat keluar rumah majikan karena kelaparan.
Majikannya adalah pasangan suami istri U dan M.

Rumah yang ditempati U dan M milik seorang pengusaha.

(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Ahmad Faisol)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pariyem Dipukul Majikan Tiap Hari, Kerja 8 Tahun Baru Tahu Digaji Rp 300.000 Per Bulan"



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer